Sumber Gambar

Penjual makanan merupakan salah satu penjual yang banyak dicari. Karena makanan merupakan kebutuhan semua orang, berdagang makanan tentu akan sangat menguntungkan. Mengingat banyaknya orang yang membutuhkan dan semua orang pasti perlu makan setiap harinya. MUlai dari pagi, siang hingga malam.

Tapi bagaimana jika di bulan Ramadhan? Ketika semua orang puasa menahan lapar dan haus, masihkah bisnis ini menguntungkan. Alih-alih menguntungkan, di bulan Ramadhan tentu pendapatan malah menurun. Masih bagus hanya menurun, ada yang jam dagangnya dibatasi sampai lapaknya ditutup dan dilarang untuk berdagang.

Seperti yang terjadi di Pandeglang berikut ini. Sebuah warung makan kaki lima terkena teguran keras dari warga sekitar karena buka pada siang bolong. Beberapa warga itu menilai bahwa tidak pantas ibu-ibu itu berjualan makanan di siang hari. Seharusnya ia berjualan pada saat sore hari setelah Ashar ketika mendekati waktu berbuka puasa.


Sumber Gambar
Note: gambar di atas hanya ilustrasi

Salah satu warga yang paling vokal memarahi ibu-ibu itu menyebut bahwa tindakan ibu ini telah menodai kesucian bulan Ramadahan, Ia bahkan mengungkit-ungkit perihal dosa yang akan ditanggung. Karena ibu itu dianggap memasak dan menghidangkan makanan kepada orang yang tidak berpuasa, sehingga si ibu itu dinilai akan terkena dosanya juga.

Videonya itu tersebar ke internet dan mengundang banyak reaksi netizen. Banyak dari netizen yang merasa rishi dan akhirnya membanjiri kolom komentar dengan hujatan. Mereka mengaku kelakuan warga-warga itu sangat meresahkan.

Entah kenapa ya, orang Indonesia kalau melakukan hal bodoh selalu direkam dan percaya diri gitu dishare ke sosmed. Bagus dehm biar banyak orang tahu juga kan. Lagian kalau warung makan semua tidak boleh buka, lalu orang-orang kaya TS makan di mana? Tidak semua orang puasa lho dan tidak semua orang berdosa karena tidak puasa.


Sumber Gambar

Lagi pula, urusan dosa itu masing-masing. Kasihan si ibu ini yang niatnya ingin mencari nafkah. Bisa jadi penghasilannya dari warung makan ini. Ia berjualan demi memenuhi kebutuhan, lalu uang yang didapat untuk buka puasa bersama anak-anaknya. Tidak adakah yang berpikir ke sana?

Padahal sudah banyak kok pemuka agama Islam yang menyebut sah-sah saja jika warung makan tetap buka. Karena di luar sana masih ada yang membutuhkan makan. Kalau ada yang merasa goyah dan terganggu hanya karena melihat warung makanan buka ya salah sendiri. Imannya belum kuat.

Masalah ini rasanya sudah sering terjadi dan selalu ada episode baru di setiap Ramadhan ya. Mungkin sudah rutinitas warga kita ya.



Kalau kalian yang berpuasa, apakah terganggu dengan warung makan yang buka?

Sumber: Link Referensi 1, Link Referensi 2
Tulisan dan Narasi Pribadi