Jakarta, CNBC Indonesia - Jet tempur dan kapal perang China melakukan simulasi serangan di Taiwan, Minggu (9/4/2023). China mengepung pulau itu selama latihan militer dua hari berturut-turut sebagai tanggapan atas pertemuan Presiden Taiwan dengan Ketua DPR Amerika Serikat.
Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mereka telah mendeteksi sembilan kapal perang China dan 58 pesawat di sekitar pulau itu pada Minggu (9/4/2023). Sedangkan pada hari Sabtu lalu jumlah kapal yang terlacak juga sembilan sedangkan pesawat mencapai 70 lebih.
Kementerian itu mengatakan sedang memantau pergerakan militer China melalui sistem pengawasan dan pengintaian intelijen bersama. 


Dia menambahkan pesawat tempur yang terdeteksi hingga pukul 12 malam waktu setempat (0400 GMT) termasuk armada campuran jet tempur dan pembom.
Jumlah penyeberangan pesawat ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya Taiwan pada hari Sabtu adalah yang tertinggi yang tercatat dalam satu hari tahun ini, menurut data yang dikumpulkan oleh AFP.
"PKC (Partai Komunis China) terus melakukan latihan militer di sekitar Selat Taiwan dan sejak pagi ini secara berturut-turut telah mengirimkan beberapa batch pesawat ... serta sejumlah kapal di daerah tersebut," kata kementerian pertahanan, Minggu, mengutip Agence France - Presse (AFP), Minggu (9/4/2023). 


"Militer telah memantau dengan cermat situasi untuk perkembangan yang relevan, dan menugaskan pesawat, kapal, dan sistem rudal darat untuk merespons sesuai," tambahnya. 

Operasi yang dijuluki "Pedang Bersama" itu berlangsung selama tiga hari. Dimana Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) mengatakan Pengepuan Taiwan itu akan berlangsung hingga Senin, (10/4/2023).
"Saya sedikit khawatir, saya akan berbohong kepada anda jika saya mengatakan tidak khawatir," kata Donald Ho Pria berusia 73 tahun, yang sedang berolahraga di Taman pada Minggu Pagi di Taipei.
Sebuah laporan dari penyiar berita negara ini, juga mengatakan serangan presisis bersama ini dilakukan dengan sasaran utama di pulau Taiwan dan perairan sekitarnya.
Laporan itu juga mengatakan angkatan udara telah mengerahkan puluhan pesawat untuk terbang ke wilayah target. Dan pasukan darat telah melakukan latihan untuk serangan presisi multi target.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen segera mengecam latihan tersebut, yang terjadi setelah dia bertemu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy di California.
Dia berjanji untuk bekerja dengan AS dan negara-negara yang berpikiran sama dalam menghadapi ekspansi otoriter yang berkelanjutan ini.
Di Washington, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan Amerika Serikat secara konsisten mendesak pengekangan dan tidak mengubah status quo. tetapi mencatat bahwa mereka memiliki banyak sumber daya untuk memenuhi komitmen keamanannya di Asia.
Amerika Serikat dengan sengaja tidak jelas apakah akan mempertahankan Taiwan secara militer, meskipun selama beberapa dekade telah menjual senjata ke Taipei untuk membantu memastikan pertahanan dirinya.

Senin Latihan Tembak Langsung
Selain itu AFP juga mengabarkan, latihan pada hari Senin akan mencakup tembakan langsung di lepas pantai berbatu provinsi Fujian China. Sekitar 80 kilometer selatan Kepulauan Matsu Taiwan dan 186 kilometer dari Taipei.
"Operasi ini berfungsi sebagai peringatan keras terhadap kolusi antara pasukan separatis yang mencari 'kemerdekaan Taiwan' dan kekuatan eksternal dan melawan kegiatan provokatif mereka," kata Shi Yin, juru bicara PLA.
"Operasi itu diperlukan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial China."
AFP tidak melihat tanda-tanda peningkatan manuver militer di pantai utara Pingtan, sebuah pulau China di seberang selat Taiwan tempat latihan amunisi hidup akan dimulai pada Senin.
Segelintir turis berkeliaran di pasir keemasan pada Minggu pagi, saat perahu nelayan terombang-ambing di dermaga di luar.


sumber