Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

surya.paloh69Avatar border
TS
surya.paloh69
Akui Tenun Kebangsaan Robek, Anies Sebut Sudah Ramai Sejak 2012, Singgung Era SBY?


Calon presiden (capres) Anies Baswedan memberikan klarifikasi hal-hal yang selama ini dituduhkan kepada dirinya, salah satu soal penggunaan isu SARA seperti yang terjadi saat Pilkada DKI Jakarta 2017. 

Dalam wawancara dengan jurnalis senior, Andy F Noya di acara Double Check Kick Andy, Anies Baswedan membantah isu SARA yang selama ini melekat pada dirinya. 

Pembahasan perihal ini berawal saat Andy F Noya menyinggung kembali pernyataan Anies Baswedan pada pidato pertama saat dilantik jadi Gubernur DKI Jakarta. 

Saat itu Anies Baswedan dalam pidatonya menyebut soal kemenangan pribumi. Terkait hal itu, Anies Baswedan menjelaskan bahwa pidatonya sebenarnya sedang membahas kondisi Jakarta di era kolonial Belanda sampai akhirnya jadi bagian kemerdekaan Indonesia. 

Anies menekankan bahwa kemenangan pribumi yang ia maksud adalah bahwa akhirnya orang Indonesia, khususnya orang Jakarta yang rasakan dampak langsung penjajahan Belanda bisa hidup sebagai bangsa merdeka. 

Andy F Noya kemudian mencecar dengan pertanyaan soal tenun kebhinekaan yang koyak justru saat Anies Baswedan menjadi gubernur DKI Jakarta dengan adanya pembiaran para pendukung berkonflik seputar SARA. 

Anies dalam penjelasannya menerangkan bahwa sebenarnya isu polarisasi di level akar rumput justru mulai tegang sejak 2012, saat Susilo Bambang Yudhoyono menjadi presiden. 


Menurut Anies pada kenyataannya, setelah 2012 pada 2015 kondisi itu makin ramai dan saat itu dirinya belum menjadi calon gubernur DKI Jakarta. 

"Jawabannya lihat pada kenyataan. Bukan lihat apa yang saya sampaikan. Kenyataannya yang disebut sebagai polarisasi, bahkan sampai retak atau robek tenun kebangsaan itu tegang mulai dari 2012, 2015 mulai makin kuat. Saya belum jadi calon gubernur, bang. Itu sudah ramai, saya masih tugas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," jelas Anies Baswedan. 

"Apa yang sebenarnya ingin Anda sampaikan ini?" tanya Andy F Noya lagi. 

"Poinnya adalah polarisasi, bicara identitas itu sudah terjadi sebelum saya jadi calon gubernur. Bahkan narasi baik yang pro Basuki atau anti Basuki, sudah ada sejak saya jadi calon gubernur," jawab Anies Baswedan. 

"Kampanye misalnya, lebih baik pemimpin non muslim tidak korup, misalnya. Terus yang satu bilang, pemimpin harus beragama Islam. Itu kan tema-tema yang sudah ada sejak saya sebelum jadi calon Gubernur," tegas Anies. 


Anies Baswedan lebih lanjut mengatakan bahwa justru saat ia jadi Gubernur DKI Jakarta dirinya ingin kembali memperbaiki kondisi yang rusak ini. 

https://moots.suara.com/read/2023/06...merintahan-sby

Pak anies udah mulai seruduk sana sini.. emoticon-Malu (S)



Pantesan pak SBY jadi gerah.. emoticon-Malu (S)



emoticon-Ngacir
Diubah oleh surya.paloh69 20-06-2023 02:28
bukan.bomat
nomorelies
viniest
viniest dan 15 lainnya memberi reputasi
16
2.7K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan