Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ReikoukiAvatar border
TS
Reikouki
Resmi Gugat Cerai, Aldila Jelita Ungkap Indra Bekti Pernah Marah Besar
Belum lama sejak isu perceraian mengemuka, Aldila Jelita telah resmi mengajukan gugatan cerainya terhadap sang suami, Indra Bekti. Padahal saat ini Bekti masih dalam masa pemulihan pasca mengalami pecah pembuluh darah pada akhir tahun 2022.

"Per hari ini Dila mengajukan gugatan perceraian kepada Bekti," ungkap Milano Lubis selaku kuasa hukum, dikutip dari kanal YouTube Cumicumi, Senin (27/2/2023).

Milano menegaskan keputusan cerai ini diambil demi kebaikan bersama, terutama untuk anak-anak mereka. Rupanya Aldila dan Bekti berusaha untuk menghindari potensi mereka ribut di depan anak.

"Perpisahan ini murni benar-benar keinginan mereka berdua dan berpisahnya juga baik-baik. Anak-anak tetap mereka urus bersama, Bekti tetap tanggung jawab terhadap semua kebutuhan," terang Milano.

Baca Juga:
Lempar Senyum Bahagia, Ini 6 Momen Amanda Manopo Jalani Prosesi Pembaptisan

Bagi Bekti dan Aldila, anak-anak memang hal utama. Bahkan masalah anak-anak pernah membuat keduanya terlibat perdebatan cukup panas ketika Bekti masih dalam masa pemulihan beberapa waktu lalu.

Hal ini sebagaimana diungkit oleh Aldila di podcast Melaney Ricardo. Awalnya Aldila menceritakan momen ketika Bekti baru kembali dari rumah sakit.

Namun bukannya fokus pada kesembuhan, Bekti malah langsung ribut mencari ponselnya. "Belum bisa apa-apa dia nanya handphone, handphone, handphone. Gue bilang, 'Mau lihat pakai apa?'" tutur Aldila di hadapan Melaney.

Lalu suatu hari Bekti menanyakan perihal ponsel itu kepada anak-anaknya. Sementara saat itu Bekti juga sedang dalam kondisi emosi yang tidak stabil.

"Dia nanya sama anak-anak, 'Where is my handphone?' Terus anak aku (jawab), 'Ini di-charge, kenapa Ayah?'" kata Aldila.

Tak disangka jawaban itu malah membuat Bekti begitu marah, "Do you wanna fight me?" tanya Aldila, menirukan apa yang disampaikan Bekti saat itu.

"Wah aku sewot, aku bilang, 'Yah kamu kenapa jadi marah sama anak-anak?' Dia udah sampai mukul, kan dia duduk di bawah di karpet sambil makan, dia mukul (karpet)," sambungnya.

Aldila yang melihat sang suami begitu murka segera membawa anak-anaknya ke kamar. Saat itu pun Bekti masih mengamuk karena tidak mau ditinggal Aldila tetapi wanita 36 tahun itu mencoba mendebat suaminya.

"Aku bilang, 'Tunggu aku ke kamar anak-anak'. (Ruangan dia) aku tutup pintunya, maksudnya biar anak-anak tenang karena agak nangis. Dia nggak pernah-pernahnya mukul pintu. Aku (bilang), 'Yang kamu sabar, nggak usah kayak gini!'" jelas Aldila.

Tak ingin semakin ribut, Aldila pun memutuskan untuk menyendiri dahulu sementara Bekti menenangkan diri.

Kondisi emosional Bekti yang memburuk ini pun sempat dikonsultasikan Aldila ke profesional. Beruntung kini kondisi Bekti semakin membaik.

Namun tak disangka, ketika Bekti belum sembuh total, Aldila malah memutuskan mengajukan gugatan cerai.

Sumber : https://metro.suara.com/read/2023/02...in-anak-nangis

Komen :

Perhatikan yang dibold, kata "nggak pernah-pernahnya" artinya ini baru pertama kali Indra Marah sebesar ini. Sayang sekali kalau harus cerai, padahal kalau baru pertama kalinya seharusnya dicari penyebabnya knp doi melakukan yang hampir ga pernah dia lakukan. Kalau mentalnya lagi down, hibur kasih semangat bukan malah diceraikan.

Bahagialah agan yg punya istri mencintai agan bukan dinilai hanya dari angka-angka. Jagalah dia dan jangan sia-siakan dia, udah langka bos cewe kaya gini sekarang. Alasan standart kebanyakan cewe medsos, katanya karena realistis dan open minded. Cuakkks..

Gue pernah lihat cwo ribut sama cewenya, si cewe marah lalu nanya "emang berapa harga diri loe?". Si cowo jawab "ga ada harganya, oleh karena ini tidak ada seorangpun yg dapat membeli aku".

Kalian manusia istimewa kaskuser, jangan biarkan ada yg menilai kalian hanya berdasarkan angka-angka. Hidup itu tidak selalu matematis, contoh menikah belum tentu punya anak, kematian tidak bisa diukur pakai angka, kebahagiaan tidak pernah diukur pakai angka.



Fitrah manusia adalah mahluk sosial, saling membantu dan melengkapi satu sama lain. Namun sejak kecil kita dididik untuk kompetisi, yang menang jadi tidak adil kepada yang kalah dan memandang rendah. Padahal dalam hal lain si juara belum tentu lebih unggul, seorang kutu buku yang kuper dia pintar tapi minus dalam pergaulan, tapi si nilai biasa saja bisa jadi mudah gaul dan punya pergaulan yang luas.

Prinsip barat adalah manusia serigala bagi sesamanya. Lalu dikelompokan menjadi manusia sigma, beta, alpha dan tetek bengeknya. Padahal manusia itu diciptakan oleh Allah SWT dengan akal budi dan belas kasihan.

Tidak apa-apa kita saling mengingatkan atau sekedar mengingatkan, karena mayoritas kita tidak mampu untuk menilai kesalahan sendiri. Budaya Islam "sekedar mengingatkan" itu penting, agar manusia tidak cuek satu sama lain dan hanya sibuk di medsos/dunia masing-masing. Selama ketika kita salah, kita menerima juga masukan dari orang lain.

Sadarilah kita manusia diciptakan untuk tolong menolong dan gotong royong, bukan manusia egois yang segalanya serba sendiri dengan alasan privasi. Namun ironinya begitu ada kebencian, kita membagi-bagi kebencian tersebut pada orang lain di medsos agar mereka ikut membenci.

Dalam politik bagi-bagi kekuasaan seolah diharamkan, padahal sudah sunattulah kalau kekuasaan itu tidak boleh dimakan sendiri, melainkan harus didelegasikan. Begitu bukan sejak zaman nabi? Karena tidak ada manusia yang bisa mengurus semuanya seorang diri. Namun bagilah kepada orang yang tepat dan memang mampu.

Soal privasi dan keegoisan ini coba diterapkan mereka para liberal pada umat beragama. Kristen gue akui sudah hancur lebur, dingin, tidak ada kasih lagi di dalamnya. Orang lebih senang bergaul dengan anjing daripada sesama manusia.

Di Indonesia harus diakui, solidaritas umat muslim masih cukup kuat dan sedang coba dipecah belah. Mungkin ada yang bertanya, masa solidaritas cuma sama yang seagama? Hei, kalau sama yg seagama saja tidak bisa solidaritas, ente mimpi kalau berharap mereka bisa solidaritas sama yang beda agama!!. Kata Yesus, setialah pada perkara kecil, maka dia akan setia pada perkara besar!!

Yuk, kaskuser yang Islam dan Kristen bersatu. Perhatikan baik-baik, di antara keributan ini, ada man of behind dan pemain besar di belakangnya yang ingin Indonesia terpecah belah dengan semua keributan dan keegoisan ini.

Quote:


Betul ini, seharusnya sang istri paham kondisi ini..
Diubah oleh Reikouki 28-02-2023 03:27
emol
mhycroe
rinandya
rinandya dan 11 lainnya memberi reputasi
8
4.8K
74
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan