AKURAT.CO MUI melalui Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LPPOM MUI) terus mengupayakan adanya percepatan dan kemudahan sertifikasi halal bagi produk para pelaku usaha. Dilansir melalui laman resminya, Kamis (19/1), MUI mencatat ada pertumbuhan sebesar 48% permohonan sertifikasi halal pada tahun 2022.

MUI menyebut, sertifikasi halal merupakan bentuk kepeduliannya terhadap para pelaku usaha. Sertifikasi halal, lanjut MUI, menjadi bagian tanggung jawab sosial kepada terhadap masyarakat dan lingkungan.


“LPPOM MUI sangat peduli terhadap masyarakat dan lingkungan yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan,” kata Direktur Utama LPPOM MUI, Muti Arintawati pada kegiatan Media Gathering LPPOM MUI di Rumah Kenangan, Senopati, Jakarta, Senin (16/1).

Ia juga menyebut bahwa LPPOM MUI murni untuk membantu para pelaku usaha dalam mempromosikan nilai produk yang halal. Tidak ada usaha dan indikasi untuk intervensi pihak manapun.

“Jadi kami murni melayani masyarakat agar produk yang ditawarkan memiliki nilai halal dan layak untuk dikonsumsi masyarakat,” tutur dia.



Selain itu Muti mengatakan, LPPOM MUI akan terus berupaya meningkatkan layanan pemeriksaan sertifikasi halal dengan memenuhi berbagai persyaratan. Di antaranya logo perusahaan, brand produk yang ditawarkan, hingga proses dan fasilitas yang digunakan.

“Hal ini dilakukan guna mendorong perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah produknya, sehingga dapat bersaing secara nasional dan melaju ke kancah global,” tutup Muti.[]




[url=https://akuraS E N S O Rmui-tegaskan-sertifikasi-halal-sebagai-wujud-kepedulian-mui]Sumber[/url]

Kalo seumapama dilakukan secara sukarela kemudian MUI memberi fasilitas, klaim ini mungkin bisa relevan.. Lha ini, sertifikasi halal naik permohonannya bukan karena sukarela tapi dipaksa.!

Nggak bisa bayangin kalo kelompok Islam Moderat berkuasa nantinya.. bakal banyak UU yang dibuat demi memenuhi obsesi syariah dan arabisasi mereka.