Vonis mati mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang dijatuhkan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat yo Gan, dan ternyata Sambo bukanlah jenderal polisi pertama yang mendapatkan vonis hukuman mati lho Gan!

Sebelum Sambo di masa rezim Soeharto ada pula jenderal Polri yang mendapatkan vonis yang sama seperti Sambo, yaitu Brigadir Jenderal Pol Raden Soegeng Soetarto



Lahir 11 Juni 1918 di Jatilawang,Purwokerto Soetarto terakhir menjabat sebagai Kepala Staf Biro Pusat Intelejen yang dikepalai Wakil Perdana Menteri Subandrio, keturunan Kolopaking ini memanglah perwira polisi sejak zaman penduduk Jepang tepatnya di Karesidenan Banyumas

Pada masa perang kemerdekaan Soetarto menjadi anggota milisi Pemuda Sosialis Indonesia (pesindo) dan juga Ketua Partai Buruh Kutoarjo, sebagai Wakil Ketua Polisi Kutoarjo yang kemudian memimpin Kepolisian Semarang yang membawahi 4 kompi digunakan untuk melawan sekutu yang baru saja tiba,

Menurut Mayjen TNI Soehardjo Padmodiwirio/Hario Kecik, Soetarto adalah pejuang revolusi yang sangat jujur dan konsekuen dalam berprinsip sehingga Bung Karno pun mempercayakannya untuk bertugas di bidang intelejen, dia juga merupakan perwira yang sangat setia kepada Presiden Soekarno pada masanya



Mendapatkan banyak jabatan di rezim Soekarno akhirnya karier sang jenderal berakhir setelah peristiwa gerakan 30 September 1965 yang menurut John Roosa dalam bukunya sangat tidak aneh banyak perwira militer banyak bersimpati terhadap PKI sebab partai ini sangat mendukung penuh semua kampanye militer yang dilancarkan Soekarno dari pemberontakan DII/TII, PRRI/Persemesta sampai perebutan Irian Barat dari tangan Belanda, terutama saat konfrontasi dengan Malaysia yang mendapatkan penghormatan sebagai kekuatan patriotik pro Soekarno dan rasa hormat mereka bisa diwakilkan oleh Brigjen Soetarto dalam sidang Mahmilhub dirinya mengakui mempunyai rasa hormat yang tinggi terhadap PKI!
(Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Soeharto)

Dalam persidangan 1973 itu Soetarto adalah yang paling ngenes, semua menyudutkannya termasuk pimpinannya sendiri Subandrio yang akhirnya hakim di Mahmilhub pun menjatuhkan hukuman mati kepadanya, sampai sampai istri Subandrio sendiri, dr Hurustiati mendatangi rumah istri Soetarto RA Maria Theresia Moesmariniwiati membawakan bunga sambil menghatur maaf "jeng, maaf ya jeng kejadian kemarin harap jeng ngerti semua masalah politik tinggi, ya jeng!"

Dituturkan kembali oleh John Roosa kenapa Soetarto merasa tak perlu berhati hati mengungkapkan kekagumannya terhadap PKI karena dia sangat yakin akan memperoleh hukuman mati, itu pula lah yang menjadi alasan bagi loyalis Soeharto menganggap Soetarto sebagai bete noire "baik hitam"

Namun tahun 1980an hukuman Soetarto, Soebandrio, Omar Dhani diringankan menjadi hukuman seumur hidup kemudian istri istri mereka meminta grasi dan Presiden Soeharto mengabulkannya 2 Juni 1995 mereka bertiga dibebaskan 15 Agustus 1995










Sedikit dari Saya tentang "Jenderal Polisi Pertama Dihukum Mati Sebelum Sambo, Akankah Sambo Seperti Soetarto Mendapatkan Keringanan Hukuman?" jika ada kesalahan atau kekeliruan dalam penulisan maupun isi tulisan mohon dikoreksi, baik untuk Saya!

Bagaimana nih Gan pendapatnya tentang dua jenderal polisi yang di vonis hukuman mati tersebut, Ane mah kurang tahu beratan mana kasus politik/makar atau kasus kriminal namun sepertinya lebih beratan kasus makar, apakah Sambo juga bisa mendapatkan keringanan hukuman semacam Soetarto dan dua kawannya tersebut?

Tidak disebutkan pula alasan hukuman Soetarto, mungkin karena dia memegang intelejen yang seharusnya cepat bertindak atas dugaan "kudeta dewan jenderal" namun dia tak bisa bergerak lebih cepat untuk mengantisipasinya makanya dia diperhitungkan pantas mendapatkan hukuman mati

Semoga tak terjadi lagi huru hara yang mengakibatkan penderitaan sesama bangsa ini di negeri tercinta ini, sudah cukup G30S...


"narasi dan opini sendiri"



Tulisan Sendiri:

@amekachi


Sumber Tulisan dan Gambar:

1

2

3

4