Sumber Gambar

Sebagai akses penduduk untuk berpindah tempat secara teratur, jalan menjadi salah satu fasilitas yang cukup penting keberadaannya di suatu daerah. Seperti yang sempat disinggung Presiden Joko Widodo, jalan adalah fasilitas yang sangat penting untuk berjalannya roda perekonomian. Untuk mobilitas barang-barang logistic dan sebagainya.

Perkara jalan rusak sendiri memang sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini. Semenjak viralnya video seorang TikToker yang mengungkap betapa bobroknya jalanan di tempat asalnya. Berlanjut ke berbagai aduan hingga laporan wagra di daerah-daerah lain yang mengungkapkan masalah yang sama yaitu rusaknya jalan mereka.

Protes mengenai jalan rusak juga dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, beberapa waktu ini TS menemukan ada daerah yang melakukan protes dengan menanam pohon pisang di tengah jalan yang rusak. Salah satunya di Jalan Poros Polewali-Mamasa yang rusak dan akhirnya ditanami pohon pisang oleh warga sekitar sebagai bentuk protes.


Sumber Gambar

Tak tanggung-tanggung, sepanjang 3 kilometer badan jalanan ini ditanami oleh pohon pisang. Dari yang TS lihat, keadaannya memang memprihatinakan dengan banyaknya lubang, permukaan tidak rata dan kubangan air di mana-mana. Warga mengaku kecewa dengan balai Pekerjaan Umum yang sejak dulu tidak melakukan perbaikan di jalan ini.

Tidak hanya di Mamasa, di Cirebon pun warga melakukan hal yang sama yaitu menanam pohon di atas jalanan yang rusak dan tak kunjung diperbaiki. Tepatnya berada di Kecamatan Plered, Cirebon. Para pemuda yang kesal melakukan aksi ini sebagai bentuk protes. Tak hanya menanam pohon pisang, mereka juga membentangkan spanduk berisi keluh kesah mereka.

Sejujurnya, TS sudah beberapa kali datang ke Cirebon. Jalanan di sana itu memang rusak parah dan berkali-kali ke sana dalam jarak waktu beberapa tahun, jalannya masih juga rusak terutama yang dekat persawahan.


Sumber Gambar

Rupanya setelah TS telusuri, masih banyak daerah lain yang juga melakukan aksi serupa seperti di Bekasi, Jambi, Indramayu, Tulungagung hingga Nganjuk semuanya protes dengan hal cara serupa yaitu menaman pohon pisang. Entah sejak kapan hal ini menjadi tren, dan apakah ada makna khusus di balik protes ini. Kenapa harus pohon pisang yang ditanam.

Menurut TS, ada kemungkinan bahwa penanaman pohon pisang ini sekedar aksi simbolik saja. Mereka tidak benar-benar menanam pisang dan membiarkannya tumbuh, tapi pada saat aksi protes selesai mungkin akan dicabut lagi. Ini hanya tebakan TS ya, bisa saja salah.

Karena kalau dipikir apa gunanya juga menanam pohon pisang di tengah jalan. Yang ada malah mengganggu pengguna jalan yang lain. Karena belum tentu juga pemerintah setempat merespon cepat protes mereka ini. Kalau memang mau ya buat narasi yang bagus, viralkan dan tarik simpati netizen sebanyak mungkin. Baru Pemda mau bergerak.


Sumber Gambar

Begitu cara mainnya sekarang. Kalau hanya begini, TS rasa percuma. Palingan Pemda masa bodo, toh kalau jalanan terganggu mereka-mereka juga yang kena imbasnya.

Pemerintah pusat melalui Joko Widodo juga sudah menyampaikan supaya langsung memberi laporan apabila ada jalanan di daerah-daerah yang rusak agar segera di tindaklanjuti. TS berharap omongan Presiden ini juga disambut serius oleh pihak-pihak yang bertanggung jawab ya. Bukan hanya sekedar omongan kosong di tengah polemik jalanan Lampung.



Menurut kalian, apakah protes seperti ini akan menghasilkan dampak positif?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2, Link Referensi 3
Tulisan dan Narasi Pribadi