Berjalan terhuyung-huyung Sandro (19) bersama rekan sejawatnya Tonali (25) menyusuri pinggiran trotoar jalan raya perbatasan ibukota, malam telah larut dan kota itu telah sepi hanya deretan mobil di jalan itu yang masih ramai lalu lalang, mereka ternyata sedang mabok parah hingga terbesit keinginan untuk berjalan jalan tanpa arah hanya untuk menikmati udara segar perkotaan di malam hari.

Disudut lain sekitar perempatan lampu merah seorang gadis kecil belasan tahun Merpati (16) sedang kebingungan terus menatap layar ponselnya, Merpati sedang menunggu temannya untuk menjemput ikutan acara fashion show jalanan di kota Bogor, memang sedang marak sekarang ini sebuah pertunjukan untuk kalangan pemuda pemudi yang ingin menyalurkan bakatnya dengan cara semacam itu, yang selalu ramai hingga tengah malam walau kadang menganggu kendaraan yang melintas dijalan raya.

Airin, teman Merpati tak kunjung datang padahal sudah janji berangkat bersama sama untuk mengikuti acara tersebut, sebagaimana seorang gadis modern perkotaan besar Merpati adalah dia selalu tak pernah mau menggubris ucapan orang tuanya, sebelum berangkat orang tua Merpati telah mengingatkan bahwa hari ini telah larut malam dan tidak baik untuk keluar rumah sendirian.

Namun si anak satu satunya ini mana bisa dicegah keinginannya, tanpa meminta izin akhirnya pun Merpati langsung beranjak pergi naik angkutan menuju tempatnya kini sendirian, dari awal naik angkutan umum gadis kecil jelita ini sebenarnya sudah digodain oleh abang supir angkot yang mengajaknya untuk bersenang senang.




Tapi Merpati tak mengacuhkannya, dipikir hanya om supir yang iseng jailin anak kecil dan sebenarnya sang sopir pun tidak terlalu begitu mengebu memperhatikan Merpati atau hanya sekedar bercanda karena biasanya gadis sendirian ditengah malam adalah penumpang linglung yang mudah ia pikat dengan sedikit rayuan.

Lama menunggu Airin datang hingga tibalah sampai dua pemuda itu Sandro dan Tonali melewati tempat Merpati duduk sendirian, Sandro langsung terperanjat...

"Barang bagus"

Tonali yang sedang melihat lihat truk lewat, siapa tahu bisa dijadikan mangsanya pun kaget namun segera menimpali ucapan temannya itu

"Wah beruntung sekali kita Dro"

Mereka pun mendekati Merpati dan dengan senyum mengembang berkata lembut

"Lho kok sendirian disini dek dan tampaknya sedang kebingungan, mungkin om bisa bantu kamu"

"Kami yang punya kawasan sini, jika kamu ada masalah saya siap membantumu dek" Tonali ikut menambahkan sapaan Sandro barusan, matanya tampak berbinar binar dan tangannya tanpa sadar meremas punggung Sandro yang tepat ada didepannya,

Ia tampak tidak bisa menahan hasratnya.

Merpati yang polos tak bisa mengetahui gelagat mencurigakan dari dua pemuda itu, dirinya malah menjelaskan keinginannya untuk mengikuti fashion show jalan raya di kota sebelah hingga Tonali yang sudah tak terkendali itu pun meluncurkan kalimat ajaib,

"Oh, kebetulan sekali dek kami ini para pencari bakat yang memang tadi baru saja ketempat itu untuk melihat potensi potensi muda mana yang bisa kita ambil untuk diorbitkan jadi artis ibukota nanti"



Merpati tampak sumringah, senyumnya begitu manis untuk 2 pemuda tersebut, Merpati berkata penuh girang "aku ingin jadi model" Sandro dan Tonali saling menatap seakan sedang berbicara bahwa langkah pertama mereka sudah sukses, tinggal menerpakan langkah selanjutnya.

"Hari sudah malam, sepertinya kamu sudah lelah dari tadi menunggu teman yang membohongimu, ayo kerumah om dan kamu bisa istirahat disana dek" sahut Sandro dengan lembut

Sebuah kisah fiktif tentang kehidupan di perkotaan, kadang masih banyak sudah larut malam tapi anak anak, pemuda dan pemudi belia namun masih terlihat bermain atau berada dijalan raya padahal terkhusus untuk remaja putri sebenarnya sangat riskan sebab bisa jadi ada sepasang serigala yang sedang mengintai mereka dan siap menerkam mangsanya.

Jaga baik baik buah hatimu Gansist!



Tangerang, 21 Mei 2023

@amekachi

Pict: google