Matahari bersinar terik di pesisir pantai utara Jawa. Jasper berjalan pelan-pelan menyusuri pesisir pantai utara Jawa untuk mengisi hari-hari cutinya di sela-sela kesibukannya sebagai perawat rumah sakit. Terik matahari jam 12 siang membuat pipi Jasper yang tadinya putih menjadi merah padam. Tidak hanya itu, pipi Jasper yang putih pun basah oleh keringat yang bercucuran dari kepalanya. Tak lama kemudian, Jasper tiba-tiba ditelpon dan mendapatkan panggilan untuk segera datang ke rumah sakit.

"Selamat siang Bruder Jasper"

"Siang. Ini dengan Suster Aisha"

"Ada apa Suster?"

"Bruder Jasper, ini ada pasien wanita berusia 24 tahun yang perdarahan hebat setelah melahirkan anak laki-lakinya secara normal. Kalau tidak segera ditolong, pasien tersebut bisa meninggal karena kehabisan darah"

"Oke, oke. Saya akan segera ke sana. Selamat siang"

"Siang Bruder"

Jasper pun langsung mengganti kaos oblongnya dengan baju seragam perawat yang berwarna serba putih. Setelah itu, Jasper bergegas menuju ke Rumah Sakit Mutiara Kasih dengan mengendarai mobil pribadinya.

Setibanya di rumah sakit, Bruder Jasper pun bertemu dengan Suster Aisha dan tim medis yang menangani Ibu Tiara.

"Pasien bernama Ibu Tiara, usia 24 tahun, istri dari Bapak Bayu, membutuhkan komponen darah packed red cellsgolongan O rhesus positif sebanyak 7 kantong. Kami hanya bisa menyediakan sebanyak 6 kantong. Kami membutuhkan 1 orang pendonor darah lagi untuk mencukupi kebutuhan darah pasien atas nama Ibu Tiara", kata Suster Aisha.

***

Di waktu yang bersamaan, ada Lisa, seorang wanita lajang berusia 20 tahun yang sedang mendonorkan darahnya khusus untuk Ibu Tiara. Lisa adalah seorang wanita bertubuh tinggi, berkulit kuning langsat dan berambut panjang sepinggang. Lisa memiliki golongan darah yang sama dengan Ibu Tiara, yaitu O rhesus positif.

Di lengan kiri Lisa tertancap jarum berukuran 16G yang digunakan khusus untuk mendonorkan darah. Darah Lisa pun mengalir ke dalam kantong darah hingga mencapai volume yang ditargetkan, yaitu 350 cc.

Tak lama kemudian, petugas unit donor darah pun mencabut jarum donor darah yang menancap di lengan Lisa dan menyuruh Lisa untuk menekan luka bekas jarumnya supaya tidak terjadi perdarahan.

"Saya cabut ya jarumnya. Setelah itu tekan luka bekas jarumnya selama kurang lebih 5 menit ya, sampai darahnya berhenti mengucur", kata salah seorang petugas unit donor darah

Lisa pun merasa lega setelah ia berhasil mendonorkan darahnya untuk Ibu Tiara.

"Semoga darahku ini bisa digunakan untuk menyelamatkan Ibu Tiara", gumam Lisa pelan

Setelah menjalani serangkaian skrining untuk penyakit HIV/AIDS, Hepatitis B, Hepatitis C dan Sifilis, darah yang sudah didonorkan oleh Lisa pun tiba di Bangsal Sakura, bangsal tempat Ibu Tiara dirawat.

Bruder Jasper pun mendapatkan tugas untuk merawat Ibu Tiara. Bruder Jasper memasangkan darah transfusi komponen packed red cells di tiang infus Ibu Tiara dan menghubungkannya dengan selang infus Ibu Tiara. Darah Lisa pun mengalir melalui selang infus masuk ke tubuh Ibu Tiara. Tak lama kemudian, kadar hemoglobin di dalam darah Ibu Tiara pun merangkak naik, dari yang tadinya hanya 9,5 gram/dL, setelah mendapatkan donor darah dari Lisa bertambah menjadi 10,5 gram/dL.