Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Dihujani Panah, Seorang Ditangkap
Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Dihujani Panah, Seorang Ditangkap

CNN Indonesia
Senin, 01 Mei 2023 13:40 WIB
Bagikan :
Asrama Mahasiswa Papua dijaga ketat polisi di Makassar. (CNN Indonesia/Ilham)
Makassar, CNN Indonesia -- Sekelompok orang tiba-tiba menyerang dengan menggunakan anak panah ke arah asrama mahasiswa Papua di Makassar, Sulawesi Selatan. Satu orang terduga pelaku ditangkap polisi.
Kejadian penyerangan tersebut terjadi pada Senin (1/5) sekitar pukul 10.30 WITA, sekelompok orang yang mengendarai sepeda motor melintas di depan asrama mahasiswa Papua di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Makassar.


Mahasiswa pun merespons penyerangan tersebut dengan mengejar para pelaku. Pihak kepolisian berusaha menenangkan mahasiswa agar tidak terprovokasi dengan aksi tersebut.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan pihaknya melakukan pengamanan saat ini di sekitar asrama mahasiswa Papua.

"Sudah tidak ada, situasi aman dan kondusif," kata Ngajib kepada CNNIndonesia.com.

Pihak kepolisian melakukan penyisiran dan menangkap seorang terduga pelaku. Dia langsung digelandang ke kantor polisi setempat.

"Ada provokator (diamankan)," ujarnya.

Kondisi saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penjagaan di sekitar asrama mahasiswa Papua untuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan.

Sementara situasi asrama mahasiswa Papua sepi dari aktivitas para mahasiswa.


(mir/pmg)
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20230501132925-12-943920/asrama-mahasiswa-papua-di-makassar-dihujani-panah-seorang-ditangkap

Ormas di Makassar Diduga Serang Asrama Papua, Aparat Mediasi

Foto: Ormas serang Asrama Mahasiswa Papua di Makassar. Dokumen Istimewa
Makassar - Salah satu organisasi kemasyarakatan (Ormas) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) diduga menyerang Asrama Mahasiswa Papua di Jalan Lanto Dg Pasewang. Aparat TNI-Polri lantas mendamaikan kedua pihak.
"Sudah didamaikan di Latimojong, ada Pangdam saya lihat itu," kata Kapolsek Makassar Kompol Andi Aris saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Senin (1/5/2023).

Aris mengatakan mahasiswa Papua hendak menggelar unjuk rasa di depan asrama mereka. Tak lama kemudian, ormas itu mendatangi mahasiswa dan mencegah mereka agar tidak berunjuk rasa.

Kendati demikian, Kompol Aris mengaku belum tahu lebih jauh soal motif pelarangan unjuk rasa itu. Dia juga mengaku belum mengetahui mahasiswa Papua sedang demo terkait isu apa saat dicegah Ormas.

"Jadi maksudnya begini, dia (mahasiswa Papua) juga hendak melakukan aksi di depan asramanya, nah mungkin dari BMI (salah satu Ormas) ini mau melarang supaya dia tidak keluar," katanya.

Sementara itu, Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan seorang pengendara motor sempat melakukan geber-geber di depan asrama sebelum penyerangan ini terjadi.

"Awalnya ada 1 orang pakai knalpot racing sebenarnya anak-anak Papua tidak yang mau keluar itu (tidak ada yang terprobokasi). Terus muncul lah kelompok dari BMI," katanya.
https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-6698515/ormas-di-makassar-diduga-serang-asrama-papua-aparat-mediasi.



RICUH Aksi Mahasiswa Papua di Makassar, 5 Orang Penyusup Ditahan: Anarko!


RICUH - Massa dari Aliansi Perjuangan Demokratik (APD) saat bersitegang dengan pihak kepolisian di Jl AP Pettarani Makassar, Senin (1/5/2023)(Kompas.com/Darsil Yahya M)
TRIBUN-PAPUA.COM - Lima orang mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Perjuangan Demokratik (APD) dikoko polisi dalam aksi unjuk rasa Tolak UU Cipta Kerja di Jalan AP Pettarani Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (1/5/2023).

Massa dari Aliansi Perjuangan Demokratik (APD) mengamuk saat rekannnya diamankan pihak kepolisian.

Polisi menganggap lima orang diamankan itu penyusup dalam aksi yang dilakukan oleh mayoritas orang Papua tersebut.

Massa aksi dan pihak keamanan masih berusaha mengawal dan mengamankan peserta aksi.

Bahkan untuk membubarkan massa pihak kepolisian menyiapkan mobil truk Brimob.

"Cabut UU Ciptaker, Golput Pemilu dan Bangun Kekuatan Politik Alternatif," bunyi tuntutan selebaran massa APD.

Dalam surat selebaran yang mereka bagikan, menurutnya, perayaan 1 Mei bukan sekadar selebrasi kaum buruh semata, tetapi menjadi momentum dalam perjuangan demokrasi kerakyatan dari seluruh kelas tertindas.

Dijelaskan juga pada 1 Mei 1886 di Amerika Serikat (tepatnya di Jantung Kapital Global), perjuangan 8 jam kerja kaum buruh pada masanya dibayar dengan penangkapan, keringat, dan kematian lebih dari 300 orang.

Di Indonesia tepat pada 1 Mei 1963, pemerintah Indonesia menganeksasi West Papua dengan tidak melibatkan masyarakat Papua secara demokratis.

Hingga di tahun 2021 memaksa setidaknya 60.000 orang keluar dari tanahnya untuk mengungsi akibat konflik berkepanjangan dan terus meningkat setiap tahunnya.

"Juga, berbagai kebijakan hukum yang menyengsarakan rakyat dilancarkan oleh parlemen dan presiden melalui UU Cipta Kerja, UU Minerba, dan UU KUHP," tandasnya.

Dalam selebaran itu juga tertulis hari ini, kekuasaan tidak lagi berada di tangan rakyat, tetapi masih berputar di lingkaran segelintir orang saja atau seringkali disebut sebagai oligarki.

"Nasib buruh, nelayan, perempuan, pelajar, dan mahasiswa justru sepenuhnya berada di relasi tangan-tangan "tak terlihat" mereka," jelasnya.

Dalam aksi tersebut polisi juga mengamankan 1 bom molotov yang didapat dari salah satu oknum massa APD.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan, massa APD diamankan karena tidak melapor dan memiliki izin menggelar aksi unjuk rasa.

"Rekan-rekan kita dari Papua itu mereka turun tidak ada pemberitahuannya. Kemudian tentunya kita melakukan mereka untuk bubar dengan persuasif," katanya kepada awak media.

Ngajib juga mengaku mengamankan 5 orang yang diduga penyusup dalam aksi tersebut.

Pihaknya juga mengatakan jika 5 orang yang diamankan itu diduga dari kelompok Anarko.

VIRAL - Kericuhan di depan Asrama Papua Makassar yang diserang sekelompok orang di Jalan Lanto Daeng Pasewang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Senin (1/5/2023). (istimewa) (Tribun-Papua.com/Istimewa)

"Tadi kalau tidak salah ada 5 orang yang kita amankan bukan dari kelompoknya mereka. Ini jelas-jelas ada beberapa kelompok Anarko yang kita buktikan mereka membuat pilox tulisan di tembok. Itulah yang kita ambil kita amankan," jelasnya.

"Tapi intinya mereka turun ke lapangan tidak ada pemberitahuan. Sehingga kita punya kewenangan untuk melakukan pembubaran. Tapi bisa kita lihat langsung bahwa pembubaran yang kita lakukan secara persuasif. Kita kasih naik truk untuk kembali ke markasnya," sambungnya.

Ngajib juga mengaku belum menemukan benda terlarang yang dibawa massa aksi. Namun ia akan mengecek apakah saat diamankan mereka membawa senjata tajam.

"Sampai sekarang belum ada, nanti kita cek dulu. Kita amankan saja ada beberapa orang tadi yang patut kita duga mereka Anarko karena bukan termasuk dalam kelompok saudara-saudara kita dari Papua" ujarnya.

Pihaknya pun bakal menindak tegas jika kelima kelompok Anarko itu terbukti bersalah.

"Nanti kita lihat dari hasil pemeriksaan tentunya kalau ada pidananya langsung kita tindak tegas terhadap anarko itu," pungkasnya. (*)


https://papua.tribunnews.com/2023/05/01/ricuh-aksi-mahasiswa-papua-di-makassar-5-orang-penyusup-ditahan-anarko?page=all.
kelompok anarkis menyeludup ke demo mahasiswa Ppaua
Diubah oleh mabdulkarim 01-05-2023 14:17
odjay05
odjay05 memberi reputasi
1
969
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan