gangel160487Avatar border
TS
gangel160487
Terjebak dalam prahara kantor
We don’t leave companies, we leave bad bosses ~ Quote
Disclaimer:
Tulisan yang berada di blog ini adalah pemikiran sendiri, pengalaman sendiri dan setiap orang maupun tempat ataupun waktu apabila terdapat keterkaitan dengan orang atau pihak tertentu hanya merupakan kebetulan semata tanpa ada unsur kesengajaan. Penulis tidak bertanggung jawab apabila terdapat pihak pihak yang menyalin, mendistribusi ataupun mentransfer konten yang ada di post ini.
Background
Saya bekerja di PMA yang memiliki kantor pusat di UEA, saya ditempatkan di kantor representative di Jakarta dan refinery atau pabrik minyak goreng nya di K, Bat*m. Kantor Jakarta beralamat di Wisma N di bilangan Th*mrin Jakarta Pusat. Periode kerja selama Oct’19 sampai terakhir di bulan Apr’23. Masih ingat dengan kasus kisruh migor di tahun 2022, salah satu perusahaan migor yang diperiksa di B*tam adalah perusahaan ini juga (S*N).
Kasus
Dengan pabrik yang sebesar itu, saya taksir karyawan nya plus buruh pabrik bisa diatas 300 orang sampai 500 orang, tapi semua higher managerial level nya (level C) dan head nya tidak ada satupun orang Indonesia, tetapi semua pimpinan adalah karyawan asing (India, Malaysia). Tetapi bukan ini yang saya mau ceritakan, tetapi atasan atau manager di Jakarta yang begitu buruk memperlakukan bawahan nya dan beliau seorang Enci berumur 54 tahun, jadi singkatnya saya di hire untuk ditempatkan di Jakarta membantu beliau (si Enci), jadi cerita nya si Enci yang kaya tajir ini begitu sering berkonflik dengan sesama rekan kerja tetapi dia selalu merasa diri menang karena memang dia punya koneksi dan jabatan, tidak ada yang sanggup melawan dia di kantor.
Si Enci ini, kita panggil saja W, jadi ibu W ini mempunyai seorang cici yang tangan kanan owner minyak goreng gede di Indonesia yang dekat dengan petinggi negara, jadi si W ini merasa sangat overpowered sehingga bisa memperlakukan karyawan dan bawahan nya dengan sesukanya.
Awal Bergabung
Saya sebelumnya bekerja di bidang kelapa sawit juga di beberapa perusahaan, selama ini untuk suka dan duka bekerja sudah saya rasakan, tetapi tidak lah dengan perusahaan yang terakhir ini, pengalaman yang saya rasakan begitu membuat mental wellbeing saya begitu terdistorsi atau apapun istilah nya. Jadi di akhir 2019 saya bergabung di perusahaan ini, awalnya saya mengira ibu W ini seorang yang baik, tetapi awal awal bekerja saya mendapati W ini seorang yang begitu taft, kasar dan frontal, jadi ceritanya di kantor Jakarta sendiri hanya ada beberapa personil (1 in active director, 1 OB, 1 admin, 1 bagian lingkungan atau sustainability, saya dan W sebagai manager atau yang "tertinggi" di kantor representative). Saat itu beberapa kali W mengatakan hal hal kasar dan menyalahkan salah satu admin kantor karena beberapa sebab dan hal, pertengkaran mereka begitu intens sampai pernah kami ber 3 dinas ke B*tam (ibu W, saya dan admin ini) dan dihadapan CEO dan HRD, ibu W ini menyalah nyalahkan dan mencari ribut dengan admin ini, pada saat itu saya hanya berpikir mungkin ini salah paham biasa dan saya menghindari terlibat dalam konflik ibu ibu (W dan admin ini hampir seumuran), dan si W melakukan silent treatment dan bad mouthing ke admin ini di hadapan supplier, management selama hampir 1 tahun kurang lebih seingat saya.
Itu hanyalah sekian dari beberapa konflik yang terjadi yang mungkin akan terlalu banyak apabila saya ceritakan dalam post ini, mungkin sudah bisa dibuat satu buku kalau dirangkum.
Perjalanan Karir
Saya bekerja selama 3 tahun 7 bulan dengan W dan so far saya melihat betapa banyak konflik ibu W dengan bagian finance, orang pabrik di lapangan, dengan rekan rekan di Jakarta, bahkan dengan CEO, CFO dan banyak lagi.
How to cope?
good question, selama periode tersebut saya sebisa mungkin menghindari konflik dengan W dan berusaha memenuhi kemauan beliau, yang walaupun kadang saya juga argue apabila ada hal hal yang tidak make sense yang diperintahkan, tapi overall periode covid dan PPKM menyelamatkan saya juga dari bertemu W secara direct di kantor dan 2 tahun PPKM menyelamatkan saya dari potensi gesekan tersebut karena semua kerjaan melalui WA, call dan meeting virtual, saya merasa beruntung Yang Diatas memberikan kesempatan saya untuk bertahan di perusahaan tersebut hingga hampir 4 tahun dengan W yang "kejam".
Puncaknya
Akhirnya ketakutan dari keluarga dan pasangan saya mengenai ibu W (karena saya sering bercerita ke pasangan mengenai kelakuan dia) pun menjadi nyata pada saat 2023 ini.
Semua masih berjalan normal, tetapi kisruh migor di 2022, pemerintah membatasi export (perusahaan kami hampir 100% produknya diexport dari B*tam) dan membuat perusahaan menjadi tidak bisa beroperasi full, beberapa kali inspeksi serta pemeriksaan dari yang berwenang, supplier yang lepas dan tidak menjual bahan baku ke kami lagi dań sebagainya, sehingga membuat W semakin senewen dan mungkin beliau pun stress oleh karena pressure dari management di Pusat, CEO dll. Saya pun mulai di pressure untuk memenuhi target dan ekspektasi dari si W ini, saya pun berusaha sedapatnya berusaha sesuai dengan kapasitas saya.
tetapi yang menjadi persoalan adalah masa masa akhir Jan’23 sampai saat pengunduran diri saya di Mar’23 (dan sesuai periode notifikasi saya terakhir bekerja di 20 Apr’23), selama masa masa itu betapa sering W ini berbicara buruk mengenai saya ke supplier, ke CEO, ke HRD dan lain lain, betapa dia bilang kinerja saya begitu buruk dan lain sebagai nya, dan tidak ada satupun yang saya lawan atau bantah karena mengingat W ini masih adalah atasan saya, dan saya tidak suka berkonflik atau debat kusir.
your actions speak louder than the lies you tell about the others.. the truth will always reveal itself ~ quote
Dan puncaknya pada 20 Mar’23 dimana saya mengajukan pengunduran diri saya karena saya sudah tidak tahan lagi berada dalam tekanan W ini dan membuat mental saya begitu down beberapa bulan.
Sedikit info si ibu W ini memiliki banyak asset dan memiliki karir yang bagus, cici nya juga seorang petinggi dan kaya raya, dengan kekayaan dan jabatan serta koneksi yang dia miliki dia merasa bahwa dunia berputar di sekeliling nya, apakah ini alasan dia begitu melihat rendah sesama ? Sungguh suatu tanda tanya yang dia dan Tuhan saja yang bisa mengetahui. Dulu awal awal saya join, beliau selalu bermegah bahwa dia sudah berkeliling ke banyak negara dan bertemu banyak bos bos pengusaha besar.
Saya tidak bercerita begini sebagai sarana membenarkan diri, saya juga sadar sebagai manusia kita juga memiliki banyak salah, sehingga saat W ini terus menerus melakukan pressure dan mempertanyakan kinerja saya dari Jan’23, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dengan baik baik di Mar’23 (dengan periode notifikasi 1 bulan),untuk memuaskan beliau dan saya pun menghindari konflik yang tidak perlu.
Tetapi yang menjadi begitu sesak di hati saya adalah per tanggal 18 Apr’23, dimana seharusnya last day saya 20 Apr’23 tetapi management dengan pertimbangan tidak mau membayarkan 2 hari (19,20 Apr) karena Gedung Wisma N sudah tutup dan aktivitas perusahaan sudah berkurang karena lebaran jadi mereka memutuskan sepihak saya hanya dihitung 18 hari kerja, dan itupun saya terima dengan lapang dada. Si ibu W yang masih kurang puas menjelek jelekan saya didepan banyak orang, pada saat exit clearance masih menuduh saya menghilangkan data perusahaan di laptop saya, dan memaksa HRD untuk menahan surat paklaring saya, gaji terakhir saya di Apr’23 dan melakukan proses investigasi sepihak.
Sedikit tambahan, selama Jan sampai Apr begitu banyak silent treatment, bad mouthing yang dilakukan W ini kepada saya yang saya terima dengan ikhlas karena saya di posisi bawahan.
Sampai saat post ini dibuat saya masih berusaha meminta dengan baik baik surat paklaring saya karena ini sangat diperlukan untuk mengurus BPJS saya yang tidaklah seberapa nilainya dibandingkan asset si W ini, untuk gaji saya sudah legowo dan tidak mau mempermasalahkan apakah mau diproses atau tidak. Mohon doa nya ya netizen dan saya akan mengupdate kembali perkembangan dan update update cerita dunia kerja yang penuh suka dan duka ini.
Saya masih bimbang apakah mau meneruskan ke jalur disnaker (bipartrit, tripartrit dan pengadilan hubungan industrial ) karena selain tidak memiliki koneksi di jalur hukum serta kompetensi, saya juga masih mengharapkan solusi terbaik, semoga tidak sampai ke disnaker.
Karena saya juga mempunyai prinsip tidak mau mencari ribut dan berusaha jalan damai, tetapi kebutuhan dan cicilan memaksa saya harus memproses BPJS saya dan salah satu yang diperlukan adalah surat paklaring ini yang ditahan oleh HRD dan si W ini.

Penutup
Buat rekan rekan yang bersedia membaca, apabila bersedia memberikan advice, ataupun bantuan view dari sisi legal dan hüküm, saya akan merasa sangat terbantu, terima kasih dan akhir kata, ada perkataan dari rekan kerja yang membekas di saya dan CEO saya, mereka berkata di last meeting dengan saya hidup ini adalah ibarat sebuah petualangan atau perjalanan, mau kenangan baik, hal buruk itu adalah seizin Tuhan dan itu akan membentuk kita, tanggapin lah secara positif karena kalau kamu menjadi negatif, lambat laun kamu yang akan terdegradasi dan terdistorsi. Stay positif !


Follow me on:
QUORA
twitter
linkedin

Link berita kasus migor:
1
2
3




Update 26 Apr
Soft copy paklaring sudah diterima dengan baik.

Diubah oleh gangel160487 26-04-2023 03:26
mindeu7890425
mysaveiffco663
forokleper2859
forokleper2859 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan