c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Konten Tak Berfaedah Banyak Viral, KPI Yang Salah Atau Yang Nonton?




Hi sobat gosip,

Kayaknya kalau kita gosipin tentang hal yang tak berfaedah memang menarik, tapi kok, agak buang-buang waktu juga ya! Apalagi hal yang tak berfaedah di kaskus ketika dibahas sangat banyak peminatnya, seperti Hatabomba yang karirnya meningkat pesat berkat kaskus, hingga saat ini tak terlihat lagi batang hidungnya padahal dulu famous luar binasa.

Lalu siapa lagi yang famous namun ternyata tak berfaedah sama sekali, mungkin diantaranya ada Fajar Sadboy, Cepmek, Mandi Lumpur, bahkan pelaku yang digerebek warga karena ada cinlok Mertua dan Mantu juga diundang kesana kemari bak selebrities papan atas.



Nah, yang jadi persoalan mereka diundang untuk mencari rating di televisi. Nah, lo taukan Televisi itu butuh rating agar sponsor tetap bisa masuk. Kadang gw juga bersikap hal yang sama dengan mengikuti kemauan pasar. Tapi, kalau di medsos sepertinya informasi kebodohan seperti ini terbatas.

Berbanding terbaik kalau masuk televisi, otomatis sampai ke pelosok desa pun tahu bahwa mudah sekali menjadi bintang, karena banyak penonton yang terhibur dengan nasib dan kemalangan orang lain. Dan disini, tentu ada pertanyaan, dimana KPI?



Bahas minusnya KPI seperti ini kayanya lebih asik nih buat digosipin, tapi sebelumnya ada salah satu selebrities yang menanyakan hal ini di podcastnya, siapa lagi kalau bukan om botak Deddy Corbuzier yang subscribernya mencapai 19 jutaan.

Eh, lo semua belum nonton ya! Oke, nih gw kasih dah videonya bisa lo lihat secara detil videonya dibawah ini.



Oke, disini juga intinya sama beliau mempermasalahkan hal tersebut dan menanyakan dimana keberadaan KPI, apakah sibuk ngeblur tete sapi?
emoticon-Wow

Karena bisa dibilang tontonan yang dihadirkan televisi kepada masyarakat ada peran Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) di dalamnya, kalau ada konten yang kurang berkenan untuk ditayangkan setidaknya mereka dapat memberikan teguran jika ada segmen atau konten yang tidak sesuai dengan aturan P3SPS yang kepanjangannya Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran.



Tapi, apakah benar salah KPI nya? Karena kalau pandangan KPI terhadap hal yang terjadi, Secara eksplisit di Standar Program Siaran (SPS) enggak disebutkan soal percintaan, fashion atau apapun itu terlebih anak dibawah umur. Karena narasumber dianggap sudah dewasa, dan hanya memberikan informasi kepada masyarakat ketika mereka diundang dalam stasiun televisi.

Atau sebenarnya masyarakat kita yang salah, terlalu sering menonton hal yang tak berfaedah dan menghabiskan waktu disana. Setiap podcast terhadap orang-orang yang viral, seperti dulu ada Jeje Slebew dan Bonge, Citayam Fashion Week viewersnya jutaan sampai mau disekolahkan ditolak karena pendapatan konten lebih besar daripada menjadi orang berpendidikan.



Maka, dengan diberikan panggung para konten kreator seperti ini akan semakin banyak nantinya yang akan bertingkah aneh dimasa depan dan disebut sebagai prestasi. Dibandingkan mereka yang punya talent bagus, jenius, bahkan pintar tapi miskin. Prestasi akademi mentereng tapi tenggelam dengan konten kreator hiburan yang bisa dibilang unik dan aneh.

Selama kita diam dan senang menonton hal tersebut, jangan salahkan ribuan Fajar Sadboy akan mengantri saling memberikan konten hiburan yang lebih edan lagi konsepnya.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1,
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star










sukhoipakfa
rezafikri905635
jhon_fc
jhon_fc dan 11 lainnya memberi reputasi
12
5.5K
86
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan