Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Novena.LiziAvatar border
TS
Novena.Lizi
Pendeta Yahudi: Gempa Turki-Suriah Hukuman dari Tuhan
Pendeta Yahudi: Gempa Turki-Suriah Hukuman dari Tuhan 

Bencana itu dianggap balasan atas penganiayaan kaum Yahudi


Rabi Shmuel Eliyahu (commons.wikimedia.org)

14 Feb 23 | 09:50

Jakarta, IDN Times - Rabi atau pemuka agama Yahudi yang terkemuka di Israel, Shmuel Eliyahu, memicu kemarahan publik usai dirinya menyebut gempa dahsyat yang menghancurkan Turki dan Suriah pada Senin lalu sebagai bentuk keadilan Ilahi. 

Dalam opini yang diterbitkan di surat kabar Olam Katan pada Jumat (10/2/2023), ia menuliskan bahwa Tuhan menghukum negara-negara tersebut atas penganiayaan mereka terhadap orang-orang Yahudi. Ia juga menyamakan gempa berkekuatan Magnitudo 7.8 tersebut dengan tenggelamnya tentara Mesir di Laut Merah seperti yang dikisahkan dalam Alkitab.

"Tuhan menghakimi semua bangsa di sekitar kita yang ingin menyerbu tanah kita dan membuang kita ke laut," kata Eliyahu.

1. Suriah disebut melakukan banyak penganiayaan pada orang Yahudi

Dalam tulisannya, Eliyahu mengklaim Suriah telah melakukan banyak kejahatan terhadap bangsa Yahudi, di antaranya penganiayaan penduduk Yahudi selama ratusan tahun, menginvasi Israel, hingga membunuh mata-mata Israel yang terkenal, Eli Cohen.

“Ini tentang Suriah, yang menganiaya penduduk Yahudi selama ratusan tahun dengan fitnah berdarah di Damaskus dan lainnya, yang menginvasi Israel tiga kali demi membunuh dan menghancurkan negeri ini,” tulisnya.

Adapun Turki, yang merupakan pusat gempa, Eliyahu mengatakan bahwa peristiwa tersebut adalah cara Tuhan untuk membersihkan dunia.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan Turki, yang memfitnah kami di setiap arena yang memungkinkan, tetapi jika Tuhan mengungkapkan bahwa dia akan membuat keputusan atas musuh kita, kita tahu bahwa semua yang terjadi adalah untuk membersihkan dunia dan menjadikannya lebih baik," tutur Eliyahu.

Melansir Al Jazeera, jumlah kematian akibat gempa di Turki dan wilayah barat laut Suriah telah mencapai lebih dari 33 ribu jiwa pada Minggu. Adapun proses evakuasi masih terus berlanjut.

2. Pemuka Yahudi mengkritik opini Eliyahu


ilustrasi gedung hancur akibat gempa (unsplash.com/ Carl Campbell)

Opini kontroversial dari Eliyahu memancing kecaman dari banyak pihak, termasuk kalangan Yahudi. Sejumlah pemuka agama Yahudi pun ikut berkomentar.

"Ribuan orang yang diciptakan Tuhan terkubur di bawah reruntuhan rumah mereka, orang tua dan bayi meninggal dalam penderitaan yang mengerikan, dan kita harus menganggap ini menguntungkan kita?” tulis Rabi Yehuda Gilad, yang menganggap sentimen tersebut tidak sejalan dengan ajaran Taurat. 

Rabi Avraham Stav, salah seorang pedeta Yahudi termuka, juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa terganggu dengan pernyataan Eliyahu. Ia mengatakan, kegembiraan atas kematian musuh seharusnya ditujukan kepada teroris, bukan kepada masyarakat sipil yang tidak berdosa.

Respons senada juga dikeluarkan oleh Presiden Kongres Yahudi Dunia, Ronald S. Lauder. Ia menganggap tidak pantas bagi seorang pemuka agama menyampaikan komentar yang tidak simpatik atas tragedi yang memakan puluhan ribu korban.

"Tidak terbayangkan bagi saya bahwa setiap manusia dengan kesopanan apa pun, apalagi seorang pria yang menampilkan dirinya sebagai pemimpin spiritual, tidak hancur dengan kematian tragis lebih dari 28 ribu pria, wanita dan anak-anak," kata Lauder.

Dalam pernyataannya itu, Lauder juga mengungkapkan duka cita yang mendalam atas korban gempa sekaligus mengajak masyarakat untuk saling membantu dan mendukung satu sama lain dengan tidak menebarkan kebencian.

"Sekarang adalah momen bagi kita untuk berkomitmen untuk saling membantu dan mendukung, bukan untuk mengobarkan kebencian dan perpecahan,” ujar Lauder.

3. Eliyahu terkenal sebagai sosok kontroversial


bendera Israel (pexels.com/Leonid Altman)

Shmuel Eliyahu menjabat sebagai Kepala Rabi Safed dan anggota Dewan Kepala Rabi. Dia adalah ayah dari anggota parlemen sayap kanan dan menteri warisan Israel, Amihai Ben-Eliyahu. Dirinya juga diketahui memiliki hubungan dekat dengan Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, dari partai sayap kanan Otzma Yehudit.

Eliyahu terkenal dengan pernyataan dan keputusannya yang kontroversialnya. Beberapa pandangannya terkait Palestina dan Arab juga dinilai mengandung rasisme.

Pada 2019, dia pernah memberitahu para remaja yang diduga membunuh seorang wanita Palestina di Tepi Barat agar tidak perlu takut dengan hukuman penjara, lantaran di situlah jalan menuju kekuatan politik dimulai, dikutip Middle East Eye.

https://www.idntimes.com/news/world/...-c1c2?page=all
jancumeng
jancumeng memberi reputasi
1
881
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan