Sumber Gambar

Winnie The Pooh seperti yang kita tahu adalah sebuah tokoh kartun yang dikenal lucu dan menggemaskan. Seekor beruang madu gemuk yang suka memakan madu. Sosok ini menjadi teman bagi anak kecil karena tontonan kartun ini cukup ramah dengan jalan cerita ringan sehingga bisa dengan mudah dicerna oleh anak-anak.

Winnie The Pooh sendiri merupakan tokoh kartun yang cukup tua, karena mereka diciptakan pada tahun 1921 oleh A. A. Milne. Walau akhirnya baru terbut pada tahun 1926 oleh Methuen & Co yang bermarkas di London, Inggris. Dalam kisahnya, ada seorang anak yang merawat Winnie The Pooh dan kawan-kawan yaitu Christopher Robin.

Hingga kini, meski sudah jarang menjadi tontonan di TV maupun media lainnya, nama Winnie The Pooh masih diingat hingga sekarang. Walau mungkin generasi-generasi seperti TS tidak pernah menonton kartunnya. Tapi tidak dipungkiri banyak perlengkapan rumah yang ada gambar Winnie The Pooh-nya. Beruntung, di bulan Februari kemarin ada sineas film yang berinisiatif me-remake kartun ini.


Sumber Gambar

Tapi jangan salah sangka ya, remake-nya kali ini agak beda nih. Karena Winnie The Pooh yang baru ini tidak seperti biasanya. Bukan sosok lucu dan menggemaskan tapi jadi sosok pembunuh yang sadis. Ya, film Winnie The Pooh: Honey and Blood diceritakan bahwa Winnie The Pooh berubah menjadi psikopat dan membunuh orang disekitarnya.

Apa yang membuat beruang lucu ini menjadi pembunuh?

Dalam cerita, penyebabnya adalah karena pengurus mereka yakni Christopher Robin meninggalkan mereka karena harus melanjutkan pendidikan di tempat yang jauh. Alhasil tidak ada lagi yang memberi makan Winnie, Piglet dan Eeyore. Lama-kelamaan Winnie kelaparan dan membutuhkan makan. Hingga akhirnya sifat hewani Winnie pun muncul.

Mau tak mau, demi bertahan hidup Winnie harus mencari mangsa ke luar bersama Piglet si babi. Mereka mulai membunuh dan memangsa manusia yang ada di sekitar mereka. Bahkan sebelum itu, sahabat mereka sendiri yakni Eeyore si keledai pun ikut dibunuh dan dimakan saking mereka kelaparannya.


Sumber Gambar

Ya, biar bagaimana pun dan mau selucu apapun Winnie dia tetaplah hewan buas. Beruang madu adalah hewan yang memang liar dan kalau sudah kelaparan begini, tentu dia tidak bisa menjadi lucu lagi. Dia harus memenuhi insting bertahan hidupnya dengan memakan daging. Seperti yang terjadi dalam film ini. Merupakan film yang menceritakan sisi gelap dari Winnie The Pooh.

Ide dari cerita ini menurut TS sangat menarik. Sangat masuk akal bila Winnie kelaparan sebagai seekor beruang madu yang notabene memang hewan liar. Si pembuat film juga sangat jeli melihat peluang untuk merubah sosok yang semula lucu menjadi mengerikan. Hal yang berbanding terbalik ini tentu membuat geger dan banyak orang yang menjadi penasaran.


Sumber Gambar

Penggunaan nama besar Winnie The Pooh dalam judul mereka juga tentu dapat menarik lebih banyak penonton. Mengingat Winnie The Pooh sendiri kini sudah menjadi domain publik. Tidak terikat lagi dengan perusahaan seperti Disney. Sehingga siapa pun kini bisa mengkreasikan Winnie The Pooh menjadi apapun sesuai keinginan mereka.

Winnie The Pooh: Honey and Blood merupakan salah satu produk hasil dari imajinasi liar orang-orang di luar sana. Dan ke depannya, bukan tidak mungkin kalau tokoh kartun ini akan dibuat kembali dengan konsep yang berbeda.



Kalau kalian, apakah sudah menonton Winnie The Pooh versi horor ini? Bagaimana tanggapan kalian?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi