mad.riderAvatar border
TS
mad.rider
Angka Kelahiran Anak di Indonesia Menurun, Pakar: Segera Nikah dan Punya Keturunan
JAKARTA – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Budi Wiweko mengungkapkan kondisi kelahiran di Indonesia saat ini semakin memprihatinkan. Sebab, Dokter Spesialis Kandungan ini menyebutkan, data yang semakin menurun terkait Total Fertility Rate (TFR) di Indonesia, terutama di Jakarta dan sekitarnya.

Praktisi klinis, dan peneliti di bidang kedokteran itu menjelaskan, Indonesia tengah merasakan bonus demografi hingga beberapa tahun mendatang. Bonus demografi yang dimaksud adalah masa di mana penduduk usia produktif (15-64 tahun) akan lebih besar dibanding usia nonproduktif (65 tahun ke atas) dengan proporsi lebih dari 60 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.


"Terkait juga dengan bonus demografi, (generasi muda) harus segera menikah dan punya keturunan. Jangan menunda punya anak," ujar Tokoh Fertilitas dan Bayi Tabung Indonesia sekaligus Founder dari Smart IVF ini, dalam soft opening, Smart Fertility Clinic RS Primaya Bekasi Utara, Kamis 15 Juni 2023. 


Prof Budi menjelaskan bahwa saat ini bonus demografi di Indonesia itu justru berbanding terbalik dengan tingkat kelahiran anak. Padahal, usia produktif yang meningkat di Jabodetabek berarti bahwa memiliki anak adalah sebuah keharusan.


"Di Indonesia dengan total fertility rate (TFR) 2,4 dan angka ketergantungan Jabodetabek sangat rendah, karena usia produktif lebih tinggi, itu memiliki anak sebuah keharusan," imbuhnya. Sayangnya, Prof Budi menyoroti bahwa usia yang produktif juga tak diiringi dengan tingkat kesuburan yang baik pada setiap pasangan. Terbukti, dari 12 juta pasangan suami istri, sekitar 1 persennya membutuhkan bantuan untuk dapat memiliki keturunan.


"Terdapat 12 juta pasangan subur, 1 persennya atau sekitar 100 ribuan pasangan butuh layanan bayi tabung," terangnya.  Dikutip laman Universitas Indonesia, Indonesia mengalami penurunan fertilitas secara konsisten selama periode 1971–2000. Tingkat kelahiran turun dari 5,6 persen anak per perempuan menurut hasil sensus penduduk 1971 menjadi 2,34 persen menurut sensus penduduk tahun 2000. Penurunan tingkat kelahiran di Indonesia kemudian mengalami kemandekan (fertility stalling).  Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI), kemandekan penurunan fertilitas berada pada tingkat yang lebih tinggi. Total Fertility Rate (TFR) stagnan pada angka 2,6 persen anak per perempuan menurut hasil SDKI tahun 2002/2003, 2007, dan 2012.


Peneliti Senior Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) sekaligus Guru Besar FEB UI, Prof. Dra. Omas Bulan Samosir, Ph.D., menyampaikan, ada 14 provinsi yang mengalami kemandekan penurunan fertilitas pada periode 2000–2010. 


Keempat belas provinsi tersebut, yaitu Riau, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, dan Maluku Utara. DKI Jakarta, Yogyakarta, dan Jawa Timur sudah memiliki tingkat kelahiran di bawah tingkat penggantian penduduk 2,1 persen anak per perempuan, masing-masing 1,81, 1,94, dan 2 persen anak per perempuan. Hal inilah yang perlu dijaga karena apabila dibiarkan, pada 2065 hingga 2070 Indonesia akan mengalami penurunan angka kelahiran seperti yang dialami Tiongkok dan Singapura.




Spoiler for sumur:



setelah saya amati dan melakukan observasi di lapangan. sepertinya memang jumlah anak-anak semakin berkurang. dan jumlah pemuda lajang usia 30 mulai banyak bermunculan emoticon-Big Grin

gaji stagnan, namun biaya hidup naik terus

belum lagi pengaruh socmed pamer harta, membuat anak anak muda insecure untuk menikah kalo belum punya mobil 7. 

belum lagi syarat mahar yang sampe ratusan juga bahkan milyaran 

sepertinya, kita semakin miskin dibanding generasi sebelumnya emoticon-Big Grinemoticon-Big Grin 

jaman buapak saya dulu, anak 3 kerja karyawan bisa idup. english tak bisa, komputer pun pas pasan

jaman sekarang menguasai 5 bahasa coding, 7 bahasa asing, dan 4 elemen pun tak berdaya ngurusin anak 1

emoticon-Big Grin emoticon-Big Grin





Diubah oleh mad.rider 21-06-2023 23:33
viniest
bukan.bomat
itkgid
itkgid dan 10 lainnya memberi reputasi
11
2K
117
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan