- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sandera Pilot dan Penumpang Susi Air, Pemimpin TPNPB-OPM: Lepaskan Papua
TS
mabdulkarim
Sandera Pilot dan Penumpang Susi Air, Pemimpin TPNPB-OPM: Lepaskan Papua
Kamis, 9 Februari 2023 07:08 WIB
Sebby Sambom. phaul-heger.blogspot.com
TEMPO.CO, Jakarta -Setelah menyandera pilot dan penumpang pesawat Susi Air, pimpinan Pasukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka disingkat TPNPB-OPM menyampaikan tuntutan kepada Pemerintah RI. Dalam salah satu tuntutannya, TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kagoya meminta Indonesia lepaskan Papua (Papua merdeka).
“Kami TPNPB Kodap III Ndugama-Derakma tidak akan melepaskan pilot yang kami sandera ini,kecuali NKRI mengakui dan melepaskan kami dari negara kolonial Indonesia (Papua merdeka),” ujar juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambon mengutip pernyataan Kogoya, Selasa 7 Februari 2023.
Sebby melalui pernyataan tertulisnya juga menuntut agar Pemerintah RI segera menutup seluruh akses penerbangan masuk ke Kabupaten Nduga. Pun dia menyampaikan tuntutan supaya anggota TNI-Polri tidak menembak atau interogasi masyarakat sipil Nduga.
Selain itu, mereka juga menuntut supaya pembangunan yang selama ini dilakukan Pemerintah RI di tanah Ndugama dihentikan total. Jika masih ditemukan adanya aktivitas pembangunan, kata Sebby, mereka bakal mengancam untuk menyapu bersih segala pembangunan yang ada.
Dalam laporan resminya, Egianus mengklaim bahwa pasukannya telah menyandera pilot pesawat Susi Air. Diketahui, insiden serupa yang dilakukan TPNPB-OPM ini merupakan yang kedua kalinya sejak Tim Lorenz pada 1996 di Mapnduma. “Pilotnya kami sudah sandera dan kami sedang bawah keluar,” kata Egianus dalam laporannya.
Tidak hanya menyandera seorang pilot dan lima penumpang, Sebby mengatakan bahwa pasukan Egianus juga telah membakar satu pesawat Susi Air nomor registrasi PK-BVY di lapangan terbang distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Pesawat tersebut terbang dari Mimima terbang ke distrik Paro pada pukul 06.26 WIT. “Pasukan TPNPB berhasil membakarnya,” kata Sambom.
Guna mengusut tuntas kasus ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan tim Operasi Damai Cartenz di Papua akan dikerahkan untuk menyelamatkan pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang disandera.
Kami tim gabungan dari Operasi Damai Cartenz saat ini sedang melakukan operasi pencarian. Untuk hasilnya akan kita infokan,” kata Kapolri Jenderal Sigit dalam konferensi pers, seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 7 Februari 2023.
https://nasional.tempo.co/read/16893...lepaskan-papua
Tuntutan terors Papua
Nggak sekalian minta lepaskan LE
Berulang Kali KKB Melakukan Aksi di Nduga, Pj Bupati: Kapan Kita Berkembang?
ILUSTRASI - Tampak aparat gabungan TNI-Polri saat mengamankan 15 pekerja Puskesmas di Distrik Paro, Kabupaten Nduga yang hendak dievakuasi ke Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Aksi kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya di Kabupaten Nduga, Papua Pengunungan hingga kini belum juga diatasi.
Terakhir pada Selasa (7/2/2023) KKB di Nduga ini kembali melakukan aksi pembakaran pesawat Susi Air, mengacam para pekerja Puskesmas di Distrik Paro, bahkan menyandera seorang pilot asal Selandia Baru, Captain Philips Marthen.
Kejadian ini pun mendapat tanggapan dari Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge yang megatakan bahwa aksi dilakukan Egianus dan kelompoknya itu sangat disayangkan.
Kata Namia, Kabupaten Nduga saat ini ingin berkembang dan menikmati pembangunan yang di rencanakan pemerintah, tetapi selalu dibatasi, dihalangi sehingga bagaimana Nduga mau berkembang.
Pengembangan dan kemajuan daerah kata Namia sangat didambakan warga Nduga guna pelayanan kesehatan, ekonomi, pendidikan, bahkan pembagunan infrastruktur memadai.
Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Namia Gwijangge meminta pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya agar menyerahkan pilot Susi Air setelah TNI-Polri mengevakuasi 15 pekerja Puskesmas. (Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela)
"Saya harap dan tolong kasih kesempatan untuk membagun SDM yang memadai agar bisa bersaing dengan daerah lain. Oleh karena itu segala gangguan keamanan segera dihentikan," kata Pj Bupati Nduga, Namia Gwijangge kepada Tribun-Papua.com, Rabu (8/2/2023) di Timika.
Ia mengatakan, Distrik Paro yang selama ini aman kini di ganggu lagi oleh KKB.
"Saya merasa sedih dan menyesal atas kejadian ini. Masa orang Nduga usir orang Nduga," ujarnya.
Pj Bupati Nduga mengucapkan terimaksih atas TNI-Polri karena selama ini telah bekerja keras membangun Nduga.
Namia juga membantah tudingan Jubir OPM, Sebby Sambom bahwa pada masa kepemimpinan dirinya terjadi pemekosaan dan penganiayaan besar-besaran.
"Itu tidak benar karena selama satu tahun belakangan dan sejak saya menjadi Pj Bupati Nduga aman dan masayarakat biasa beraktivitas dengan baik. Bahkan Natal tahun baru berjalan damai," ungkapnya.
Ia menegaskan, siapapun yang melawan pasti negara akan bertindak karena tujuan pemerintah itu mulia yaitu membangun dan membantu masyarakat," tegasnya.
Ia menambahkan, Kabupaten Nduga terletak di gunung oleh karena itu transportasi pesawat sangat dibutuhkan.
"Masyarakat, pembangunan, bahkan hal lain sangat tergantung pada tranportasi ini," pugkasnya. (*)
https://papua.tribunnews.com/2023/02...ta-berkembang.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Teroris tidak ingin ada pembangunan di Nduga...
Pj Bupati Nduga Namia Gwijangge Minta Egianus Kogoya Serahkan Pilot Susi Air yang Disandera
Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Namia Gwijangge meminta pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya agar menyerahkan pilot Susi Air setelah TNI-Polri mengevakuasi 15 pekerja Puskesmas.
Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Marselinus Labu Lela
TRIBUN-PAPUA.COM, TIMIKA – Penjabat (Pj) Bupati Nduga, Namia Gwijangge meminta pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya agar menyerahkan pilot Susi Air setelah TNI-Polri mengevakuasi 15 pekerja Puskesmas.
Diketahui pilot Susi Air asal Selandia Baru bernama Captain Philips Marthen tersebut terbang ke Distrik Paro membawa 5 penumpang warga Nduga sekaligus menjemput 15 orang pekerja Puskesmas.
"Saya pribadi sangat menyesal dengan kejadian ini apalagi seorang pilot yang tidak tau apa-apa di sandera," kata Namia kepada Tribun-Papua.com, Rabu (8/2/2023) di Timika.
Ia menyebut, keberadaan pilot di Papua untuk melancarkan pembangunan di area pegunungan termasuk Kabupaten Nduga.
"Luar biasa pengabdian pilot melayani masyarakat. Kalau tidak ada pilot kita mau bangun daerah ini bagaimana," tuturnya.
Lanjut Namia, sebenarnya pilot dan pesawat tidak salah tetapi kenapa dibakar. Dalam ajaran gereja juga tidak mengajarkan hal itu.
Untuk itu, ia meminta seluruh masyarakat agar sama-sama bergandengan tangan menyelamatkan pilot yang saat ini masih di tangan KKB.
"Saya memohon kepada Egianus Kogoya agar segera menyerahkan pilot Susi Air. Bebaskan dia karena dia hanya melayani dan membantu masyarakat," pintanya.
Ia juga meminta masyarakat Distrik Paro agar tetap tenang dan jangan meninggalkan kampung apalagi lari ke hutan.
"Tetap tenang dan jangan tinggalkan kampung," harapnya.
Terkait adanya permintaan tebusan dari anggota KKB, Pj bupati mengaku belum mengetahuinya.
"Saya tidak tahu karena belum ada informasi," pungkasnya. (*)
Sumber: Tribun Papua
https://papua.tribunnews.com/2023/02...ang-disandera.
Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Roy Ratumakin
Komentar PJ bupati
Video evakuasi 15 pekerja Puskemas oleh aparat
olasaja dan nomorelies memberi reputasi
2
2K
27
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan