Sumber Gambar

Ada berbagai genre dalam film. Mungkin di antara kalian ada yang suka menonton film romantis, horor, komedi atau aksi. Film-film tersebut memang cukup laku di Indonesia. Selalu ada film-film tersebut di bioskop tanah air. Genre-genre yang memang jadi unggulan di dunia film Indonesia karena dianggap menghibur dan relate dengan kehidupan masyarakatnya.

Namun pernahkah kalian mendengar genre thriller dan slasher? Jika kalian suka menonton film Hollywood, tentu sudah familiar dengan thriller. Tapi yang nomor dua mungkin masih asing di telinga kalian, bukan? Ya genre slasher adalah genre yang pernah berjaya di tahun 1970-1990-an. Genre ini kerap di samakan dengan thriller padahal cukup berbeda.

Untuk itu, mari kita bahas perbedaannya!

Genre thriller merupakan genre yang menampilkan ketegangan dan memacu adrenalin si penonton. Film-film ini kerap identik dengan tema seperti pembunuhan, teka-teki dan semacamnya. Genre film ini akan fokus dengan sang tokoh utama yang dihadapkan dengan konflik besar yang mengancam dirinya. Tokoh dalam film thriller kerap ditempatkan di situasi hidup dan mati, sehingga tak heran jika penonton dibuat tegang olehnya.


Sumber Gambar

Film bergenre thriller kerap kali memunculkan plot twist tak terduga yang menjadi salah satu keunggulan dari genre ini. Meski identik dengan pembunuhan, sebenarnya thriller memiliki banyak tema lain seperti psikologi, konspirasi dan misteri. Film ini berfokus pada cerita yang tegang dan tak terduga.

Sementara slasher, film ini merupakan sub-genre turunan dari genre horor. Slasher selalu identik dengan pembunuhan dan kematian. Itulah jualan utama genre ini. Film-film seperti Friday 13th, Halloween, Final Destination merupakan contoh dari film slasher.

Plot film slasher sangatlah mudah ditebak. Karena biasanya cerita mereka sederhana dan diisi dengan berbagai kematian dari tokohnya. Tak heran jika dari awal film slasher memiliki tokoh yang banyak, bahkan lebih dari sepuluh. Karena nantinya satu per satu tokoh itu akan mati entah dibunuh psikopat atau karena kutukan. Konsep ini sering disebut dengan kill count.


Sumber Gambar

Intinya, slasher tidak fokus dengan cerita yang bagus. Melainkan fokus dengan adegan pembunuhan, adegan sadis, berdarah-darah dan lain sebagainya. Pamer adegan sadis merupakan produk utama dari film ini. Tak peduli ceritanya bagus atau tidak.

Friday The 13th merupakan contoh yang bagus untuk film slasher. Di mana ceritanya sendiri tidak masuk akal, psikopat yang sudah mati bisa hidup lagi, lalu mati lagi. Ditembak tidak mati, dibakar tidak mati, sampai menghasilkan banyak sekuel di psikopat yakni Jason tidak kunjung mati. Kalau pun mati pasti dihidupkan lagi disekuel selanjutnya entah makamnya tersambar petirlah. Ada aja penyebabnya.

Cerita film slasher cenderung “maksa” dan kurang logis, tapi peminatnya banyak termasuk TS. Karena yang dicari dari film ini bukanlah cerita yang bagus, melainkan adegan sadis dan berdarah-darahnya. Bayangkan sudah ada 12 sekuel Friday The 13th tapi semua film itu memiliki plot cerita yang sama, yang beda hanyalah korban dan cara membunuhnya saja.


Sumber Gambar

Dari penjelasan TS di atas bisa disimpulkan bahwa genre thriller adalah genre yang menampilkan cerita menegangkan dengan plot yang tidak terduga. Sedangkan slasher adalah film yang tidak fokus dengan kualitas cerita, yang penting banyak adegan pembunuhan dan kematian. Thriller merupakan genre, sedangkan slasher merupakan sub-genre dari film horor.

Contoh film thriller: Shutter Island, Gone Girl, V for Vendetta.
Contih film slasher: Final Destination, Friday the 13th, Rumah Dara.


Sumber Gambar

Gimana gan? Lebih tertarik thriller atau slasher nih?

Tulisan dan Narasi Pribadi