Sumber Gambar

Menikah dan memiliki anak tentu menjadi keinginan banyak orang. Setiap orang memiliki kesempatan dan hak untuk menikah kapan pun ia mau selama umurnya sudah mencukupi. Tak jarang banyak orang yang menjadikan menikah sebagai goal mereka dalam hidup, di mana akhirnya mereka akan membangun keluarga dan hidup bersama.

Bila dahulu menikah dipandang sebagai hal yang wajib, maka agak berbeda di zaman sekarang. Di mana banyak anak muda terutama Generasi Z yang tidak terlalu memprioritaskan menikah, atau beberapa menunda menikah dengan berbagai alasan. Bisa karena alasan pekerjaan, karir, hingga mengejar pendidikan. Semua itu sah-sah saja dilakukan.

Akan tetapi, baru-baru ini orang nomor 2 di Indonesia yakni wakil presiden Ma’aruf Amin meminta agar anak muda segera menikah. Ia meminta supaya pernikahan itu tidak ditunda-tunda. Karena menurut perkiraannya, di 2045 nanti jumlah anak-anak muda akan mengecil sedangkan yang tua lebih banyak. Itulah sebabnya ia meminta supaya anak muda menikah dan punya anak dari sekarang. Hal ini ia sampaikan pada sebuah acara yang berlokasi di JCC Senayan.


Sumber Gambar

Supaya di 2045 nanti, jumlah anak muda dengan usia produktif seimbang dengan jumlah orang tua. Selain itu ia juga mengkhawatirkan terjadinya penurunan populasi. Berdasarkan prediksinya pada 2035 populasi Indonesia akan mencapai 324 juta jiwa. Angka tesebut dinilai kecil dibandingkan pertumbuhan penduduk di Pakistan dan Nigeria.

Wapres kita pun khawatir kalau nantinya Pakistan dan Nigeria akan mengalahkan Indonesia dalam jumalh populasi dan menempatkan Indonesia ke posisi ke-6 dunia dengan jumlah populasi terbanyak. Saat ini sendiri, Indonesia menempati posisi keempat di bawah India, China dan Amerika Serikat.

Seenaknya Ma’aruf Amin bicara begini, tapi tidak mempertimbangkan situasi sosial di negara kita. Anak muda mana yang dia maksud supaya cepat punya anak? Anak muda yang gak punya kerjaan itu? Yang hidupnya masih gak jelas, yang masih serabutan, yang masih belum mapan. Tidak semua anak muda siap untuk menikah.


Sumber Gambar

Apalagi alasannya untuk meningkatkan jumlah populasi di Indonesia. Sebelum menambah populasi, berantas dulu yang namanya kemiskinan, korupsi dan masalah lainnya. Indonesia sudah padat penduduk dan banyak di antaranya yang masih hidup di bawah garis kemiskinan. Buat menambah populasi kalau ujung-ujungnya banyak yang tidak sejahtera? Apa yang mau dibanggakan?

Anehnya Ma’aruf Amin ini seenaknya bicara soal angka, ini manusia lho yang dipertaruhkan. Bukan produk, bukan barang yang berorientasi pada kuantiti. Memangnya kenapa sih kalau kalah populasi sama negara lain? Sedarurat apa sih populasi negara kita? Masih diangka ratusan juta lho! Belum kaya Jepang.

Jadi kalau cuma nyuruh nikah, nyuruh punya anak sih ya gampang. Tapi apa yang menjamin kalau mereka bisa hidup layak? Yang seharusnya ditingkatkan itu lowongan pekerjaan. Kalau lowongan pekerjaan banyak, kalau anak muda bisa kerja dan tingkat pengangguran rendah, nanti anak muda juga akan menikah dengan sendirinya.


Sumber Gambar

Dan nanti pun kalau seandainya mereka punya anak, akan bisa hidup dengan layak. Makan makanan bernutrisi sehingga tubuhnya sehat. Pendidikannya juga mumpuni sehingga memiliki intelektualitas yang tinggi, memiliki kemampuan di bidang tertentu dan juga memiliki moral yang baik. Sehingga nantinya anak-anak muda yang Wapres kita inginkan berkualitas bukan cuma sekedar angka.

Mohon maaf kalau ada salah kata, habisnya aneh aja di saat banyak perceraian, anak terlantar, kemiskinan dan pengangguran. Wapres kita yang “sibuk” ini minta anak muda segera nikah. Wkwkwk.



Menurut kalian haruskah anak muda cepat-cepat nikah?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi