Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kipas.angin.199Avatar border
TS
kipas.angin.199
FSGI Soroti Intoleransi Pendidikan, Ada 17 Kasus Soal Pemaksaan Penggunaan Jilbab

JAKARTA - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menilai, kondisi literasi dan moderasi beragama di dunia Pendidikan masih belum cukup baik.
Salah satunya, terkait pemaksaan pemakaian jilbab yang merupakan symbol dan identitas kepada pihak lain.

FSGI mencatat, sejak 2014 sampai dengan 2022 terdapat sejumlah kasus intoleransi yang terjadi di satuan pendidikan, seperti pelarangan peserta didik menggunakan jilbab atau penutup kepala sebanyak 6 kasus.

Kemudian, pemaksaan peserta didik menggunakan jilbab atau kerudung sejumlah 17 kasus di 2017-2022. Diskriminasi kesempatan peserta didik dari agama minoritas untuk menjadi Ketua OSIS ada 3 kasus di 2020-2022.

Serta, kewajiban sholat dhuha sehingga sejumlah peserta didik perempuan harus membuka celana dalamnya untuk membuktikan bahwa yang bersangkutan benar sedang haid/menstruasi sejumlah 2 kasus di tahun 2022.
emoticon-Najis
“Umumnya sekolah-sekolah negeri siswanya pasti beragam agama, suku dan status sosial, oleh karena itu kebijakan sekolah negeri juga harus menghargai keberagaman, tidak menyeragamkan,” ujar Sekjen FSGI Heru Purnomo, dalam keterangannya, Selasa (3/1/2023).

Menurut Heru, Sekolah negeri merupakan lembaga pendidikan formal yang dimiliki oleh negara dan dioperasikan menggunakan anggaran negara secara langsung maupun tidak, baik melalui APBD maupun APBN dan akan banyak keberagaman.
"Seharusnya tidak ada lagi sekolah-sekolah negeri yang memaksakan siswinya memakai jilbab. Sebab hal itu bertentangan dengan kebhinekaan Indonesia yang mesti dijunjung, dirawat dan dikokohkan," tuturnya.

"Apalagi Pendidikan secara prinsip harus berorientasi pada kepentingan siswa, nonkekerasan dari simbolik, verbal hingga tindak kekerasan lainnya," sambungnya.

Sumber

Dulu pernah ada Dosen Fakultas kedokteran yang sangat konsen terhadap pentingnya Vitamin D bagi anak melalui sinar matahari mengkritik terhadap kebijakan sekolah yang memaksakan jilbab dan pakaian panjang (celana dan baju panjang) terhadap siswa SD dan SMP melalui peraturan. 

Kata beliau, Usia SD dan SMP, terkena sinar matahari langsung itu sangat penting agar ketika dewasa tidak menderita kekurangan Vitamin D.

emoticon-Mewek


Jusul asli : FSGI Soroti Kasus Intoleransi di Satuan Pendidikan, Ada 17 Kasus Soal Pemaksaan Penggunaan Jilbab




Quote:
Diubah oleh kipas.angin.199 06-01-2023 23:38
areszzjay
sorken
maroonia
maroonia dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.6K
70
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan