Kriteria calon menantu, bagi Agan dan Sista yang memiliki anak-anak usia remaja menginjak dewasa dan sudah menyukai lawan jenis, tentu pasti akan merasa was-was dengan gaya berpacaran atau berkenalan ala anak-anak zaman sekarang.

Bisa dikatakan di era modern dimana budaya-budaya luar sudah diadopsi oleh negara Indonesia yang dulunya memegang teguh adat budaya ketimuran, sudah banyak sekali perubahan dari gaya pertemanan dan juga gaya berpacaran yang sudah cenderung lebih bebas bahkan tidak sedikit yang sudah berada diluar batas.

Sebagai orang tua tentu saja wajar saat mengkhawatirkan anak-anak mereka, terutama bagi yang sudah menginjak usia dewasa dan harus memutuskan untuk memilih pasangan hidup entah itu suami ataupun istri.

Tidak sedikit bahkan orang tua yang akhirnya cenderung ikut campur di dalam menentukan jodoh bagi anak-anak mereka yaitu dengan menentukan kriteria calon menantu.

Adapun yang menjadi pertanyaan disini, perlukah dan pentingkah orang tua menentukan kriteria calon menantu untuk anak-anaknya?
Mari kita bahas bersama GanSis.

Seperti yang telah TS jelaskan sebelumnya, di era modern saat ini pergaulan anak-anak termasuk dalam menentukan pacar atau calon pasangan itu bisa dikatakan asal-asalan dan cenderung bebas karena terbawa budaya barat GanSis.

Saat anak-anak zaman dulu mencari calon pasangan hidup dengan mempertimbangkan bibit, bebet dan bobotnya, bisa dikatakan sekarang sudah tidak berlaku dan kebanyakan hanya mementingkan perasaan dan rasa suka saja tanpa melihat latar belakang calon pasangan yang mungkin bermasalah atau hanya ingin bermain-main saja.

Sebagai orang tua tentu memiliki harapan anak mereka dapat hidup dengan layak setelah menikah atau paling tidak memiliki pasangan yang sayang dan bertanggung jawab. Itulah sebabnya seringkali orang tua dianggap ikut campur dan menentukan kriteria calon menantu bagi anaknya meskipun itu semua tidak sepenuhnya benar.

Orang tua melibatkan diri di dalam penentuan calon menantu, tentu ini sangat normal terjadi GanSis.
Para orang tua berhak ikut menentukan setuju atau tidak setuju dengan pilihan anak-anak mereka selagi itu memang demi kebaikan si anak dam bukan atas dasar kepentingan orang tua yang ingin hidup disubsidi atau bergantung pada menantu dan menolak calon menantu yang tidak bisa menuruti semua keinginan calon mertua.

Perlu untuk disadari bersama GanSis, jodoh adalah kehendak dan takdir yang datangnya dari Tuhan, tidak bisa diubah atau diminta untuk kita berjodoh dengan siapa atau tidak ingin berpasangan dengan siapa.

Begitupun dengan restu atau kriteria calon menantu dari seorang calon mertua, entah apapun tujuannya jika memang Tuhan tidak berkehendak maka tidak akan pernah terpenuhi calon kriteria menantu idaman hang diminta.

Menjadi orang tua yang bijaksana itu tentu saja perlu untuk dilakukan GanSis. Bukan semata-mata hanya agar anak bahagia, tetapi juga mengajarkan pada diri sendiri bahwa anak yang dibesarkan dan dirawat oleh Agan Sista selama ini hanyalah sebuah titipan yang memiliki jalan takdir kehidupan masing-masing yang tidak bisa untuk diikut campuri.