Resesi, mungkin Agan dan Sista selama ini mengenal istilah tersebut berkaitan dengan kondisi ekonomi dimana kondisi produk domestik bruto mengalami penurunan drastis atau kondisi dimana pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal atau lebih di dalam masa satu tahun.

Berbeda dengan istilah di kondisi ekonomi, kali ini TS akan membahas terkait resesi seksyang belakangan tengah hangat dibahas di media sosial karena tengah dihadapi oleh beberapa negara besar dan berpengaruh di dunia.

Dilansir dari akun Instagram @fyifact, diketahui fakta bahwa tiga negara besar dan berpengaruh di dunia yaitu Jepang, China, dan Korea Selatan, warga negaranya tengah dalam kondisi resesi seks sehingga membuat Pemerintah dari ketiga negara tersebut mencari ide agar masyarakatnya mau untuk kembali produktif agar tidak mengalami kepunahan populasi sehingga membuat negara kekurangan generasi penerus.

Adapun langkah dari ketiga negara tersebut di dalam menangani resesi seks pun beragam. Pemerintah Jepang mengadakan acara perjodohan untuk ratusan jomlo, Negara China memberikan cuti satu bulan untuk warganya yang baru menikah agar segera mendapatkan momongan, dan Negara Korea Selatan memberikan tunjangan sebesar 11 juta perbulan untuk suami istri yang mau melahirkan bayi.

Resesi seks menjadi pembahasan yang cukup menarik, melihat banyaknya negara yang tengah mengalami kondisi tersebut dan Indonesia juga dapat mengalami kemungkinan yang sama jika beberapa hal terjadi terhadap para generasi muda saat ini.

Resesi seks sendiri menurut beberapa sumber yang TS baca merupakan kondisi penurunan rata-rata jumlah aktivitas seksual di suatu negara, sehingga menyebabkan angka kelahiran menurun karena masyarakat yang enggan untuk berhubungan seksual atau enggan untuk menikah dan berumah tangga.

Adapun yang menjadi penyebab atas terjadinya kondisi resesi seks ini ada beberapa faktor GanSis, mulai dari besarnya biaya hidup, sibuk bekerja hingga tidak ada waktu untuk berkencan, menunda pernikahan hingga terlewat masa produktif, dan masih banyak lagi faktor-faktor yang lainnya.

Kondisi resesi seks jika tidak ditangani dengan tepat oleh Pemerintah guna mendorong warga masyarakat nya yang masih lajang untuk menikah dan melahirkan keturunan, akan dapat mengakibatkan punahnya populasi penduduk, terganggunya ekonomi, dan tidak adanya regenerasi kepemimpinan negara.

Resesi seks juga dapat mengakibatkan angka kematian usia muda lebih tinggi, sebab seseorang akan lebih rentan terserang penyakit saat mereka tidak berhubungan intim.

Berikut tadi GanSis sekilas tentang istilah resesi seks yang tengah mengancam beberapa negara maju dan berpengaruh di dunia.

Indonesia sendiri sampai saat ini masih aman dari kemungkinan resesi seks, karena angka pernikahan masih stabil begitupun dengan jumlah kelahiran bayi setiap tahunnya.