Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

oneillraf011Avatar border
TS
oneillraf011
Resmi, Indonesia Diumumkan Gagal Bayar KF-21 di Juni, Korsel: Pengaruhi Bisnis Kami!












ZONAJAKARTA.com - Meski Korea Selatan sudah berulang kali melakukan penagihan hingga ada pengurangan kontribusi setelah pembicaraan, Indonesia hingga kini belum melunasi biaya KF-21 Boramae.

Padahal, Indonesia disebut akan memberitahukan pembayaran proyek KF-21 Boramae ke Korea Selatan di bulan Juni 2023.

Dikutip dari YNA, Eom Dong-hwan, kepala Administrasi Program Akuisisi Pertahanan mengatakan (DAPA) mengatakan, “Pada bulan Februari, Indonesia membayar tambahan 41,7 miliar won, dan kami memutuskan untuk memberi tahu Korea tentang rencana pembayaran saldo kontribusi yang terlambat pada akhir Juni".

Baca Juga: Prabowo Bocorkan, KF-21 Boramae Korsel Cuma Generasi 4,5, Menhan: Kita Nego PT DI & Turki Bikin Generasi 5

Dia berkata, "Kami positif tentang reaksi dan kemauan yang ditunjukkan Indonesia (terhadap pengembangan KF-21)," jelasnya.

Tapi Korea Selatan nampaknya harus gigit jari lagi.

Pasalnya, dikutip Zonajakarta.com dari artikel terbitan dnews.co.kr pada 1 Juli 2023, media Korea Selatan itu menyebut Indonesia belum memberi jawaban terkait KF-21 Boramae.

Baca Juga: Harga Tiket Liga 1 Naik, Nonton di Stadion Dapat Fasilitas dengan Kualitas Standar FIFA, Aman dan Nyaman

"Indonesia mengatakan akan memberi tahu rencana pembayaran tunggakan KF-21 pada Juni, 'tidak ada jawaban'," tulis dnews.co.kr di judul artikelnya.

Media Korea Selatan itu menyebut Indonesia gagal menepati janji pembayaran KF-21 Boramae.

"Indonesia, pengembang bersama pesawat tempur supersonik Korea KF-21 telah gagal menepati janjinya untuk menginformasikan kepada publik tentang rencana pembayaran 800 miliar won saham yang telah jatuh tempo pada akhir Juni," jelas dnews.co.kr.

Baca Juga: KF-21 Boramae Indonesia dan Korea Selatan Bisa Saingi F-35 Amerika dalam 1 Hal, Media Prancis: Mengangkangi!

Administrasi Program Akuisisi Pertahanan (DAPA) Korea Selatan disebut belum menerima kabar pembayaran dari Indonesia.

"Namun, menurut DAPA pada tanggal 1, Indonesia belum diberitahu tentang rencana pembayaran iurannya hingga sehari sebelumnya, yaitu hari terakhir bulan Juni," jelas dnews.co.kr dalam artikelnya.

DAPA dalam pertemuan secara resmi pada 3 Juli 2023, mengkonfirmasi kegagalan Indonesia membayar kontribusi KF-21 Boramae.


Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari artikel terbitan YNA pada 3 Juli 2023.

Media Korea Selatan itu menyoroti kegagalan Indonesia membayar tunggakan KF-21 Boramae.

"Administrasi Program Akuisisi Pertahanan mengatakan bahwa Indonesia, salah satu pengembang pesawat tempur supersonik Korea KF-21, tidak menepati janjinya untuk memberi tahu publik tentang rencana pembayaran 800 miliar memenangkan kontribusi yang terlambat pada akhir Juni," jelas YNA.

Baca Juga: Eksplorasi Kenikmatan Baru dengan WAKA: Temukan Sensasi Tersembunyi!

[AD]

Baca Juga: Indonesia Ingkar? KF-21 Boramae Belum Dibayar Hingga Hari Terakhir Bulan Juni, Media Korea Selatan: Gagal!

"Menanggapi pertanyaan terkait pada pengarahan rutin di Kementerian Pertahanan Nasional pada tanggal 3, Pejabat Urusan Publik Administrasi Program Akuisisi Pertahanan Yu Hyeong-geun mengatakan, 'Indonesia tidak memberi tahu kami tentang rencananya untuk membayar bagian biayanya sampai akhir Juni'," terang YNA.

“Kami akan terus melakukan upaya antara pemerintah dan perusahaan agar iuran Indonesia yang tidak terbayar tidak mempengaruhi bisnis kami,” kata Yoo seperti dikutip dari YNA.

Pada awal November tahun 2022 lalu, Indonesia disebut membayar 9,4 miliar won kepada DAPA Korea Selatan untuk proyek KF-21 Boramae.

Baca Juga: Korea Selatan Diam-diam Kirim Pejabat Tagih Utang KF-21 Boramae Indonesia, Akhir Juni Malah Ini yang Didapat

Namun biaya ini hanya membayar atas nama agunan untuk memenuhi janji Indonesia dalam proyek KF-21 Boramae bersama Korea Selatan.

Dikutip dari Fnnews, Indonesia belum membayar bagiannya dalam proyek KF-21 Boramae ke Korea Selatan sejak Januari 2019 karena keuangan yang memburuk.

Baca Juga: Buntuti KF-21 Boramae Korsel & Indonesia, Chengdu J-20 China Ketahuan Lakukan Ini Hingga Hebohkan Dunia

Menurut rencana awal, lebih dari 1 triliun won seharusnya dibayarkan Indonesia.

Tetapi sejak pelaksanaan proyek KF-21 Boramae, sejauh ini hanya 227,2 miliar won yang telah dibayarkan ke Korea Selatan.

Sekitar 800 miliar won pembayaran telah jatuh tempo.

Prabowo mengatakan saat ini pemerintah sedang bernegosiasi dengan Korea Selatan.

Namun kala disinggung soal waktu pemenuhan komitmen proyek KFX/IFX, Prabowo enggan merinci secara spesifik.

https://www.google.com/amp/s/www.zon...hi-bisnis-kami
Diubah oleh oneillraf011 05-07-2023 11:33
pilotproject715
gabener.edan
bukan.bomat
bukan.bomat dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.8K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan