Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

FBS.officialAvatar border
TS
FBS.official
Keadaan Euro Menurut Perspektif Ekonomi Dunia
Sistem ekonomi dunia memang tak pernah menemukan titik yang pasti. Di setiap pergantian waktu, akan selalu terjadi perubahan nih, GanSis. Dari latar belakang dedolarisasi di sistem global, muncul banyak pertanyaan penggantian mengenai mata uang nasional AS! Banyak ahli menjelaskan bahwa ini tak mungkin terjadi. Tapi, apakah benar? Ditambah lagi keadaan geopolitik dan ekonomi Uni Eropa di panggung dunia. 

GanSis udah tau belum novel berjudul “Gulag Archipelago”?

Karya satu ini berasal dari penulis bernama Rusia Alexander Solzhenitsyn dari Rusia. Dalam bukunya, ada satu kutipan yang ngena dan cocok akan kondisi ini, yaitu “You die today, and I'll die tomorrow”. Yang artinya, kau mati hari ini, dan aku akan mati besok. 

Hah? Kenapa bisa pas, Min?

Jadi, quotes di atas bagaikan hubungan antara polisi dunia dan Amerika Serikat, mata uang cadangan dunia dan dolar AS, serta satelit utama Amerika Serikat dan negara-negara Uni Eropa (UE). Seperti yang GanSis ketahui, dolar AS merupakan salah satu mata uang yang paling penting di dunia. Dalam model ekonomi modern yang berpusat pada dolar AS, obat untuk penyakit (krisis keuangan) apa pun adalah dengan mengguyur likuiditas tambahan ke pasar.


Photo By Shutterstock.com

Buktinya bisa kita lihat nih dari tiga krisis signifikan terakhir yang dilalui oleh ekonomi modern!

1. Krisis Subprima 2008 
 
Di 2008, hadir fenomena pembentukan gelembung di pasar real estat lewat terbitnya derivatif yang tak terkendali. Kondisi ini menyebabkan Amerika Serikat harus menaikkan jumlah uang yang beredar dalam jumlah yang cukup banyak. Akhirnya, uang M2 melonjak di awal 2008 dan 2009! Ditambah lagi, ada siklus panjang dari pemotongan suku bunga utama yang menyebabkan jumlah uang M2 yang beredar hampir ke level 0.

Suku bunga utama di Uni Eropa mengalami penurunan pada krisis ini sebanyak 1%. Devaluasi Euro secara bertahap juga terjadi terhadap dolar. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat sendiri merupakan negara importir bersih. Nilai maksimum pasangan EURUSD tercapai di 2008 yaitu 1,6308.

Kekurangan alternatif pada dolar AS mengakibatkan adanya peningkatan tajam pada sektor surat berharga AS nih, GanSis. Sebelum krisis subprima terjadi, rasio Uang/PDB tidak mecapai 70%! Nah, setelah 2009, lonjakan sebanyak 82% terjadi di rasio utang/PDB.

2. Krisis Covid 19

Pandemi virus corona atau covid 19, memang mempengaruhi banyak sektor. Tak terkecuali ekonomi dii berbagai negara. Saat krisis covid 19 kemarin, Amerika Serikat mengambil jalur yang lebih agresif, yaitu menyuntikkan lebih dari $4,5 triliun ke sistem. Setelah siklus kenaikan suku bunga selama 4 tahun, suku bunga diturunkan lagi dengan tajam. Pada saat itu, ekonomi UE gak lagi punya ruang untuk bermanuver dalam bentuk suku bunga utama. Sejak 2008, UE hampir tidak menghentikan siklus penurunannya, dan euro telah terdevaluasi sebesar 16,3% terhadap dolar AS saat itu.

3. Krisis 2022

Setelah 2 tahun pandemi, dunia pun perlahan kembali ke keadaan semula. Namun, krisis ternyata tak berhenti sampai di situ. Meski perlahan berdiri lagi, muncul peperangan antara Rusia dan Ukraina. Dalam krisis 2022, terkuak banyak masalah yang sebenarnya udah terjadi lama, GanSis. Masalah pertama, sumber daya energi murah menjadi dasar inflasi rendah di negara maju. Dampaknya adalah sulitnya mempertahankan suku bunga tetap di level rendah serta hangusnya likuiditas yang telah terakumulasi dalam sistem untuk waktu yang lama.

Masalah kedua hadir dari Tiongkok dan sebagian wilayah India. Mereka mengumpulkan kekuatan sekarang menjadi pemain utama di arena geopolitik, mengancam dominasi AS dan, akibatnya, supremasi dolar AS. Masalah kelangsungan dominasi AS dalam situasi ini adalah masalah menggabungkan kekuatan dengan sekutu utamanya di UE dan menggunakan ekonominya untuk memastikan keberlanjutannya. Agaknya, AS menyadari bahwa "redistribusi dunia" sudah terjadi dan hanya berusaha mengambil posisi geopolitik dan ekonomi yang paling menguntungkan dalam jangka panjang.

