mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
KKB Penyandera Pilot Susi Air Batalkan Tuntutan Kemerdekaan Papua Barat
KKB Penyandera Pilot Susi Air Batalkan Tuntutan Kemerdekaan Papua Barat


JAKARTA - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Barat mengatakan bahwa mereka telah membatalkan tuntutan kepada pemerintah Indonesia untuk mengakui kemerdekaan Papua Barat sebagai syarat pembebasan pilot Susi Air asal Selandia Baru, Phillip Mehrtens.

KKB yang menamakan diri Tentara Pembebasan Papua Barat (TPNPB) tersebut telah menculik Mehrtens di kawasan dataran tinggi Nduga dua bulan lalu. Pilot itu diculik usai melakukan penerbangan rutin ke kawasan tersebut, dan hingga kini masih disandera.

TPNPB mengatakan pada saat itu pilot Susi Air hanya akan dibebaskan jika pemerintah Indonesia mengakui kemerdekaan Papua Barat dan menarik seluruh pasukan dari wilayah tersebut.

Namun dalam pesan teks kepada Reuters pada Kamis (6/4/2023), juru bicara TPNPB Sebby Sambom mengatakan kelompoknya telah membatalkan tuntutan kemerdekaan dan justru mendorong dialog.

"Pilot Selandia Baru ini bukan musuh kami, jadi kami akan mencari solusi untuk membebaskannya," kata Sambom.

Sambom mengatakan TPNPB, sayap bersenjata dari Organisasi Papua Merdeka (OPM), tidak menghentikan desakannya untuk melihat wilayah tersebut diberikan kemerdekaan dalam jangka panjang, tetapi menyadari kebutuhan untuk memastikan pilot segera dibebaskan.

"Kami akan melakukan negosiasi damai," katanya.

Pertempuran tingkat rendah untuk kemerdekaan dari Indonesia telah dilancarkan selama beberapa dekade di wilayah Papua Barat, di mana konflik antara pemberontak bersenjata dan pasukan keamanan Indonesia meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Wilayah itu, melalui voting tahun 1969 yang diawasi oleh PBB, sepakat menjadi bagian dari Indonesia. Pemerintah Indonesia mengatakan telah memprioritaskan negosiasi dengan tokoh agama dan masyarakat untuk menjamin pembebasan Mehrtens, mencatat bahwa bahaya jika melakukan operasi militer di daerah dataran tinggi yang terjal.
"Kami akan menggunakan senjata kami hanya jika ada ancaman terhadap nyawa pasukan kami," kata Donny Charles Go, juru bicara satuan tugas militer Indonesia yang dibentuk untuk menyelamatkan pilot, kepada Reuters.

Ditanya tentang perubahan nyata sikap kelompok separatis tersebut, seorang pejabat Indonesia mengatakan situasinya tetap rentan.

"Untuk mengutamakan keselamatan dan keamanan sandera, pemerintah akan membatasi komentar publik," kata Jaleswari Pramodawardhani, Deputi Kantor Staf Kepresidenan Indonesia.


https://international.sindonews.com/...3?showpage=all


KKB Masih Ingin Barter Pilot Susi Air dengan Senjata

Pilot Susi Air disandera KKB/Foto: Istimewa


JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkap bahwa kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih berkeinginan menukar sanderanya, yakni pilot Susi Air Kapten Philips Mark Marthens dengan sejumlah amunisi dan senjata api.

Hal tersebut, kata Yudo, terungkap berdasarkan pertemuan saat negosiasi antara pemerintah daerah dengan kelompok penyandera.

"Ya selalu akan begitu pasti selalu tujuan utamanya kan gitu. Minta senjata, minta merdeka, kan pastinya gitu," kata Yudo di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/4/2023).

Yudo menjelaskan, pihaknya terus berupaya menempuh langkah persuasif dengan bernegosiasi. Namun, permintaan tersebut sudah pasti tidak akan diindahkan.

Yang jelas, kata Yudo, langkah persuasif dilakukan untuk menghindari adanya kontak senjata yang bisa berdampak kepada warga sipil. Masyarakat pun harus bersabar untuk mendengar kabar pembebasan pilot asal Selandia Baru tersebut, sebab proses negosiasi membutuhkan waktu yang panjang.

"Mereka yang mediasi ini kan untuk menuju ke daerahnya ini ga gampang, bukan di daerah yang bisa ditempuh dengan kendaraan, mereka juga butuh berhari-hari untuk menuju ke tempatnya ini," kata Yudo.

Terlebih, kata Yudo, (Pj) Bupati Nduga Namia Gwijangge juga telah memintanya untuk bersabar menunggu hasil negosiasi yang dilakukan pemerintah daerah.

Bahkan, Namia Gwijangge juga meminta supaya Panglima TNI tidak menggunakan cara militer dalam proses penyelamatan pilot asal Selandia Baru tersebut, karena dapat membahayakan masyarakat sipil.

"Ini berdasarkan dari tokoh masyarakat maupun Bupati Nduga yang selalu mengerem saya, meminta saya untuk sabar dulu pak sabar, saya akan usahakan (negosiasi)," kata Yudo.

"Karena nanti dampaknya ini bukan apa namanya, dampaknya akan lebih besar lagi, kerugiannya akan lebih berdampak besar kerugiannya oleh masyarakat kita," sambungnya.

Diketahui, selama masa pencarian, KKB sempat memberitahu bahwa kondisi pilot Susi Air baik-baik saja. Hal tersebut terlihat dari foto dan video yang mereka sebarluaskan. Namun, kelompok tersebut mengancam akan membahayakan Kapten Philips jika pemerintah berani menyerang mereka.

Bahkan kelompok penyandera sempat ingin membebaskan Kapten Philips dengan negoisasi, yakni meminta agar Philips ditukar dengan sejumlah amunisi dan senjata api. Hal tersebut diungkap Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri di Timika, Kamis 23 Februari 2023.

https://nasional.okezone.com/read/20...senjata?page=2

Pengen cepet-cepet dibebasin biar nggak cape jagain pilotnya kali dan pengen dapat senjata baru...
tunggu cape sendiri aja teroris jagain pilot
0
1.3K
17
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan