Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

amekachiAvatar border
TS
amekachi
Mahasiswa RI Terjebak Perang Sudan: Stok Makanan Cukup 3 Hari
Mahasiswa RI Terjebak Perang Sudan: Stok Makanan Cukup 3 Hari

Ahmad Viqi - detikBali
Rabu, 19 Apr 2023 20:49 WIB


Foto: Sejumlah gedung terbakar di Khartoum, Sudan. (Istimewa)
Mataram - Situasi menegangkan masih terus terjadi di ibu kota Sudan, Khartoum hingga Rabu (19/4/2023). Baku tembak antara tentara Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces (RSF) terus terjadi.
"Sempat terjadi sweeping. Jadi itu membuat kami para mahasiswa yang melanjutkan kuliah tidak berani keluar tempat tinggal di Kota Khartoum," kata Abdurrasyid, mahasiswa asal Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Rabu (19/4/2023) via WhatsApp sekitar 20.22 Wita.



Rasyid merupakan rekan Danial Alya (33) mahasiswa asal Desa Darek, l Praya Barat Daya, Kabupaten Lombok Tengah, NTB. Menurut Rasyid, situasi di Kota Khartoum tempat dia tinggal bersama sejumlah mahasiswa Indonesia dari berbagai daerah dalam keadaan siaga II.


"Eskalasi konflik bersenjata berlangsung mulai dari siang dan malam waktu Khartoum," katanya.

Bahkan, kata Rasyid, perang masih terus berlangsung hingga siang di Kota Khartoum.

"Kami masih berada di tempat tinggal. Ini saja masih sering terdengar suara adu tembakan antara tentara Sudan dan Paramiliter Rappid Support Forces," kata mahasiswa di Kampus Al-Qur'anul Kariim, Omdurman ini.



Saat ini Rasyid dan Danial masih bertahan di tempat mereka di Khartoum meski tanpa aliran listrik.

"Kalau untuk stok makanan alhamdulillah dapat sedikit logistik dari hasil sinergi KBRI, PPI, dan BEM kampus. Insya Allah bisa bertahan selama tiga hari ke depan," katanya.

Pertokoan di Kota Khartoum juga masih ada yang buka pada jam-jam tertentu.


"Tapi jika hal ini terus-terusan berlanjut kami tentunya akan mengalami kekurangan logistik lagi. Karena dari pihak toko juga akan kesulitan menyetok kembali di tengah keadaan seperti ini," ujar Rasyid.

Diberitakan sebelumnya, mahasiswa asal Lombok bernama Danial menceritakan sejak Senin terjebak situasi mencekam di tengah perang. Pada beberapa titik pesawat tempur terbang melintasi tempat tinggalnya di Sudan.

"Ya kemarin itu sekitar empat jam baku tembak, kami tidak berani keluar rumah. Ada suara ledakan pesawat tempur berkali-kali melewati atas rumah," katanya, Selasa (18/4/2023) via WhatsApp.


https://www.google.com/url?q=https:/...bcUzwNYEAEdsI3


Konflik Militer di Sudan, Satu WNI Dilaporkan Tertembak Peluru Nyasar

Hamsah umar - Internasional
Rabu, 19 April 2023 18:43 PM


Belasan WNI dievakuasi ke KBRI Khartoum pada Selasa (18/4), di tengah pertempuran antara tentara nasional Sudan dan paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) negara itu. (ANTARA/HO-KBRI Khartoum )
FAJAR.CO.ID, SUDAN -- Seorang WNI dikabarkan terkena pantulan peluru nyasar pada Minggu (16/4) di tengah konflik militer di Sudan, sementara belasan WNI telah dievakuasi ke KBRI Khartoum.

“Peristiwa itu terjadi pada hari kedua konflik. WNI yang dimaksud tinggal di Arkaweet, dan terkena pantulan peluru nyasar yang menyebabkan goresan kecil di pinggang,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha melalui pesan singkat, Rabu (19/4).

“Saat ini yang bersangkutan sudah sembuh dan sehat,” ujar Judha menambahkan.


Menyikapi semakin panasnya situasi di Sudan, KBRI Khartoum mengevakuasi 15 WNI ke tempat perlindungan di kantor KBRI, pada Selasa (18/4).

Evakuasi tersebut dilakukan ketika staf KBRI bergerak untuk menyalurkan bantuan logistik kepada para WNI yang terdampak situasi keamanan di negara itu.

“Menggunakan kesempatan pergerakan saat melakukan distribusi logistik, KBRI membawa 15 WNI dimaksud dari wilayah Khartoum, yang mayoritas terdiri dari keluarga yang mempunyai anak kecil atau bayi serta ibu hamil,” kata Judha.

Mempertimbangkan situasi peperangan yang masih berlangsung di beberapa titik di Khartoum, kata dia, para WNI yang belum bisa menjangkau tempat perlindungan di KBRI diimbau untuk tetap berada di rumah masing-masing dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah.


“Demi keselamatan, pergerakan menuju safe house KBRI dilakukan ketika situasi keamanan sudah memungkinkan,” tutur Judha.

Berdasarkan data KBRI, tercatat sekitar 1.209 WNI menetap di Sudan, yang mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, sebagian di Wad Madani, serta Port Sudan.


Pertempuran berkecamuk sejak Sabtu (15/4) antara Tentara Nasional Sudan dan Paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) di Khartoum dan wilayah sekitarnya. Lebih dari 180 orang tewas dan 1.800 lainnya terluka dalam kekerasan yang sedang berlangsung menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ketidaksepakatan antara dua rival militer mengenai reformasi militer dan keamanan, yang melibatkan partisipasi penuh RSF di ketentaraan, telah berubah menjadi konflik panas dalam beberapa bulan terakhir.

Sengketa antara kedua belah pihak muncul ke permukaan minggu lalu, ketika tentara mengatakan gerakan baru-baru ini oleh RSF terjadi tanpa koordinasi dan ilegal. Pada Selasa (18/4), tentara Sudan menyetujui gencatan senjata sementara dengan RSF selama 24 jam mulai pukul 06.00 sore waktu setempat.

Sementara itu, Jepang mulai bersiap mengevakuasi warga negaranya dari Sudan di tengah pertempuran mematikan di negara itu. Sedangkan Indonesia belum menyatakan akan mengevakuasi WNI dari Sudan untuk sementara dipulangkan ke tanah air. (jpg/fajar)


https://www.google.com/url?q=https:/...iHwY6L8PYvKIJJ


Ngeri sekali, mudah2an para WNI di Sudan selamat!

Masalahnya mereka itu warga sipil yang tak mempunyai senjata untuk membela diriemoticon-Frown
bocilurra
bocilural
chrysalis99
chrysalis99 dan 21 lainnya memberi reputasi
22
3.3K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan