Di tengah konflik Sudan yang belum mereda, banyak negara sudah mulai mengevakuasi warga negaranya Gan. Tak ketinggalan, Indonesia pun bergerak cepat untuk evakuasi WNI setelah ada kabar gencatan senjata. Mengutip artikel resmi TNI, pada Jumat 28 April 2023 lalu telah dilakukan evakuasi tahap terakhir. Total ada 28 WNI dan WNA (berasal dari Bangladesh, Filipina, Australia, dan Djibouti).

WNI dan WNA tersebut kemudian dibawa ke Jeddah (Arab Saudi), sesampainya di Jeddah para WNA (Warga Negara Asing) akan melanjutkan perjalanan ke negara masing-masing. Sementara WNI (Warga Negara Indonesia) akan menunggu tahapan pemulangan ke Jakarta dari Jeddah. Total yang sudah dievakuasi TNI AU berjumlah 372 orang, 355 orang diantaranya adalah WNI dan 17 orang WNA.

Sebagai tambahan informasi nih Gan, pesawat Boeing 737-400 yang ditugaskan berasal dari Skuadron Udara 17, Wing Udara 1, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta yang punya tail number A-7305.Pesawat diawaki oleh Mayor Pnb Rezha Wibowo dan Mayor Pnb Arief Rakhman beserta 14 kru lainya.

Total ada 39 personel yang ikut dalam misi ini yang terdiri dari 16 kru pesawat, 8 personel Kopasgat, 6 personel medis TNI, 1 personel BAIS TNI, 1 psikolog TNI, 4 pramugari, dan 3 staf Kementerian Luar Negeri). Untuk Tim Evakuasi dipimpin mission commander Kolonel Pnb Noto Casnoto. Sementara keberangkatan Tim Evakuasi dilepas oleh Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono di Apron Pandawa, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (24/4/2023).



Untuk rute penerbangan evakusia adalah menuju Jeddah (Arab Saudi) sebagai Posko Misi Evakuasi. Pesawat kemudian transit di Lanud Sultan Iskandar Muda (Banda Aceh), Mumbay (India), Muscat (Oman), dan Jeddah. Sementara penerbangan ke Jeddah ditempuh dalam waktu 12 jam 30 menit. Selanjutnya, dari Jedah  A-7305 akan terbang ke Port Sudan untuk melakukan Misi Evakuasi WNI dalam beberapa sorti penerbangan.

Dalam postingan di laman Facebook resminya, TNI AU menyebutkan 355 WNI dievakuasi dalam empat sorti penerbangan dengan rute Jeddah - Port Sudan - Jeddah. Penerbangan sorti pertama membawa 110 WNI, sorti kedua membawa 120 WNI, sorti ketiga membawa 114 WNI dan sorti keempat membawa 14 WNI dan 17 WNA. Evakausi berjalan lancar tanpa kendala. Dan total jarak yang ditempuh dalam evakuasi kali ini adalah 4.644 mil laut.





Kita akan bahas pesawatnya sejenak Gan, pesawat Boeing 737-400 dengan kode A-7305 merupakan pesawat yang sama untuk misi evakuasi di Afghanistan pada Agustus 2021 lalu. Sewaktu di Afghanistan, pesawat ini mengevakuasi 26 WNI. Waktu itu, diperlukan waktu 17 jam untuk sampai Afghanistan, di mana pesawat menempuh rute penerbangan Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul.

Pesawat A-7305 merupakan pesawat bekas Garuda Indonesia dengan registrasi PK-GWL. Pesawat ini kemudian dihibahkan kepada TNI AU. Pesawat memiliki nomor seri produksi MSN 25714 dan terbang perdana pada 29 September 1993. Dipilih dua kali untuk melakukan misi evakuasi WNI, tentu menjadi prestasi yang membanggakan bagi pesawat yang berumur hampir 30 tahun ini Gan.

Selain misi kemanusiaan, pesawat ini juga bisa membawa 92 penumpang VIP, digunakan untuk Wapres, menteri, pejabat setingkat menteri seperti Panglima TNI dan kepala staf. Boeing 737-400 A-7305 dulunya sering digunakan oleh Boediono saat menjabat sebagai wakil presiden. Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhyono juga pernah beberapa kali menggunakan pesawat saat masih menjabat. Saat digunakan oleh presiden, Boeing A-7305 menjadi pesawat VVIP.



Pesawat ini juga pernah dipakai Pak Jokowi sekali, sebagai pesawat pengganti RI-1. Waktu perjalanan ke Sorong, landasan di sana tidak muat unuk didarati BBJ (Boeing Business Jet) alias pesawat RI-1. Jadi perjalanan Pak Jokowi dari Biak ke Sorong memakai A-7305. Pesawat juga sempat ditunjuk sebagai pesawat cadangan RI-1.

Di dalam pesawat, ruangan penumpang terbagi menjadi 2 yaitu bagian VIP yang berisi 4 kursi dan 2 meja. Letaknya di dekat pintu masuk depan di belakang kokpit pesawat. Di belakang ruang VIP, terdapat ruangan berisi 2 sleepery seat. Di sampingnya tempat meletakan bagasi bagi tamu VIP yang menggunakan pesawat itu.

Kursi penumpang lainnya berada di belakang ruang sleepery seat, dengan kuris berwarna biru, konfigurasinya sama dengan pesawat Boeing pada umumnya. Biasanya ada 15 kru pesawat Boeing A-7305 dalam penerbangan VIP. Kru tersebut terdiri dari 2 Pilot, 1 Copilot, Flight Engineer, Juru Radio Udara, load master, Pramugari, dan Pramugara.



Keunggulan Boeing 737-400 yang termasuk jenis classic ini adalah sudah bisa auto landing. Jadi saat pendaratan, pesawat ini sudah bisa dikendalikan secara otomatis. Di mana mulai approching sampai landing, pilot sudah bisa hands off, kemudian pesawat sudah bisa mendarat sendiri.

Pesawat juga bisa mendeteksi adanya wind shearatau turbulance yang terjadi di permukaan. Akan ada suara peringatan jika ada wind shear, sehingga pilot bisa menghindarinya. Sementara untuk pendaratan, pesawat membutuhkan landasan minimum 1850 meter. Untuk ketinggian maksimum pesawat mencapai 37 ribu kaki, sementara untuk terbang jelajah bisa bertahan sampai 5 jam. Untuk kecepatan terbang maksimal bergantung pada ketinggian pesawat.






Referensi Tulisan: Airspace Review, detik.com
Sumber Foto: TNI AU