Tahes Uti Remon Utas / Sehat itu Nomer Satu







_______________________

اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

Dari Amru bin Maimun bin Mahran sesungguhnya Nabi Muhammad shallallah ‘alaihi wa sallam berkata kepada seorang pemuda dan menasehatinya, “Jagalah lima hal sebelum lima hal. (1) Mudamu sebelum datang masa tuamu, (2) sehatmu sebelum datang masa sakitmu, (3) waktu luangmu sebelum datang waktu sibukmu, (4) kayamu sebelum miskinmu, (5) hidupmu sebelum matimu."
________________________


Hadist Nabi Muhammad SAW di atas menjelaskan tentang lima poin penting yang perlu dijaga, diperhatikan sekaligus direalisasikan dalam kehidupanan kita sehari-hari sebelum datangnya lima perkara yang justru berbanding terbalik. Namun pada kesempatan kali ini, saya ingin mengambil poin ke-dua yakni "... وَ صِحتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ …" (... dan sehatmu sebelum sakitmu …) sebagai landasan untuk pembahasan saya kali ini.

****

SEHAT adalah salah satu nikmat Allah (Tuhan) yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dengan SEHAT, kita bisa menikmati segala fasilitas yang Allah berikan di alam kehidupan fana ini. Begitu sangat berharganya kesehatan hingga siapapun akan memperjuangkannya dengan berbagai cara sampai titik maksimal yang diharapkan. Namun, hal tersebut lebih dominan terjadi saat tubuh kita dalam kondisi sakit. Padahal banyak dari kita memahami bahwa menjaga dan mempertahankan kesehatan lebih baik daripada mengobati. Tindakan preventif (pencegahan) lebih efektif dan–relatif–mudah serta murah dibandingkan dengan tindakan kuratif (pengobatan).

Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan dan dikatagorikan sebagai tindakan preventif. Salah satunya dengan mengkonsumsi produk-produk alam, baik itu berupa akar, umbi, batang, daun, buah ataupun biji yang diyakini–secara turun temurun, dari hasil penelitian para herbalis atau dari berbagai literatur–bisa menghasilkan efek preventif bahkan efek kuratif. Namun faktanya, dalam kehidupan sehari-hari kita sering mengabaikan atau bahkan melupakan hal-hal yang sifatnya adalah merupakan bagian dari tindakan tersebut di atas.

Kalau kita berbicara masalah produk alam yang erat kaitannya dengan kesehatan, Indonesia adalah negara tropis dengan keanekaragaman tanaman dengan khasiat obat.
Hal ini juga pernah dibahas dalam webinar yang diadakan oleh Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC, 27/7/20), yang menyebutkan bahwa 143 juta hektar hutan tropis di Indonesia menjadi rumah 80% tanaman obat di dunia atau diperkirakan sekitar 25.000 hingga 30.000 jenis tanaman yang berpotensi bisa dijadikan obat tumbuh di hutan tropis Indonesia.

Sungguh ini suatu potensi yang luar biasa yang dapat kita manfaatkan semaksimal mungkin sebagai sarana untuk menjadikan tubuh kita selalu sehat, bugar, dan tetap penuh semangat dalam menjalani berbagai macam rutinitas sehari-hari.

Dalam hal menjaga kesehatan, bangsa Indonesia sudah sejak lama memanfaatkan resep tradisional warisan leluhur berbahan baku dari tanaman obat asli Indonesia yang lebih dikenal dengan nama Jamu tradisional. Bahkan hingga saat ini resep tradisional tersebut masih menjadi alternatif yang terus dikembangkan oleh pemerintah.

Sebagai langkah untuk mengembangkan jamu tradisional dan mendorong pemanfaatannya secara luas, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mencanangkan program program Gerakan Nasional Bugar dengan Kamu ( Gernas Bude Jamu) di tahun 2015 hingga sekarang.

Harapan kedepannya adalah dengan adanya Gernas Bude Jamu yang dipromotori pemerintah, masyarakat bisa lebih memahami tentang manfaat jamu tradisional sebagai sarana untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang lebih baik.

*******



Gambar, SS farmalkes.kemkes

Sumber referensi :

https://promkes.kemkes.go.id/sehat-d...ayo-minum-jamu

http://fmipa.ipb.ac.id/sebanyak-80-p...-di-indonesia/