Sumber Gambar

Menjadi koki mungkin menjadi pekerjaan atau profesi yang jarang dilirik oleh orang. Pekerjaan memasak dan menyajikan makanan bagi banyak orang. Tapi nyatanya, menjadi koki bukan sekedar memasak semata. Tapi juga untuk memenuhi tanggung jawab untuk memberikan cita rasa terbaik pada makanan dan memenuhi ekspektasi pelanggan.

Salah satu tukang masak yang sukses dan punya restoran sendiri adalah Nusr-et. Sosok yang pernah viral karena cara menabur garam yang cukup unik ini kini memiliki banyak cabang restoran steak bintang lima di seluruh dunia. Ia menjadi kaya raya dari bisnis makanan ini dan setiap orang akan menghabiskan jutaan uang di restorannya.

Namun baru-baru ini, ada beberapa mantan karyawan yang membeberkan kebobrokan Salt Bae dan restorannya. Mereka bahkan tak ragu mengatakan bahwa restoran ini hanya mewah dari luarnya saja, sedangkan bagian dalamnya bobrok. Bukan cuma di dapur, tapi sampai management-nya pun disebut bobrok.


Sumber Gambar

Kerap kali pihak management melakukan pemotongan tip yang biasa diberikan dari pengunjung. Bahkan pernah ada yang tip-nya dipotong hingga 2 juta. Hal ini akan lebih parah jika si karyawan melakukan kesalahan. Sehingga kerap kali pihak management mencari-cari kesalahan supaya bisa memotong tip milik karyawannya.

Yang lebih gila lagi terjadi pada seorang bartender wanita di Nusr-et cabang New York. Kabarnya, pekerja bernama Elizabeth pernah disuruh memakai seragam yang mengekspos tubuhnya atau seksi lah kita sebut. Permintaan itu merupakan dari manager-nya langsung. Saat Elizabeth protes untuk memakai pakaian normal saja, manager malah memecatnya.

Belum lagi adanya laporan diskriminasi yang dilakukan management terhadap beberapa pegawai yang berasal dari negara atau tempat tertentu. Di mana pihak restoran memberikan perlakuan berbeda tergantung latar belakang si pekerjanya. Hal ini menjadi salah satu yang juga ramai dibicarakan. Salt Bae disebut-sebut sebagai seorang diktator dalam restoran ini.


Sumber Gambar

Kalau soal dictator dan lingkungan yang keras, lingkungan dapur memang keras. Bekerja sebagai koki memang di bawah tekanan. Kerap kali ketua koki di dalam dapur marah-marah dan memerintahkan anak buahnya untuk memasak dengan cepat. Hal itu biasa, TS sering lihat rekamannya di beberapa sosial media.

Bahkan di acara kompetisi memasak seperti MasterChef, sudah bias ajika ada kata-kata pedas keluar dari mulut juri. Karena memang seorang koki dilatih untuk memiliki mental yang siap bekerja di bawah tekanan dan terbiasa diperlakukan keras.

Tapi yang terjadi di restoran Nusr-et ini agaknya cukup keterlaluan ya. Sampai adanya diskriminasi dan pemotongan tip. Atas kerja keras dan tekanan yang mereka dapat, seorang koki pantas diberikan tip dan bayaran yang sesuai. Yang lebih tak masuk akal lagi adalah soal pemaksaan berpakaian terbuka. Itu lebih di luar konteks lagi.

Atau kemungkinan kedua adalah si pegawai hanya menjelek-jelekkan nama restoran bekasnya kerja saja. Bisa jadi ada semacam dendam atau perasaan tak suka terhadap restoran yang hanya berani ia ungkap usai dirinya tak lagi bekerja di sana. Ya banyak juga kok pegawai yang seperti itu. Jadi mungkin saja mengingat banyak juga kok yang mau jadi pegawainya Salt Bae.

Di mana pun kita kerja, usahakan untuk tetap memberikan kesan baik dan positif. Sehingga bisa menjadi pengalaman yang berharga dan bermanfaat di kemudian hari. Jangan malah keluar dengan membawa konfik. Tidak baik juga untuk diri sendiri.



Kalau menurut kalian, Salt Bae itu orang yang seperti apa sih? Dilihat dari gayanya.

Sumber: Link Referensi
Tulisan dan Narasi Pribadi