Lumuri Pintu Ruko Warga Pakai Tinja Manusia, Pria di Medan Wajahnya Terekam CCTV



TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN- Seorang pria terekam CCTV melumuri tinja manusia ke pintu ruko milik warga di Jalan Ismailiyah, Kelurahan Kota Matsum II, Kecamatan Medan Area, Kota Medan.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, pelaku menggunakan jaket hoodie hitam dengan celana jins biru panjang serta menggunakan topi kupluk hitam.

Pelaku diam-diam mendekati rumah korban, lalu melumuri pintu rumah warga dengan tinja manusia.


Menurut Inem, pemilik ruko mengatakan, peristiwa itu terjadi Rabu (1/3/2023) kemarin.

Inem tidak tahu pasti apa motif pelaku melumuri pintu rukonya dengan tinja manusia.

Menurut Inem, dia baru pindah ke Jalan Ismaliyah.

"Saya sendiri enggak tahu kenapa dia melakukan itu. Karena saya merasa tidak ada masalah sebelumnya dan baru pindah kesini," kata Inem melalui pesan WhatsApp, Jumat (3/3/2023).


Inem mengatakan, peristiwa itu pun telah dilaporkan ke pemerintah setempat.

"Enggak sampai lapor polisi sih, cuman kepling sudah tahu, kemarin sudah saya laporkan. Ya, supaya saya tinggal di sini bisa aman saja lah," ungkapnya.

Inem berharap, kasus tersebut tidak terulang di kemudian hari dan pelaku dapat ditemukan untuk mempertanyakan motif yang telah menimbulkan keresahan dalam dirinya.

"Semoga kedepannya tidak terulang kasus meresahkan disini, dan kalau bisa pelaku ditangkap juga lebih bagus. Supaya kita dapat mempertanyakan apa motif dia," pungkasnya.(cr29/tribun-medan.com

https://medan.tribunnews.com/2023/03...a-terekam-cctv

ini modus anak buah nabi musa yang serupa dengan yang dialamin ortu kaskuswati pemilik ruko beberapa tahun lampau, dimana ada perbedaan tarif iuran jizyaaah antara ruko yang terletak di tepi jalan besar dengan ruko yang terletak di tepi jalan kecil,ruko yang terletak di tepi jalan kecil, tarif jizyah lebih besar, waktu mereka protes, maka ruko2 di jalan kecil dilemparin taik manusia oleh ustad2 anak buah nabi musa, polisi cuek saja, malah beking, kalau ga salah daerah aksara

kalau di wilayah medan maimun,katanya ustad2 dan santri2 falak al badur al aur tepi kali deli, pakai modus air kencing, mereka dan anak cucu mereka kencingin pagar besi/pintu ruko tiap hari, karena memang mereka berkeliaran 24 jam di kampung dan ruko2 kafir, maka kurang dari setengah tahun, pintu/pagar besi ruko berkarat hancur, pemilik terpaksa keluar duit lagi buat perbaiki pagar/pintu besi, dan waktu perbaiki datang lagi anak cucu ustad al badur al aur buat malak duit SPSI/SPTSI/PS/dll, semua terjadi di depan mata lurah/camat/wercok medan maimun dan medan kota

dan banyak lorong2 belakang ruko di medan maimun dan medan kota yang sejatinya dibuat sebagai lorong darurat evakuasi bencana alam (diatur dalam UU, ruko yang tidak punya jalur evakuasi,dipidana), dikuasai ustad2 al badur al aur, dan malah dijadikan warung oleh jamaah kali deli ,emak2 krudung goreng ikan ayam di jalur evakuasi , camat butak, lurah butak,wercok buta semuak

harga2 barang naik gegara nabi musa dan haji ranting lagi rajin kasih bantuan hasil meras ke warung toaktullah, pornsantren, madrasah, yayasan yatim kadrun,dll ditambah dengan naiknya iuran jizyaaa, yang tanggung kita semua sebagai warga medan, para pembayar pajak pemerintahan kertas dan pajak khilafah ormas okp preman

duit kaum kafir tafir supaya bocah2 cilik bisa nyanyi lagu arab 'bunnuh musuh nabi, bunnuh musuh nabiiiiiiii' di tepi kali deli dengan perut kenyaaaangg





ingat kawan, tiada azab selain kaum kadrun bersama anak cucu mereka, itulah azab yang sebenarnya, dan berhati2lah terhadap kadrun yang mendoakan kalian rezeki supaya bisa pindah, karena itu modus klasik mereka, baik di Indonesia maupun di Germanistan, Swedistan, Koreanistan

kadrun akan selalu mengusik kafir dengan segala cara supaya kafir tidak betah dan pindah, dengan tahapan :

1. diusik/dibuat tidak nyaman/dibuat neraka dunia di daerah sendiri, akhirnya kafir pindah ke daerah lain

2. diusik/dibuat tidak nyaman/dibuat neraka dunia di kota sendiri, akhirnya kafir pindah ke kota lain

3. diusik/dibuat tidak nyaman/dibuat neraka dunia di propinsi sendiri, akhirnya kafir pindah ke propinsi lain

4. diusik/dibuat tidak nyaman/dibuat neraka dunia di pulau sendiri, akhirnya kafir pindah ke pulau lain

5. diusik/dibuat tidak nyaman/dibuat neraka dunia di negara sendiri, akhirnya kafir pindah ke negara lain, voila, tanpa disadari, si kafir pun jadi pengungsi dari negara dan tanah air sendiri

adalah memang tujuan mereka untuk membuat para kafir jadi pengungsi dari negara dan tanah air sendiri, sudah terbukti berulang kali di berbagai benua dan negara lain

dan sesudah semua kafir mengungsi dari tanah air mereka sendiri, maka kaum kadrun penjual ayat akan sibuk memperebutkan pangsa pasar ummat, dimana akhirnya saling gigit juga, berujung kloter kedua dari pengungsi yg berupa kadrun yang pengikut alirannya kalah jumlah, seperti yang terjadi di semua negara yang buntutnya 'istan'

ingat kawan, kegiatan premanise jizya, terorisme, intoleransi semuanya dibiayai dengan uang pajak+uang amal+iuran jizyaa preman+pungli yang berasal dari kantung anda2 sendiri