Sumber Gambar

Seperti yang kita tahu, kini sosok Aditya Hasibuan tengah menjadi sorotan publik akibat aksinya melakukan tindak kekerasan terhadap Ken Admiral. Videonya menjadi viral di sosial media usai salah satu akun meng-upload-nya di Twitter. Namanya pun sempat bertengger di posisi teratas trending Twitter Indonesia.

Kasus yang kerap disandingkan dengan kasus Mario Dandy ini bisa dibilang cukup brutal. Di mana korban dibenturkan kepalanya berkali-kali di tanah. Yang lebih membuatnya gila, aksi ini turut ditonton oleh ayah dan kakak pelaku. Bahkan sang ayah diisukan sempat memberi instruksi serta menodongkan senpi laras panjang.

Kini, kasusnya menemui babak baru. Harta dari ayah Aditya Hasibuan, Achiruddin Hasibuan menjadi sorotan baru. Ia disebut-sebut sering pamer mode Harley Davidson di sosial media. Namun yang mencengangkan bukanlah motor itu. Melainkan dugaan kepemilikan gudang solar ilegal yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya.


Sumber Gambar

Tepatnya di Kelurahan Helvetia Timur, Kota Medan. Isu kepemilikan gudang solar ilegal ini juga telah dibenarkan oleh warga setempat. Seorang warga yang ditemui oleh Tribun Medan menyatakan kalau bangunan kuning yang dikelilingi pagar seng itu milik AKBP Achiruddin Hasibuan. Bahkan warga juga mempersilakan kalau mau cek ke lokasi bila tidak percaya.

Kalau warga sudah bisa memastikan dan berani menyuruh untuk mengecek langsung, ada kemungkinan ungkapan ini bisa jadi benar. Karena sudah warga yang bicara. Mereka orang-orang yang kesehariannya di tempat tersebut. Tentunya lebih banyak tahu dan bisa menceritakan apa yang mereka rasa sehari-harinya.

Di dalam area bangunan, terlihat banyak drum yang berbaris rapi. Ada juga tangki dengan ukuran besar disertai tempat penampungan. Sedangkan suasana di dalamnya sepi, tidak ada kegiatan apa-apa di sana. Karena menurut warga sendiri, bangunan ini memang lebih sering beroperasi di malam hari.

Kenapa harus malam hari? Apakah karena supaya tidak kepanasan? Atau yang kerja hantu? Kalau memang ilegal maka ada kemungkinan ini adalah salah satu bentuk untuk menyembunyikan penimbunan solar. Yaitu bekerja pada saat warga sudah tidak ebraktivitas lagi sehingga tak ada yang tahu. Tapi tampaknya warga pun tak sebodoh itu.

Menurut warga, gudang solar itu sudah lama beroperasi. Sering kali terlihat kendaraan mondar-mandir di bangunan itu. Warga juga sempat mengeluhkan bau bahan bakar yang pekat dari tempat itu yang tentunya sangat mengganggu. Mereka juga dihantui ketakutan akan kebakaran tiap kali mencium aroma solar. Wah kalau sudah gini, harusnya lapor ke Lurah gak sih?


Sumber Gambar

Gimana mau lapor ke lurah? Lurahnya saja malah bungkam saat ditanyakan perihal gudang solar itu milik siapa. Sang lurah malah menyuruh Tribun Medan bertanya ke kepala lingkungan, mungkin yang dimaksud semacam RT dan RW kali ya. Tapi si kepala lingkungan malah tidak tahu, alasannya karena ia masih baru.

Ini kepala lingkungannya orang mana nih? Kok bisa gak tahu sama lingkungan sekitarnya?

Sampai saat ini, kepemilikan gudang solar itu sendiri masih berdasarkan pernyataan warga. Tapi yang menyatakan demikian jumlahnya lebih dari satu dan anehnya, lurah bungkam saat ditanya. Padahal kalau memang bangunan itu tidak bermasalah dan baik-baik saja, tinggal jawab saja apa susahnya?


Sumber Gambar

Kabarnya Polda Sumut sudah menyelidiki bahkan menggeledah tempat penyimpanan solar ilegal itu. Semoga segera ketemu titik terangnya ya.



Menurut kalian, kenapa lurahnya tidak mau menjawab?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi