Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
KPK Bakal Dalami Alasan Lukas Enembe Selalu Minta Berobat di Singapura



JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan mengusut alasan Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe selalu minta diobati di Singapura. Apalagi, tenaga kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta mampu menangani tersangka dugaan suap dan gratifikasi tersebut.

"Sedang kita dalami motifnya kenapa Pak LE selalu menginginkan berobat ke Singapura. Ada apa sebenarnya. Itu yang bisa kami sampaikan," kata Direktur Penyidikan Asep Guntur kepada VOI, Kamis, 23 Maret.

Asep memastikan Lukas tidak perlu harus dibawa ke Singapura untuk berobat. Kepastian ini didapat setelah mereka melakukan rapat koordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta stakeholder lainnya.

"Bahwa hasilnya, untuk masalah perawatan kesehatan di Jakarta, baik perawatan atau tenaga medisnya sangat memadai. Jadi untuk tenaga medis di RSPAD sangat memadai tidak perlu berobat ke sana (ke Singapura, red) terkait penyakit Pak LE," tegasnya.

Lukas kembali berulah dengan menyatakan mogok minum obat karena dia ingin dirawat di Singapura. Bahkan, pengacaranya, Petrus Bala Pattyona menyebut kliennya itu sudah menandatangan surat pernyataan.

"Dalam surat pernyataan itu Bapak Lukas Enembe menolak minum obat-obatan yang disediakan dokter KPK karena tidak ada perubahan atas sakit yang dideritanya," ungkap kuasa hukum Lukas tersebut pada Rabu, 21 Maret.

Sebagai informasi, Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka suap dan gratifikasi. Ia kini sedang ditahan di Rutan KPK.

KPK mengungkap penerimaan suap diduga berasal dari Direktur PT Tabi Bangun Papua, Rijatono Lakka. Sementara gratifikasi diduga diberikan pihak swasta lain agar mendapat proyek di Papua.

Dalam upaya pengusutan kasus yang menjerat Lukas ada sekitar 90 saksi yang diperiksa. Mereka terdiri dari berbagai unsur di antaranya digital forensik, ahli accounting forensik, dan ahli dari kesehatan.

Tak sampai di sana, KPK juga sudah menyita uang sekitar Rp50,7 miliar; emas batangan, cincin batu mulia, dan empat unit mobil. Penyitaan ini dilakukan untuk melengkapi bukti praktik lancung yang dilakukan kepala daerah itu.

Kemudian, penyidik membekukan rekening atas nama Lukas dan pihak terkait yang di dalamnya terdapat uang sebesar Rp81,8 miliar dan 31.559 dolar Singapura.

https://voi.id/berita/266251/kpk-bak...t-di-singapura



Dua Hari Menolak, Lukas Enembe Kembali Minum Obat dari Dokter KPK

Arie Dwi Satrio, Evan Pay
.
Kamis, 23 Maret 2023 | 18:44 WIB

Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe (LE) sempat menolak untuk minum obat dari dokter KPK selama dua hari. (Foto: Antara)
JAKARTA, iNewsBelu.id -  Gubernur nonaktif Papua, Lukas Enembe (LE) sempat menolak untuk minum obat. Lukas mogok minum obat pemberian dari dokter KPK selama dua hari.

"Dari informasi yang kami peroleh, betul tersangka LE mogok minum obat. Namun itu hanya pada hari Senin dan Selasa kemarin. Selanjutnya pada hari Rabu dan Kamis siang  ini, yang bersangkutan sudah kembali minum obat seperti biasanya," kata Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK Ali FIkri melalui pesan singkatnya, Kamis (23/3/2023).

Ali memastikan Lukas Enembe sudah meminum obat dari dokter KPK selama dua hari ini. Sebab, pemberian obat tersebut dipantau oleh petugas rumah tahanan (rutan) KPK.  Obat yang diminum Lukas merupakan resep dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

"Obat yang diberikan merupakan resep dari dokter RSPAD. Dari laporan petugas, tersangka LE sampai hari ini tidak ada keluhan soal kesehatannya. Sehingga kami yakin masyarakat tidak terprovokasi narasi penasihat hukum tersangka dimaksud," kata Ali.

Sebelumnya, salah satu kuasa hukum Lukas Enembe, Petrus Bala Pattyona mengklaim obat yang diberikan dokter KPK tidak memberikan pengaruh perubahan terhadap kondisi kesehatan kliennya. Lukas bersurat kepada pimpinan KPK agar dapat berobat ke Singapura.


"Dalam Surat Pernyataan tersebut, Bapak Lukas Enembe menolak minum obat-obatan yang disediakan dokter KPK, karena tidak ada perubahan atas sakit yang dideritanya, sejak Bapak Lukas meminum obat yang disediakan dokter KPK. Dan buktinya kedua kaki klien saya juga masih bengkak sampai saat ini dan jalannya pun tertatih-tatih," ujar Petrus.

Ali memastikan bahwa Lukas tidak dalam kondisi yang mengkhawatirkan soal kesehatannya. Kondisi kesehatan Lukas masih bisa ditangani oleh tim dokter di Indonesia.  KPK mengingatkan kepada kuasa hukum agar kooperatif dan tidak menyebarkan informasi hoaks.

"KPK mengingatkan agar penasihat hukum kooperatif dalam melakukan pendampingan kepada tersangka, dan tidak bertindak di luar norma-norma hukum. Agar perkara ini bisa segera mendapatkan kepastian hukum," kata Ali.

https://belu.inews.id/read/273013/du...i-dokter-kpk/2


Alasan selalu ingin ke Singapura adalah....
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.2K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan