Surti remaja anak bapak kades
dan si Tejo jejaka baru aja mudik

Surti mbak yu













Sedikit lagu dari grup band papan atas Indonesia pada masanya dulu Jamrud dengan Surti Tejonya, mengisahkan tentang seorang pria yang mata dan pikirannya gelagapan melihat sesuatu kemodernan dunia di Jakarta, yang selama ini dia hanyalah melihat suasana sehari hari di desa seperti khas biasanya...akhirnya jadi norak!

Menganggap berbagai sesuatu yang ia anggap baik padahal belum tentu baik bagi orang lain, seperti kemodernan barat dengan samen levennya, hubungan seks sebelum menikah, pakaian you can seenya seperti Tejo melihat semua itu adalah kebaikan yang tentunya membuat mbakyu Surti jadi gundah dimanakah Tejo yang dulu ngampung, dekil, lugu tapi Surti suka?

Oke ini kemajuan zaman tapi tidak bisa sesuatu yang dari luar dianggap baik semua oleh kita dan boleh masuk apalagi bisa jadi pedoman untuk kita mengatasi masalah dalam negeri kita sendiri












Seperti contohnya dalam pendidikan, kenapa harus mengadopsi cara cara seperti penanganan pendidikan di Finlandia, Swedia, Islandia, Norwegia dan yang lainnya?

Berkomentar layaknya seorang pengamat pendidikan harus meniru negara ini dan itu, ya kalau Indonesia mampu mengikuti cara seperti negara negara itu, kalau nggak mampu nanti mangkrak lagi gimana?


Ini yang penting...duitnya mana?


Ya tiap negara itu menyelesaikan masalah pasti menggunakan cara khas mereka sendiri karena merekalah yang tahu kondisi detail yang lagi dihadapi, diibaratkan rakyat NTT butuh makan ya Gubernur NTTnya ngasih makanan asli NTT atau setidaknya warteg lah kalau dikasih hamburger malah ntar yang ada pada sakit perut lagih?















Dikabarkan Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Laiskodat mengaku takkan mundur dalam menerapkan kebijakan pendidikan setingkat SMA di NTT dimajukan menjadi pukul 05.00 WITA untuk melatih kedisiplinan para siswanya karena ia sangat prihatin lulusan setingkat SMA di NTT sangat minim jumlahnya yang diterima di perguruan tinggi terkemuka di Indonesia seperti Universitas Indonesia dan lainnya hingga ia menginginkan terobosan berguna untuk mengatasi itu

Ane pribadi sih apresiasi niat mulia pak gubernur memajukan putra putri daerahnya dan jam 5 itu sudah pagi banget dan terang untuk dikawasan Tangerang apalagi di NTT yang dijelaskan olehnya matahari terbit jam 05.48 dan pula menjamin dibarengi fasilitas transportasi dan jaminan rasa aman!

Nggak perlu mengukur diri sendiri sebagaimana negara lain, sebenarnya ya nggak masalah tapi mampu nggak negara kita mengikuti cara mereka? itulah seperti yang dikatakan oleh Bung Karno dulu,

"kita tidak miskin tapi dimiskinkan dan kita tidak bodoh tapi dijodohkan, oleh sebuah sistem"

Sistem merusak kapitalisme yang bahkan sampai seseorang akan secara suka rela seperti Tejo mengagung agungkan kehebatan dan kebenaran dari barat tanpa mereka menyadari bahwa kita tak mungkin seperti mereka atau mengungguli mereka kecuali dengan cara kita sendiri



Ikut ikutan kayak mereka ya jadi mblangsak makin tambah banyak utangnya dan diperas?


Bagai pungguk merindukan bulan

Tangerang, 2 Maret 2023

@amekachi

Sumber Tulisan 1

Sumber Tulisan 2

Sumber Tulisan 3