Di situasi ini, UE dan Euro bisa memerankan posisi yang sekunder. Melihat tindakan kepada salah satu pemasok energi utama UE yaitu Rusia. Para politisi dari Eropa menegaskan patuhnya mereka kepada prinsip pasar Amerika. Dengan penolakan untuk membeli energi dari Rusia, pasar UE telah sepenuhnya dikendalikan oleh perusahaan minyak Amerika, yang menunjukkan peningkatan profit yang besar. Pada 2022, pendapatan Exxon Mobil tumbuh lebih dari 40%, pendapatan Chevron tumbuh 57%, dan pendapatan Shell tumbuh hampir 46%.

Itu dia GanSis yang dimaksud dari quotes, “Kau mati hari ini, dan aku akan mati besok”.

Apa sih sebenarnya kesalahan UE?

Kalo GanSis mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa sih? Kenapa UE dan mata uangnya gak bisa melawan Amerika Serikat? Jika kita mengabaikan aspek geopolitik dan karakteristik pribadi politisi Eropa dan hanya berfokus pada komponen ekonomi, jawabannya cukup sederhana, yaitu heterogenitas ekonomi.

Selama 40 tahun, UE telah begitu fokus pada perluasan perbatasan dan integrasinya sehingga masalah ekonomi tidak diperhatikan. Pada saat yang sama, jika GanSis melihat PDB dari 27 negara Uni Eropa, gambarannya adalah sebagai berikut:

Kesenjangan antara ekonomi negara UE yang pertama (Jerman) dan yang kedua (Prancis) sekitar 50% pada 2021. Kalau GanSis bandingin sama Jerman misalnya, dengan Yunani, kesenjangannya sekitar 20 kali lipat. Besar rasio utang terhadap PDB Jerman adalah 66,3%, sedangkan Yunani adalah 171,4%. Di sisi lain, rasio ini di Spanyol (bukan ekonomi terkecil di UE) adalah 113,2%. Dengan kata lain, ungkapan bahwa "warga Jerman yang membayar semuanya" cukup masuk akal. Ini merupakan satu faktor.

Adanya utang AS ke UE juga menjadi alasan lainnya. UE memegang 1:15 dari utang luar negeri Amerika Serikat. Jean Paul Getty selaku Banker pernah menjelaskan, “Jika Anda berutang $100 kepada bank, itu masalah Anda. Jika Anda berutang $100.000.000 kepada bank, itu masalah bank”. Ini sepenuhnya berlaku untuk AS, dengan UE bertindak sebagai bank. Masalah dengan krisis saat ini adalah, di satu sisi, AS tidak mampu untuk tidak menaikkan suku bunga utama karena inflasi akan semakin cepat. 

Di sisi lain, naiknya suku bunga terlalu tinggi, AS akan meningkatkan biaya pembayaran utangnya sehingga meningkatkan defisit anggaran. Kira-kira jika defisit, darimana memperoleh uang untuk menutupi defisit? Yup, bener! Harus mengeluarkan lebih banyak surat berharga buat dijual. Seiring defragmentasi sistem ekonomi, redistribusi bertahap dari pemegang utama utang AS akan dimulai. Konsekuensinya adalah peningkatan utang AS ke UE, yang akan merugikan EURUSD.

Yuk, cek analisis teknisnya!

Sebenarnya, EURUSD ada di tren turun secara global berdasarkan analisis teknis. Garis tren mengarah ke bawah dan moving average pun turun. Di 8 bulan terakhir, pergerakannya merupakan koreksi. Harga menembus level koreksi Fibo 50% dan hampir mencapai 1,2226 (61,8% dari koreksi Fibo). Dengan probabilitas yang lebih tinggi, harga akan terus jatuh!




GanSis tertarik untuk belajar lebih jauh soal cara trading EURUSD? Bisa langsung mampir nih ke FBS!Di FBS, GanSis bisa nemuin banyak materi yang mendukung performa GanSis sebagai trader, tip, dan pastinya ada tips & tricks dong! Masih banyak lagi yang bisa ditemukan pada website FBS.WAJIB KLIK biar gak ketinggalan! 

Ngomongin proses EURUSD, terdapat 2 kemungkinan skenario yang bisa terjadi. Sayangnya, keduanya tak menguntungkan bagi EUR. 

Quote:
Diubah oleh FBS.official 12-05-2023 08:01
tenarsyndrome
bukan.bomat
xlwh1206798
xlwh1206798 dan 17 lainnya memberi reputasi
12
6.1K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan