Sumber Gambar

Jalan raya merupakan fasilitas umum yang disediakan pemerintah untuk dilewati siapa saja. Fasilitas ini dibangun menggunakan anggaran pemerintah yang disediakan memang untuk lewatnya kendaraan dan mobilitas ekonomi di suatu daerah. Untuk itu, penting sekali adanya jalan raya dengan keadaan bagus dan tidak rusak seperti suatu daerah.

Seharusnya, semua orang bisa melewati jalan raya dengan tenang tanpa dimintai bayaran. Asalkan mengikuti aturan yang berlaku seperti memakai helm, berhenti saat lampu merah dan tidak ugal-ugalan, maka aman-aman saja bagi para pengguna jalan untuk melintas. Jika ada yang meminta uang saat lewat, bisa dipastikan itu pungli.

Seperti yang terjadi di Rancabungur, Kabupaten Bogor. Seorang supir mobil boks mendapat perlakuan tak mengenakkan dari salah satu orang yang mengaku sebagai warga asli sana. Orang yang mengendarai motor itu meminta bayaran kepada si supir yang katanya melewati wilayahnya. Entah wilayah mana yang dia maksud.


Sumber Gambar

Tapi si supir berkata bahwa ia tidak mau bayar, karena ia bayar pajak. Dan tampaknya orang berseragam oranye dengan loreng-loreng itu tidak peduli, dia malah berkata, “Iya lu bayar pajak, tapi ini jalur siapa? Ini wilayah gua!” Kira-kira begitu dia bilang.

Wah, pokoknya ini orang jagoan banget. Ia bilang kalau peraturan bayar 10 ribu setiap lewat jalanan Rancabungur baru dia buat sekarang. Semua kendaraan pasti dia minta uang. Pelaku pemalakan ini kemudian memaksa mobil untuk putar balik kalau tidak mau bayar bahkan menantang bos si supir boks itu. Ia mengancam kalau besok lewat jalan itu lagi, maka akan hancur mobilnya.

Jadi menurut dia tidak peduli tuh, mau sudah bayar pajak ke pemerintah sekali pun harus tetap bayar ke jagoan yang menguasai wilayah. Ini budaya zaman kapan begini? Masih ada saja. Bukan hanya aksi pemalakan yang menjadi sorotan, tapi seragam yang dikenakan oleh pelaku juga jadi sorotan. Ya kalian tahu sendiri lah itu seragam apa.


Sumber Gambar

Untungnya si supir tidak terpancing emosi ya, dari suaranya ia hanya ketawa sambil tetap merekam. Ya dia juga gak berani sih sepertinya. Karena orang seperti ini takutnya diam-diam bawa teman. Orang berbaju biru tua yang datang untuk melerai pun terlihat tertawa-tawa sambil menyuruh jagoan tukang palak itu pergi.

Ada netizen yang berkomentar, katanya sih malak gitu karena gak dapat makan prasmanan sama amplop kondangan makanya pelampiasannya ke jalanan. Malak orang. Mungkin karena memakai seragam oranye loreng-loreng itu, si pelaku percaya diri bisa mengintimidasi korbannya kali ya. Tapi syukurnya tidak terjadi apa-apa dan usahanya tak berhasil.

Tapi Ormas yang seragamnya dipakai oleh jagoan ini sudah memberikan klarifikasi bahwa orang dalam video itu bukanlah anggota ormas mereka. Orang itu tidak terdaftar dalam keanggotaan. Jadi bisa dibilang, jagoan itu memang sengaja pakai bajh ormas dan menyalahgunakannya untuk berbuat tidak baik yang mencoreng nama ormas terkait.


Sumber Gambar

Kalian tahu sendiri kan itu seragam apa? Wkwk. Next time mungkin bisa dicoba pakai seragam lain. Mungkin seragam FBI mungkin bisa lebih bisa mengintimidasi korbannya, walau aneh juga ada FBI malah di Rancabungur. Wkwk.

Ya, perasaan memiliki kekuatan atau kekuasaan memang menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pungli. Apalagi bagi yang memiliki atribut dan seragam yang mewakili instansi tertentu, biasanya disalahgunakan untuk melakukan pungli. Dan hal itu bisa terjadi di mana pun. Padahal kalau diproses hukum, ancamannya cukup berat. Yakni penjara 9 tahun.

Jadi, hal pertama yang perlu dilakukan saat ada pungli adalah melapor langsung ke instansi terkait. Misalnya kalian mengalami pungli dari orang bea cukai, maka lapornya ke kantor bea cukai. Tapi kalau mau lapor ke netizen juga boleh sih wkwk, biar viral sekalian.



Menurut kalian, jagoan tukang malak ini dari organisasi/instansi/lembaga mana nih?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi