Bismillah

Berumah tangga akan semakin lengkap ketika sang maha pencipta mengaruniai buah hati di dalamnya.

Umumnya memang kebahagiaan rumah tangga itu hadir jika ada anak-anak yang qurrota a'yun di dalamnya.

Allah yang mahakuasa terkadang memberikan karunia anak lebih banyak dari sebagian pasangan yang lain.

Namun, terkadang sebagian pasangan ada yang memang sengaja mengatur jumlah anak mereka. Akan tetapi ada sebagian yang lain berapa pun jumlah anak yang dikaruniakan kepadanya, mereka tetap bahagia dan mensyukurinya.

Berikut ini beberapa alasan pasangan suami istri yang tidak menghendaki memiliki anak dengan jumlah banyak:

1. Repot
Memiliki anak memang tidaklah mudah, tetapi hadirnya buah hati adalah kebahagiaan 'tak ternilai harganya.

Hanya saja memang mengasuh anak, mendidik anak itu tidak gampang, berat dan boleh dikatakan repot. Akan tetapi kerepotan yang ada tidak akan sia-sia, karena yang maha pencipta pasti memberikan ganjaran atas kerepotan kita.

Jika ada pasutri yang berpikir hanya repotnya saja, tidak berpikir akan pahala, tentu saja mereka lebih memilih tidak repot.

2. Berpikir Biaya
Biaya hidup saat ini memanglah tidak sedikit. Apalagi pasca pandemi, pekerjaan yang sulit. Lapangan kerja yang minim. Sehingga memiliki anak berbilang itu sebuah keberanian.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi orang yang memiliki iman. Jika seseorang memiliki keyakinan yang kuat akan jaminan hidup dari yang maha kuasa, maka ia tidak akan pernah khawatir akan biaya kehidupannya.



3. Khawatir Masa Depan
Alasan lain, selain yang telah disebutkan, alasan berikutnya yaitu kekhawatiran akan masa depan.

Tidak ada masa depan yang pasti kecuali kematian. Sementara untuk urusan dunia, tidak satu pun manusia yang dapat menjaminnya. Hanya dzat yang mahakuasa yang dapat menjamin masa depannya.

Itulah beberapa alasan mengapa sebagian orang lebih memilih memiliki sedikit anak dari pada berjumlah. Semoga dapat menjadi pencerahan tersendiri.

Wassalam

Penulis : nibrasulhaq
Narasi : Oppri