Sumber Gambar

Umrah merupakan salah satu yang diidam-idamkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Tentu akan menjadi suatu kebahagiaan bagi umat muslim jika bisa menginjakkan kaki di tanah kelahiran Nabi Muhammad SAW itu. Ada banyak sekali hal yang bisa dipelajari di tanah suci, juga menjadi tempat ibadah paling top bagi umat Islam.

Umumnya, dalam setiap ibadah umat Islam. Barisan laki-laki dan perempuan selalu dipisah. Keduanya selalu dibedakan berdasarkan gendernya untuk menjaga kesucian ibadah. Karena kita tahu lawan jenis tidak diperbolehkan bersentuhan jika bukan muhrim. Tapi bagaimana dengan transgender? Di barisan manakah ia berada seharusnya?

Well, ini bukan ranah TS. Tapi baru-baru ini terjadi di mana seorang transgender asal Indonesia umrah ke tanah suci. Di barisan mana kah dia berada?


Sumber Gambar

Ternyata, transgender bernama Isa Zega ini masuk ke barisan perempuan. Ia pun lantas membagikan kegiatan umrahnya itu ke sosial media. Posisinya yang berbaris di barisan perempuan membuat pro kontra di kalangan netizen. Pasalnya Isa Zega merupakan laki-laki sebelum memutuskan menjadi transgender. Itulah yang dipermasalahkan.

Ada netizen yang menyebut bahwa Isa Zega datang ke tanah suci tidak sesuai kodratnya. Bahkan Isa Zega mengenakan cadar saat menjalankan umrah. Sekali lagi, dia laki-laki. Masalahnya, jika menurut hukum Islam dia masih dianggap laki-laki, maka pada saat jamaah perempuan asli di sekitarnya bersentuhan dengan dia maka wudhu-nya jadi batal dan ibadahnya tidak sah.

Bahkan ada juga netizen yang mengaitkan hal ini dengan azab hingga penistaan agama. Menurut netizen, kedatangannya ke tanah suci dengan keadaan seperti yang tak sesuai kodrat itu sama saja seperti menantang sang pencipta. Gender dia main-main, sedangkan dia datang ke tempat yang bukan sembarang tempat (menurut umat muslim).


Sumber Gambar

Selain netizen, Nikita Mirzani juga turut berkomentar. Menurutnya kasihan para jamaah wanita lainnya karena wudhu-nya harus batal karena bersentuhan dengan waria. Ia juga mengingatkan jika tak bisa jujur dengan manusia, minimal di hadapan Allah harus jujur. Pasalnya, ia juga melakukan hal yang sama saat di masjid Nabawwi.

Tanggapan dari Isa Zega terhadap semua pro kontra yang ada cukup singkat, “netizen sok suci.”

Tapi ini memang bukan soal suci atau tidak sih. Tapi karena Isa Zega sendiri sulit dibedakan dengan wanita asli. Sehingga keberadaannya tidak terdeteksi laki-laki dan bebas masuk ke barisan perempuan. Sekali lagi, kasihan yang sudah wudhu dan sungguh-sungguh melakukan ibadah. Berapa banyak jamaah wanita asli yang batal karena bersentuhan dengan Isa Zega.



Menurut kalian gimana? Apakah sah jika transgender masuk barisan wanita saat ibadah?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi