sumber

Kenapa Wanita Setelah Jadi Emak-emak Tambah Cerewet

Wanita seperti makhluk sosial memiliki sifat yang berbeda-beda.

Ada wanita pendiam, ekstrovert, introvert, bahkan ada yang cepat akrab dengan orang-orang baru.

Namun, jika diperhatikan wanita pendiam sekalipun jika sudah menjadi ibu akan mengalami perbedaan.

Perbedaan seperti apa?

Perbedaan yang TS maksud adalah wanita akan lebih cerewet dibandingkan sebelumnya.

Apalagi jika wanita tersebut adalah wanita yang memiliki kepribadian ekstrovert akan lebih cerewet lagi.

Berawal dari para suami yang memberikan label kepada sang anak 'cerewet seperti mamanya'.

Banyak wanita di luaran sana berpikir dan belum terima jika dirinya cerewet.

Ternyata faktanya wanita memang harus mengeluarkan 20 ribu kata per hari.

Oleh karena itu, wajar jika wanita memiliki label cerewet karena sudah menjadi fitrahnya.

Jika setelah menjadi seorang ibu lebih cerewet itu pun benar adanya.

Perhatikan saja, contohnya kebiasaan emak-emak yang sedang menyuruh anaknya mandi karena mau berangkat sekolah.

Tidak cukup sekali sang ibu harus membangunkan anaknya bangun dan segera masuk kamar mandi.

Pasti ada saja, yang dilakukan si anak bahkan mengulur waktu untuk masuk dalam kamar mandi.

Bagaimana tidak emak-emaknya cerewet pada sang anak, hingga akhirnya harus mengeluarkan puluhan kata di pagi hari saja.

Tujuannya hanya satu agar anaknya masuk ke dalam kamar mandi untuk segera mandi.

Selain karena suatu keharusan mengeluarkan kata-kata per hari 20 ribu kata.

Emak-emak lebih cerewet setelah menjadi ibu itu karena salah satu cara paling mudah untuk healing.

Jika sudah dikeluarkan yang menjadi pikiran di dalam diri bisa langsung hilang dalam sekejap.

Berbeda jika hanya dipendam saja di dalam hati, maka stress dan hipertensi akan segera menyerang.

Terakhir, biarkanlah emak-emak tetap menjadi kodratnya dengan cerewetnya setiap hari.

Sejatinya, cerewetnya itu bukan memarahi sang anak melainkan rasa sayang dan perhatian pada sang anak.

@mamaproduktif
©2023