Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Masih Sandera Pilot Susi Air di Papua, OPM Minta PBB jadi Mediator


can | CNN Indonesia
Sabtu, 25 Feb 2023 10:27 WIB
Bagikan : 
Juru bicara OPM di Australia meminta PBB jadi mediator dalam penyanderaan pilot Philip Mehrthens. (Arsip Istimewa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pilot warga negara Selandia Baru Philip Mehrtens sampai saat ini masih disandera kelompok bersenjata di Papua yang menamakan diri Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). Kelompok yang kerap disebut Organisasi Papua Merdeka (OPM) bahkan meminta Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) jadi mediator pembebasan.
Hal itu disampaikan perwakilan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Akoubou Amatus Douw seperti dilansir dari ABC News. Akoubou meminta PBB memediasi pembicaraan antara Selandia Baru, Indonesia, dan TPNPB.

"Itu posisi kami saat ini," kata Akoubou.

Ia menegaskan Philip yang kini disandera adalah bagian dari TPNPB yang juga orang-orang di kawasan pasifik.

Karena itu ia mengatakan tetap menghormati nilai-nilai kemanusiaan dan hak asasi manusia setiap individu seperti yang diatur dalam Piagam PBB.

Lebih lanjut OPM meminta kemerdekaan Papua sebagai syarat pembebasan Mehrtens di Nduga. Selain itu mereka meminta Australia dan Selandia Baru setop mengekspor perlengkapan militer ke Indonesia sebagai tuntutannya.

ABC melaporkan pemerintah Selandia Baru melarang Indonesia melakukan operasi militer untuk membebaskan. Wellington menekankan negosiasi untuk membebaskan Mehrtens.

Media asal Autralia itu juga mengutip pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD yang menyebut kepolisian dan TNI telah bersiap melakukan operasi pembebasan Mehrtens. Namun, Selandia Baru meminta agar operasi itu dibatalkan karena prioritas utama adalah keselamatan Mehrtens.

Mahfud mengatakan sebenarnya lokasi penyanderaan Mehrtens oleh OPM sudah diketahui secara pasti dan tinggal melancarkan operasi pembebasan.

"Kami sudah tahu lokasinya (tempat Mehrtens disandera), pada titik koordinasi berapa, tapi saat kami akan bergerak, pemerintah Selandia Baru datang kemari dan meminta jangan ada aksi kekerasan," ujar Mahfud.

"Untuk itu, kami masih menunggu, semoga segera ada solusinya," katanya lagi.

Terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengaku sudah ada perwakilan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru di Timika, Papua, untuk negosiasi pembebasan Mehrtens.


"Kedubes [Kedutaan Besar] Selandia Baru di Jakarta ada mengirimkan pejabat konsuler mereka ke Papua," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (23/2).

Dia menjelaskan perwakilan Selandia Baru itu berkoordinasi dengan Kemlu dan otoritas setempat sehubungan dengan kasus penculikan Mehrtens.

"Penanganan kasus penculikan tersebut adalah kewenangan pemerintah Indonesia," tutup dia.

(sur)

https://www.cnnindonesia.com/interna...uHdThou9-_EWs.

Tuntutan teroris Papua



KKB Egianus Kogoya Minta Tebusan Senjata dan Amunisi untuk Bebaskan Pilot Susi Air, BNPT Ogah Penuhi

Sabtu, 25 Februari 2023 | 06:45 WIB
Share : 
kkb-egianus-kogoya-minta-tebusan-senjata-dan-amunisi-untuk-bebaskan-pilot-susi-air-bnpt-ogah-penuhi
Kondisi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Gading Persada
PAPUA, KOMPAS.TV - Komjen Pol Boy Rafli Amar, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut, permintaan tebusan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya dengan tukar senjata dan amunisi untuk lepaskan pilot Susi Air sulit dipenuhi.

KKB Egianus Kogoya minta dua hal itu sebagai syarat untuk melepaskan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens berkebangsaan Selandia Baru yang hingga kini masih disandera oleh mereka.

Selain itu, permintaan KKB sebagai syarat lepaskan Pilot Susi Air tersebut juga dinilai tidak masuk akal.

"Tentu kita tidak ingin tuntutan yang sifatnya di luar akal sehat untuk dipenuhi," kata Boy Rafli, Jumat (24/2/2023), kepada awak media.

Boy juga menjelaskan, tindakan KKB menyandera pilot susir air termasuk tindakan terorisme.

Ia juga menyebut, pihak pemerintah tidak usah ragu untuk menindak KKB dengan menggunakan hukum terorisme.

Sebagai informasi, penyanderaan pilot Susir Air oleh KKB itu terjadi sejak 7 Februari 2023 lalu.

Penyanderaan terhadap pilot Susi Air  dilakukan sesaat setelah korban mendaratkan pesawatnya di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

KKB juga klaim, mereka yang membakar pilot susi Air yang diterbangkan kapten Phlips.

Dalam laporan Jurnalis Kompas TV Bongga Wangga, pihak BNPT hingga kini masih berkoordinasi dengan aparat gabungan TNI dan Polri untuk upaya pembebasan pilot Susi Air tersebut.

Sebelumnya, Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Egianus Kogoya disebut meminta senjata api dan amunisi untuk dibarter atau ditukar dengan pilot susi air, Philip Mark Mehrtens, yang saat ini masih disandera.

Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri membenarkan kabar yang menyebutkan permintaan senjata api dan amunisi sebagai syarat penukaran pilot Susi Air tersebut.

“Memang benar Egianus ajukan sejumlah permintaan di antaranya senjata api dan amunisi yang akan ditukar dengan pilot asal Selandia Baru, Philip Mark Mehrtens,” kata Fakhiri di Timika, Papua Tengah, Kamis (23/2), dikutip dari Antara.

Namun, pihaknya menyebut tidak akan menuruti permintaan tersebut.

https://www.kompas.tv/article/382075...pt-ogah-penuhi
BNPT nyuruh pakai tindakan terukur tapi NZ ngelarang kekerasan emoticon-Big Grin
simsol...
simsol... memberi reputasi
1
1.7K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan