Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
F-4 'Terminator' Phantom - Mengenal Jet Tempur Milik Turki yang Dimodifikasi Israel
Quote:


Pada thread sebelumnya, kita pernah membahas jet tempur MiG-21 LanceRmilik Rumania yang sudah pensiun pada 15 Mei 2023; kali ini ada pesawat yang sepantaran dengan MiG-21 LanceR tapi belum pensiun Gan. Pesawat tersebut adalah F-4 Phantom II yang dimiliki oleh Angkatan Udara Turki. Untuk segmen jet tempur, Turki dikenal dengan armada besar F-16 yang terdiri dari sekitar 200 jet tempur. Tapi, selain F-16; Turki juga masih menyimpan penempur tua F-4 Phantom II.

Meski sudah tua, tapi Phantom milik Turki ini masih strong alias kuat Gan, menurut artikel TheDrive.com; jet tua ini masih terlibat dalam latihan Anatolian Eagle yang berlangsung pada awal Mei 2023. Latihan itu melibatkan pesawat tempur dari Turki, Pakistan, Azerbaijan, UEA, Qatar dan Inggris. Latihan rutin yang dimulai sejak 2001 ini berpusat di 3rd Main Jet Base yang berada di Konya Air Base, Turki.

Yang menarik dari F-4 Turki, pesawat ini mendapat nama panggilan kesayangan "Terminator"; nama itu didapat setelah pesawat menjalani modifikasi di Israel. Sama seperti MiG-21 Rumania, F-4 Turki juga dioprek (modifikasi) di Israel Gan. Meski negara itu gagal membuat pesawat tempur sendiri, tetapi Israel jadi tempat favorit untuk meningkatkan (memodifikasi) pesawat buatan Rusia dan Amerika.

Quote:


Pada akhir 1990-an, Turki menandatangani kesepakatan senilai US$632 juta dengan Israel Aerospace Industries (IAI) untuk peningkatan (upgrade) total 54 dari sekitar 200 F-4E yang ada dalam inventarisnya; pesawat ditingkatkan ke konfigurasi Terminator 2020. Proyek itu dijuluki F-4E-2020, mengingat tujuan awalnya untuk menjaga agar pesawat tetap terbang setidaknya sampai tahun itu.

Dari 54 unit, sekitar setengahnya dimodifikasi secara signifikan oleh IAI di Israel dengan sistem avionik baru, yang awalnya ditujukan untuk program Phantom 'Kurnass' milik Israel, tetapi program tersebut dibatalkan. Sementara pesawat yang tersisa ditingkatkan sendiri di Turki melalui kit yang disediakan oleh Israel. Proses modifikasi di Turki dilakukan oleh Turkish Aerospace Industries.

Berikut ini adalah paket upgrade F-4 Phantom II yang dikerjakan oleh Israel:

1. Elbit ELOP 976 wide-angle head-up display (HUD) dan hands on throttle and stick (HOTAS) ; 

2. Higher-performance Elta EL/M-2032 multimode airborne fire-control radar (komponen ini diambil dari program jet tempur IAI Lavi yang dibatalkan Israel);

3. Elta EL/L-8222 electronic countermeasures pod;

4. Dual MIL-STD-553B databus avionics package;

5. AN/ALQ-178 passive self-protection suite; 

6. Antena radioUHF/VHF dan onboard multifunction display;  

7. GPS/INS precision targeting navigation equipment.

Selain paket upgrade yang sudah disebutkan di atas Gan, F-4E juga dipersenjatai dengan kemampuan udara ke darat yang ditingkatkan, termasuk kemampuan menembakkan rudal AGM-142 Popeye standoff missile buatan Israel, rudal udara ke darat AGM-65A/B Maverick, dan GBU-10/12 Paveway (bom yang dipandu laser). Phantom milik Turki setelah dimodifikasi juga mampu menembakkan rudal udara ke udara AIM-120 AMRAAM. Turki sendiri resmi mengoperasikan F-4 pada 1974, sementara pesanan untuk 200 unit Phantom dilakukan pada 1967.

Quote:


F-4E-2020 aktif yang bertugas jumlahnya bervariasi menurut sumber yang berbeda, tetapi sebagian besar analis telah mengatakan jumlah pesawat operasional antara 30 dan 40. Saat ini, hanya satu skuadron F-4 Turki yang tersisa, yakni 111 Filo 'Panterler' yang berbasis di luar Pangkalan Udara Eskisehir. Total ada empat petarung ikonik dari unit tersebut yang dikerahkan ke Konya untuk edisi Anatolian Eagle kali ini.

Berbicara tentang relevansi pesawat F-4 Terminator (F-4E-2020) dalam operasi pelatihan, Wakil Kepala Kantor Urusan Publik Angkatan Udara Turki, Mayor Akbay, mengatakan kepada TheDrive.com: “Kami masih aktif menggunakan F4-E-2020, karena avioniknya meningkat secara menyeluruh untuk peran udara ke darat. Pesawat juga dilengkapi dengan pod ECM (Electronic Countermeasures) untuk perlindungan diri, kami mengandalkannya sebagai pendamping dan perlindungan dari serangan udara ke udara. Baik dalam latihan AE (Antolian Eagle) maupun dalam operasi sesungguhnya, kami berkoordinasi dan terbang dengan aset udara ke udara nasional dan internasional, seperti F-16 dan UAV.” 

Mayor Akbay menolak menjawab apakah Angkatan Udara Turki sedang melatih pilot baru untuk mengoperasikan Phantom ? Yunani, operator F-4 lainnya, mengungkapkan dalam wawancara tahun 2021 bahwa; Angkatan Udara Hellenic masih melatih co-pilot di kursi belakang untuk menerbangkan pesawat. Butuh rata-rata empat tahun bagi mereka untuk maju ke kursi depan.

Quote:


Sementara itu Douglas Barrie, seorang peneliti senior untuk kedirgantaraan militer di Institut Internasional untuk Studi Strategis, mengatakan analisnya tentang F-4 Turki; dia menyebut F-4 Turki yang ditingkatkan bisa mempertahankan utilitas tempur karena dapat dioperasikan di wilayah udara yang permisif. Di mana ada sedikit ancaman anti-udara. F-4 Turki juga dapat beroperasi di luar wilayah udara yang sangat diperebutkan, jika pesawat dilengkapi dengan senjata standoff dalam misi serangan udara ke permukaan. Dia menambahkan bahwa, ada nilai lebih karena memiliki dua awak pesawat setidaknya untuk beberapa peran. 

Di sisi lain F-4 Terminator juga dapat diandalkan untuk misi pengawalan EW (Electronic Warfare), terutama berkat pod EL/L-8222 yang terpasang. Pod ini telah terbukti dalam pertempuran, tetap efektiv setelah 20 tahun diperkenalkan. Pemasangan perangkat tersebut memungkinkan kemampuan bertahan yang lebih baik dalam menghadapi sistem radar musuh, termasuk sistem radar yang ditemukan pada pesawat tempur modern.

F-4 Turki selanjutnya juga dapat berfungsi sebagai penembak untuk rudal udara ke darat Popeye yang dipandu TV, rudal membawa hulu ledak sekitar 360 kg dan memiliki jangkauan 80 km. Meski sudah 3 tahun melewati masa pemakaian yang ditetapkan (harusnya F-4 Turki pensiun 2020), rekan sejawat MiG-21 ini terbukti masih bisa diandalkan. Tetapi, seiring transisi dari jet tempur generasi keempat ke generasi kelima, maka F-4 Terminator diperkirakan bakal pensiun pada 2030. Pada saat itu, Turki berharap sudah bisa mengoperasikan jet temput Kaan buatan dalam negeri. Dan kini masih tersisa 7 tahun lagi masa dinas F-4 Turki, setidaknya kita masih beruntung untuk melihat Phantom menari-nari di langit Eropa.



--------------




Referensi Tulisan: TheDrive.com
Sumber Foto: Elisabeth Gosselin-Malo
Diubah oleh si.matamalaikat 24-05-2023 13:00
cor7
gonugraha76
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 13 lainnya memberi reputasi
14
3.1K
60
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan