si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
China Mulai Menguji Mesin WS-20 Buatan Dalam Negeri Pada Pesawat Kargo Y-20
Quote:


Ada kabar menarik nih Gan dari pesawat kargo Y-20 buatan China, pasalnya versi pesawat yang dapat kode desain Y-20B dilaporkan kini telah dipasangi mesin baru, yakni versi WS-20 buatan lokal. Mengutip artikel TheDrive.com, kabar pemasangan mesin baru itu disampaikan oleh media China yang merilis video tentang kegiatan latihan Y-20 pada awal April 2023 lalu.

Masih dari artikel yang sama, disebutkan bahwa mesin WS-20 yang diproduksi di dalam negeri akan menggantikan mesin Soloviev D-30KP-2 yang dipasok Rusia. Terlebih lagi, sekarang ada indikasi bahwa Y-20B yang ditingkatkan sekarang sudah dapat beroperasi dengan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat, atau PLAAF.

Dalam video yang dirilis televisi pemerintah China yakni CCTV-7, menunjukkan pesawat Y-20 tidak memiliki nomor seri, bisa jadi pesawat itu adalah contoh pra-seri yang digunakan untuk uji coba operasional. Di sisi lain, tanda pengenal semacam itu bisa saja dikaburkan untuk penampilan publik tipe terbaru tersebut.

Quote:


Sebagai pengingat bagi Agan, sebelumnya China sudah berhasil memproduksi mesin turbofan WS-10, mesin ini dikabarkan sudah mulai dipasang pada jet tempur J-20 serta J-10C. Di sisi lain, industri manufaktur mesin China memang menarik untuk dibahas. Pasalnya mereka sudah mulai memikirkan membuat mesin turbofan pada pertengahan 1980-an, berbarengan dengan program pengembangan jet tempur J-10.

Dengan membuat mesin sendiri, China bisa mengurangi ketergantungan pada pemasok mesin asing. Dalam kasus pemasok mesin China saat ini adalah Rusia, tapi Rusia sedang berperang dengan Ukraina, sehingga rantai pasokan suku cadang akan bermasalah. Sehingga pengujian dan pemasangan mesin WS-20 menjadi sangat penting.

Dalam hal output, WS-20 diharapkan menghasilkan daya dorong sekitar 31.000 pon, dibandingkan dengan 26.450 pon untuk mesin D-30KP-2 buatan Rusia, yang menjadi sumber tenaga peawat produksi pertama Y-20A. Varian ini pertama kali memasuki layanan operasional PLAAF pada tahun 2016. Mesin dengan karakteristik Low-bypass seperti D-30KP-2 tidak menghasilkan tingkat daya dorong yang sama dengan mesin high-bypass. Meski keduanya punya ukuran yang sama, secara signifikan mesin buatan Rusia dianggap kurang efisien.

Pesawat Y-20B dengan mesin WS-20 tersebut melakukan uji terbang pertama di Pangkalan Udara Xi'an-Yanliang pada akhir 2021. Tetapi, sepertinya China masih belum bisa memproduksi mesin WS-20 secepat mereka memproduksi pesawat Y-20. Kemungkinan mesin yang diproduksi secara massal baru tersedia pada tahun 2024 dan hanya dalam produksi terbatas.

Masih harus dilihat apakah tingkat produksi WS-20 akan mengikuti Y-20, meskipun jika PLAAF telah menyatakan operasional model-B, itu menunjukkan bahwa setidaknya ada tingkat kepercayaan bahwa mesin akan bekerja dan tersedia dalam jumlah yang dibutuhkan. 

Quote:


Y-20 memainkan peran yang sangat penting dalam membantu China memenuhi ambisinya yang lebih luas, termasuk mengerahkan dan mempertahankan pasukan dalam jarak yang jauh lebih jauh, sesuai dengan kekuatan global yang sebenarnya. Dengan demikian, Y-20 mampu mengangkut kargo besar dan berat seperti tank tempur utama Type 99 dan kendaraan tempur lainnya.

Selain itu, peningkatan efisiensi WS-20 tidak hanya akan membawa jangkauan yang lebih jauh, tetapi juga untuk memasok lebih banyak pos terdepan, termasuk pangkalan di luar Asia Pasifik. WS-20 juga harus membawa peningkatan kinerja lapangan, yang sangat penting bagi pesawat angkut seperti ini, yang juga diharapkan bisa beroperasi dari landasan pacu yang buruk.

Sebenarnya Gan dengan mesin D-30KP-2 Rusia, Y-20 mampu memindahkan muatan yang sangat besar, dengan muatan maksimum yang bisa dibawa dilaporkan sebesar 66 ton, sementara kapasitas kargo Il-76 buatan Rusia punya masksimum payload 60 ton. Namun demikian, Y-20 yang memakai mesin D-30KP-2 kapasitas payload-nya masih kalah jauh dari kapasitas angkut C-17 Angkatan Udara AS, yang bisa mengangkut beban maksimal 77,5 ton. Sejauh ini belum diketahui sejauh mana Y-20B bermesin baru mungkin dapat menutup celah dengan C-17.

Quote:


Selain pesawat kargo militer, Xi'an sebagai produsen pesawat juga telah mengembangkan turunan kargo sipil dari Y-20, disebut sebagai Y-20F-100, di mana varian ini kelak akan memakai mesin WS-20. Dengan memiliki versi sipil yang tersedia dengan mesin buatan China akan menjadi dorongan besar bagi operator potensial di luar China. Sementara itu, perjuangan industri kedirgantaraan Rusia yang sedang berlangsung dalam menghadapi sanksi internasional dapat membuat Y-20B sipil mengisi ceruk yang saat ini diisi oleh Il-76, terutama untuk angkutan udara sewaan komersial.

Selain versi kargo Y-20, PLAAF saat ini juga sudah memiliki versi pesawat tanker yang diberi kode YU-20. Dan dengan mesin baru, ada kemungkinan bakal semakin banyak varian yang bisa dibuat dari Y-20. Menurut laporan media China Global Times, di masa depan Y-20 dapat dikembangkan menjadi pesawat peringatan dini strategis, pesawat komando dan kendali, pesawat perang elektronik jarak jauh, atau bahkan pembawa drone. Y-20 juga bisa bertambah panjang, ini akan memberikan ruang kargo yang lebih besar. Perlahan tapi pasti, China kini mulai lepas dari ketergantungan terhadap produk buatan Rusia, dan WS-20 adalah pijakan selanjutnya untuk mewujudkan hal tersebut.



-----------------





Referensi Tulisan: Global Times& TheDrive.com,
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 10-04-2023 03:24
faldytanjungmsr
bukan.bomat
69banditos
69banditos dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan