Kabar kurang baik datang lagi dari dunia kedirgantaraan Rusia, setelah beberapa hari lalu pesawat Su-34 secara tidak sengaja menjatuhkan bom di kota Belgorod; kini giliran pesawat MiG-31 yang jago ngebut jatuh di wilayah Murmansk. Mengutip laporan media Rusia TASS, insiden itu terjadi pada 26 April 2023. TASS yang mengutip pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan, dua pilot berhasil menyelamatkan diri dengan kursi lontar. Keduanya lalu dievakuasi dengan helikopter dan dilaporkan tidak mengalami cidera serius.

Sementara video yang direkam warga setempat memperlihatkan bagian mesin MiG-31 terbakar, sebelum akhirnya pesawat jatuh ke tanah. Sementara itu, TASSmenyebut jika salah satu mesin MiG-31 terbakar dan pesawat jatuh di sebuah danau. TASS menambahkan, kecelakaan itu terjadi 10 km dari kota Monchegorsk dekat pulau Rizh-Guba.

Sejauh ini tidak diketahui dari mana asal MiG-31 tersebut, tetapi besar kemungkinan pesawat berasal dari Resimen Penerbangan Komposit Independen (OSAP) ke-98 di Monchegorsk. Ini akan sejalan dengan laporan TASS, mengingat media tersebut melaporkan bahwa, kecelakaan itu terjadi sangat dekat dengan kota Monchegorsk.



MiG-31 Foxhound adalah jet tempur tercepat yang pernah dibuat Uni Soviet Gan, kecepatan maksimalnya bisa sampai Mach 2.8 (mendekati Mach 3). Selama Perang Dingin, pesawat yang jago ngebut tapi susah belok ini punya tugas untuk mencegat rudal jelajah yang ditembakkan oleh kapal selam nuklir dan pesawat pembom AS. Pada masanya, pesawat juga dimaksudkan untuk dapat mencegat pesawat mata-mata SR-71 Blackbird milik AS.

Di Rusia MiG-31 bertugas bersama Resimen Penerbangan Tempur (IAP) ke-790 di Khotilovo yang betugas di Moskow, Resimen Penerbangan Komposit Independen (OSAP) ke-98 di Monchegorsk yang bertugas di pangkalan strategis Armada Utara di Murmansk, IAP ke-712 di Kansk dan IAP ke-764 di Bolshoye Savino yang berada du Rusia tengah, serta OSAP 317 di Yelizovo dan 22 IAP di Tsentralnaya Uglovaya yang masing-masing ditugaskan melindungi pangkalan Armada Pasifik di Kamchatka dan dekat Vladivostok. Angkatan Udara Rusia mengoperasikan 110 unit sementara Angkatan Laut Rusia punya 120 unit.

Mulai tahun 2008, pabrik Sokol di Nizhny Novgorod meningkatkan MiG-31 yang tersisa menjadi standar MiG-31BM (Foxhound-C), dengan pengecualian beberapa yang masih menunggu peningkatan di resimen yang berbasis di Yelizovo di semenanjung Kamchatka. MiG-31BM memiliki radar Zaslon-AM dengan jangkauan pencarian yang diklaim sejauh 240 km terhadap target seukuran pesawat tempur.



Untuk persenjataan, MiG-31BM dilengkapi dengan empat rudal udara ke udara kelas berat R-37M dengan jangkauan 200 km. Jet yang ditingkatkan juga dapat membawa empat rudal jarak menengah R-77-1 (AA-12 Adder) atau empat rudal jarak dekat R-73 (AA-11 Archer); ini menggantikan R-40 dan R-60M yang sudah usang.

Rudal udara ke udara Vympel R-37M atau AA-13 Axehead, ditembakkan untuk pertama kalinya oleh MiG-31 pada tahun 2011 dan segera setelah itu memasuki produksi skala penuh di pabrik Tactical Missiles Corporation di Korolyov. Unit operasional pertama yang menerima rudal ini adalah Resimen Penerbangan Tempur ke-712 di Kansk, Distrik Militer Pusat, pada awal tahun 2018.

Salah satu konfigurasi senjata andalan Si Rubah Tua adalah rudal hipersonik Kinzhal Gan, hanya satu rudal berukuran jumbo ini yang bisa dibawa dan ditempatkan di central fuselage. Kinzhal merupakan salah satu dari enam senjata super yang diumumkan Putin pada tahun 2018, yang diadaptasi dari rudal balistik taktis Iskander (SS-26 Stone). Kinzhal menjadi senjata yang diluncurkan dari udara dan tampaknya telah menerima kode nama dari NATO, disebut sebagai "Killjoy." Menurut Putin, rudal itu memiliki jangkauan lebih dari 1.200 mil (2.000 km) dan terbang dengan kecepatan hipersonik sampai kecepatan maksimal Mach 10.



Sebagai pengingat, menjelang invasi habis-habisan Rusia ke Ukraina, MiG-31 yang dipersenjatai Kinzhal dikerahkan ke Kaliningrad, yang lokasinya tidak jauh dari Ukraina. Selama bulan Maret dan April 2022, Rusia mengklaim telah menembakkan rudal Kinzhal untuk menghancurkan target strategis di Ukraina. Meski termasuk jet tempur tua, tetapi varian MiG-31BM yang ditingkatkan dan bisa membawa rudal Kinzhal telah menjadi ancaman serius bagi Ukraina selama setahun perang.

Di sisi lain, kecelakaan yang juga menimpa MiG-31 sebenarnya belum lama terjadi Gan. Pada 1 Oktober 2022, saat lepas landas dari Belbek, sebuah MiG-31BM jatuh dan terbakar habis. Petugas sistem navigator/senjata berhasil dikeluarkan dari kokpit belakang, sementara pilot meninggal dunia. Pesawat ini milik 790 IAP di Khotilovo, Distrik Militer Barat. Dengan dua kecelakaan yang terjadi dalam kurun waktu 6 bulan terakhir, tampaknya Rusia harus mulai memberi perhatian khusus kepada pejuang tua ini.







Referensi Tulisan: TASS& TheDrive.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas