Hi sobat sejarah,

Dalam mata pelajaran Sekolah sosok Bung Karno akan dinilai sebagai bapak bangsa yang baik, kharismatik dan juga founding father bagi negara Indonesia, tentu apa yang ditulis dan dipelajari semua dari sisi yang baik.

Namun di thread ini kita akan bahas sisi kelam dari Bung Karno yang mungkin hanya sedikit orang yang tahu, dan kenapa Bung Karno melakukan hal itu?



Hal ini terkait pendudukan Jepang di Indonesia, Romusha menjadi momok yang menakutkan saat itu di nusantara. Karena kematian dan kelaparan menghantui para pekerja dimasa itu, yang menjadi catatan adalah Bung Karno ikut terlibat dalam mempromosikan Romusha.

Tentu hal ini membuat kaum millenial dan gen Z bertanya-tanya, kok bisa? Bukankah Bung Karno adalah pahlawan bangsa, bapak negara yang cukup dicintai masyarakat?

Apakah catatan sejarah itu tidak benar? Melihat tulisan yang dibuat dari beberapa revolusioner saat itu seperti Tan Malaka memang ada mengkritik Bung Karno, bahkan ada juga video pidato Bung Karno seperti dibawah ini.



Kalau kita telaah lebih jauh lagi, ternyata Bung Karno mengakui hal itu. Semua itu tercetak dalam biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis oleh Cindy Adams,



Tentu timbul pertanyaan, kenapa hal itu dilakukan Bung Karno pada masyarakatnya sendiri?

Jadi begini gan, Belanda saat itu melakukan kolonialismenya sangat buruk dibandingkan negara eropa yang lain, adanya segregasi, menjauh dari masyarakat, tentu menciptakan jurang kesenjangan sosial yang dalam.



Jadi seperti sistem kasta, dimana Belanda (Europeanen) di posisi atas, lalu bangsa Tionghoa, Arab dan India di tengah ( Vreemde Oosterlingen) dan pribumi di baris lapisan paling dasar ( Inlander). Nah anggapan Belanda saat itu benua Afrika dan Asia pantas untuk dijajah, karena mereka merupakan ras kaukasia yang lebih unggul. Kalau bangsa Afrika dan Asia ini diberikan kemerdekaan tentu akan hancur, banyak penduduknya tapi dalam menjalankan birokrasi sebuah negara isinya hanyalah orang-orang yang bodoh, tak bisa apa-apa dimata Belanda.

Namun Bung Karno muda tak setuju dan melihat sebaliknya, bahwa ras Asia juga bisa memenangkan perang melawan ras bule, dan itu adalah Jepang. Mereka punya teknologi dan ekonomi yang seimbang dengan ras bule, hal itulah yang membuat Jepang dapat menang perang.



Maka Jepang dimata Bung Karno sangat memotivasi dirinya untuk berjuang demi kemerdekaan Indonesia, dan dapat setara dengan ras bule. Tak heran kalau Jepang dianggap saudara tua, bahkan Bung Karno terinspirasi pada Jepang, hal inilah yang membuat program yang Jepang lakukan, selalu disetujui oleh Bung Karno termasuk Romusha dan juga Jugun Ianfu.

Itu fakta kelam yang memang tak dipelajari dalam buku sejarah di sekolah, namun setidaknya Bung Karno mengharapkan give away kemerdekaan dari Jepang, atas apa yang selama ini ia lakukan. Itu adalah poin yang diinginkan banyak pemuda saat itu. Sayang give awaynya gagal, Jepang saat itu menderita kekalahan maka para pemuda sepakat untuk mencetuskan Proklamasi Kemerdekaan kita pada 17 Agustus 1945.

Dan Bung Karno tetaplah dikenang sebagai bapak bangsa, setidaknya catatan kelam ini menjadikan kita bijak, lantas mensyukuri nikmat saat ini dimana negara stabil tidak huru-hara terlebih lagi harus angkat senjata.





Dan sekarang inilah tanah air yang kita berada didalamnya, penuh kedamaian dan tak perlu kerja bakti, bahkan hidup dalam kasta, apalagi harus berperang dan hidup dalam ketakutan. Walau hal ini harus banyak jalan darah yang dilewati, tapi inilah jalan negara ini akhirnya bisa terbentuk.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2023
referensi : 1, 2
Pic : google