TikTok masih dipandang negatif oleh sebagian orang termasuk di Indonesia. Padahal di TikTok masih ada konten berkualitas seperti konten edukasi dan juga konten berita yang kredibel. Akan tetapi, algoritma TikTok global justru malah memihak apa yang disukai oleh mayoritas penggunanya dan banyak konten yang why di TikTok mendapatkan banyak atensi.

Paling tidak, jenis konten yang paling rendah dan why ada lima jenis. Jenis konten apa sajakah itu?

1. Ngemis


Mengemis di TikTok live tengah menjadi tren dan dimanfaatkan oleh orang yang ingin mendapatkan uang secara instan tanpa ada keahlian khusus. Mirisnya mereka rela melakukan apa saja demi orang kaya yang memberi mereka uang. Bisa saja nanti ada orang kaya gabut yang memberikan uang besar kepada pengemis TikTok dengan syarat misalnya melompat ke jurang. Ingat, orang kaya bisa melakukan apa saja kepada orang miskin.

Fenomena mengemis di TikTok bisa menjadi bukti kalau kemiskinan dan pengangguran adalah masalah yang pelik di negeri ini. Atau bisa juga banyak orang yang malas kerja keras dan gengsi dan itu adalah pilihh. Atau ada juga anak yang mengeksploitasi orang tuanya untuk mengemis di TikTok

2. Hoax


Pengguna TikTok sangat mudah sekali dibodohi. Buktikan saja dengan membuat konten hoax yang meyakinkan dengan tulisan seolah itu berita. Maka, banyak penggunanya percaya lewat kolom komentar. Kenapa bisa demikian? Karena selain banyak pengguna TikTok yang miskin literasi, mereka juga berpendidikan rendah dan di bawah umur. Anehnya, pihak TikTok membiarkan konten-konten hoax seperti ini. Apa jangan-jangan justru sengaja agar masyarakat semakin bodoh?

3. Adu domba agama


Selain konten hoax, konten berbahaya lainnya adalah konten yang dapat memecah belah seperti adu domba agama. Biasanya komentar berunsur SARA akan bermunculan di kolom komentar. Lagi-lagi rendahnya edukasi membuat netizen TikTok bisa buas dan tak terkendali ketika membicarakan agama.

4. Goyang Erotis

Jenis konten tertua di TikTok dan karena inilah TikTok bisa naik. Sebagian dilakukan oleh para wanita dengan pakaian seksi dan goyang tidak jelas untuk mendapatkan banyak views yang bermuara pada uang. Kalau ini sih bergantung pada orang-orang yang menonton, kalau orang-orangnya tidak banyak yang nonton maka konten goyang erotis akan berkurang.

5. Konten Curian


Sistem perlindungan hak cipta di TikTok masih sangat rendah sehingga siapapun bisa mengupload video berhak cipta termasuk potongan video dari Youtube dan media lainnya termasuk film bioskop. TikTok seakan membiarkannya dan inilah permasalahannya. Seakan-akan TikTok sendirilah yang sudah ngaco dari awal dan tak bisa menghargai hak cipta dan karya seseorang.

Itulah dia jenis-jenis kontennya gan. Apa lagi ya yang lainnya?

Sumber Referensi