Megawati Bicara Soal Papua saat Acara Serah Terima KRI Bung Karno 369: Kalau Saya masih Komandan akan Turunkan Batalion, Patut Dicoba Ucapan Orang Tua yang Sarat Pengalaman!




Sekarang mungkin tidak ada lagi masa penuh kenangan pagi hari ngopi sambil membaca surat kabar seperti bapak saya dulu rutin lakukan, tapi kelakuan hampir sama yaitu saya pun bisa membaca berita tiap hari malah sekarang melalui internet jadi lebih praktis, memang membaca berita itu sangat menyenangkan hingga bisa terlarut kedalam suasana hati lebih lebih jika pemberitaan politik dalam negeri Indonesia.

Mungkin salah satu pemberitaan berbau politik paling viral saat ini adalah tentang kasus penyanderaan pilot pesawat Susi Air Philips Max Mehrtens, tentu selain prihatin atas kejadian tersebut pun ada juga yang mempertanyakan tentang kenapa pihak terkait terlihat lama untuk melakukan penyelamatan pada sang pilot tersebut.

Tanpa bermaksud memojokkan kinerja aparat namun memang sudah hampir mau 4 bulan lho Gansist, hingga beberapa orang pun mulai angkat bicara semisal Direktur Amnesti Internasional Indonesia Usman Hamid kemarin tanggal 1 Juni 2023 meminta pembebasan pilot asal Selandia Baru itu tanpa syarat, mungkin bagi aparat adalah medan yang sangat berat adalah kendala serius jadi perlu penalaran yang lebih panjang sebab kondisi alam di Papua sangat berbeda di tempat lainnya di Indonesia, semisal di pulau Jawa.




Selain dari Amnesti Internasional tersebut ada pula tokoh Indonesia yang ikut mengomentari kejadian ini yaitu Megawati Soekarnoputri yang saat itu menghadiri acara serah terima pengoperasian Kapal Perang Indonesia KRI Bung Karno 369 di Tanjung Priok dengan hari yang sama bersamaan saat Usman Hamid dari Amnesti Internasional itu meminta pembebasan pilot tersebut.

Megawati menyampaikan unek-uneknya atau mungkin sebuah singgungan seperti ini,

"Kalau saya masih jadi komandan maka saya akan turunkan beberapa batalion, keren kan?"

Beliau berucap seperti itu sebenarnya untuk maksud baik karena Megawati sendiri sangat sedih bercampur bingung karena urusan Papua tak bisa selesai selesai sedangkan masalah di Papua itu sangat banyak namun satu kasus tentang penyanderaan pun belum terselesaikan hingga kini.




Presiden pertama wanita dan satu satunya sampai saat ini itu pun kembali mengatakan bahwa dirinya sangat tahu betul tentang apa yang terjadi di Papua karena pernah menjadi presiden dulu,

"Saya dulu presiden, saya tahu banget dan panglima perangnya pun suka saya perintah saat itu, jadi saya lihat ini kenapa ya, tapi karena saya saat ini bukan siapa-siapa ya diam saja, baru karena disini Angkatan Laut maka saya bisa bicara" imbuhnya yang menunjukkan sikap keprihatinan atas masalah di Papua yang tak kunjung selesai ini.

Sebenarnya kalau saya lihat cara Bu Mega ngomong ini lugas dan bisa dimengerti oleh banyak kalangan dan ucapannya yang terbaru tentang Papua juga tidak perlu diambil hati sambil menyangkakan itu sebuah kelambanan aparat tapi sebuah kritik kenapa satu masalah di Papua yaitu tentang penyanderaan pilot Susi Air ini saja belum terselesaikan.




Kadang tidak bisa dipungkiri tentang nasehat orang yang dituakan oleh kita lho Gansist, biasanya mereka benar karena mereka lebih berpengalaman tentang kita dan tentang hidup, saya justru paling suka kalau ngobrol dengan kakek kakek tetangga di pos kamling di perumahan, biasanya bercerita tentang pernikahan dan lika likunya, memang sebagaimana ucapan orang berumur, sangat membosankan tapi kalimat kalimat yang mereka lontarkan penuh makna yang mendalam.

Mungkin ucapan Megawati Sukarnoputri ini bisa jadi masukan untuk panglima TNI saat ini ataupun pemerintah Indonesia sekarang hingga bisa mendapatkan cara terbaik untuk menyelesaikan beberapa masalah di Papua, memang permasalahan yang sangat susah bahkan hanya untuk memilih dua hal yaitu mengunakan kekuatan bersenjata atau memakai jalur tangan kekerasan (diplomasi) saja bisa bikin bingung.

'Narasi dan Opini Sendiri'


Tulisan Sendiri:

@amekachi

Sumber Tulisan:

ini

Pict: Google