Sumber Gambar

Tes kejujuran merupakan salah satu konten yang pernah menjadi tren di TikTok. Entah mengapa banyak orang yang menonton dan menyukai konten sejenis ini. Sehingga membuat banyak kreator yang kemudian membuat konten serupa. Dengan berpura-pura menjatuhak uang, kemudian menunggu reaksi orang sekitar saat uang itu jatuh.

Nanti si kreator akan menilai apakah orang tersebut lolos tes atau tidak. Sayangnya, konten seperti ini membuat si kreatornya menjadi arogan dan merasa benar sendiri. Konten yang dibuatnya malah terkesan menghakimi orang lain. Sehingga pada akhirnya mulai ada yang meninggalkan konten seperti ini perlahan-lahan.

Hingga puncaknya, salah satu TikToker yang juga CEO Sambal Bakar Richard Theodore pun mengalami nasib apes. HP-nya yang ketinggalan di warung membuatnya memiliki ide untuk membuat konten tes kejujuran. Namun konten itu malah membuatnya semakin menunjukkan sifat aslinya yang arogan dan tidak menghargai orang tua.


Sumber Gambar

Ada berita dan video yang beredar di sosial media di mana kabarnya rumah Richard digeruduk oleh warga NTT yang marah. Hal ini dikarenakan kata-kata Richard yang menyebut orang NTT tidak jujur. Dinarasikan saat itu bahwa warga NTT yang ada di Tangerang datang dan melakukan penggerudukan langsung ke rumah Richard.

Akan tetapi, ternyata narasi dan video yang beredar di sosia media itu adalah hoax atau berita bohong. Lantas bagaimana fakta sebenarnya? Ipda Galih selaku Humas Polres Tangerang Selatan memberikan penjelasan mengenai video yang beredar itu. Berdasarkan penjelasannya, video itu ternyata palsu dan berita rumah Richard digeruduk itu bohong.

Video yang beredar itu merupakan video lama, sekitar bulan April 2023 lalu. Lokasinya pun bukan di rumah Richard Theodore melainkan di Mapolres Tangerang Selatan. Video yang beredar itu adalah ketika Polres Tangerang Selatan sedang menangani kasus debt collector yang dikeroyok oleh sekelompok orang. Jadi bukan rumah Richard Theodore ya GanSis.


Sumber Gambar

Jadi tidak ada sama sekali kejadian rumah Richard Theodore digeruduk, semua berita yang beredar di mana pun itu bisa dipastikan adalah hoax. Ipda Galih mengingatkan kembali ke masyarakat untuk tidak mudah percaya dan terprovokasi dengan berita yang tidak jelas. Ia juga menghimbau agar tidak menyebarkan berita yang belum bisa dibenarkan seperti ini.

Meski begitu, TS melihat di beberapa postingan sosial media masih ada saja yang percaya dengan narasi video tersebut. Mungkin karena malam, dan dalam video itu pun suasananya gelap. Sehingga orang-orang tidak bisa melihat jelas di mana kejadian itu terjadi. Mungkin hanya sebagian orang saja yang bisa tahu bahwa video itu jelas tidak benar.


Sumber Gambar

Satu-satunya tujuan mengapa mereka memviralkan video ini dengan narasi yang palsu adalah untuk memprovokasi. Oknum-oknum ini ingin membuat panas suasana yang kemudian bisa saja menjadi aksi nyata di lapangan. Hal ini yang mungkin dihindari oleh Polres Tangerang Selatan makanya mereka sampai memberi klarifikasi seperti ini.

Bahkan kabarnya, rumah Richard Theodore sendiri tidak berada di wilayah hukum Tangerang Selatan. Jadi sepertinya mereka tidak tahu menahu soal penggerudukan itu. Tapi yang jelas, berita soal rumah Richard Theodore digeruduk itu sama sekali tidak benar. Sampai saat ini pun, proses hukum masih berjalan dan Richard Theodore sudah mendapatkan somasi.

Ya, inilah pentingnya untuk tidak mudah percaya dan tidak asal menyebarkan informasi yang tidak jelas.



Menurut kalian, video penggerudukan itu asli atau tidak?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi