muqfaAvatar border
TS
muqfa
Mengenal Dyssomnia, Sebuah Gangguan Dalam Tidur


Ilustrasi tidak bisa tidur. Sumber: Di sini



Apa itu Dyssomnia?

Dyssomnia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gangguan tidur yang mempengaruhi kualitas atau durasi tidur seseorang. Terdapat beberapa jenis dyssomnia, termasuk insomnia, apnea tidur, sindrom kelelahan kronis, dan parasomnia. 

Gejala-gejala dyssomnia termasuk sulit tidur, terbangun secara terus-menerus selama malam hari, terjaga pada saat tidur, atau merasa tidak segar setelah bangun pagi. Gangguan tidur ini dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, masalah kesehatan mental, atau masalah kesehatan fisik. 

Untuk mengobati dyssomnia, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan, menyarankan terapi, atau memberikan saran tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Jenis gangguan tidur

Gangguan tidur primer 
Gangguan tidur primer adalah gangguan tidur yang merupakan penyebab utama dari masalah tidur seseorang, bukan merupakan gejala atau komplikasi dari masalah kesehatan lainnya. Gangguan tidur primer di antaranya:

1. Insomnia adalah gangguan tidur yang paling umum, dimana seseorang sulit tidur atau terbangun secara terus-menerus selama malam hari. 

2. Apnea tidur adalah gangguan tidur yang disebabkan oleh terjadinya gangguan pernapasan selama tidur, yang dapat menyebabkan orang terbangun secara terus-menerus selama malam hari. 

3. Sindrom kelelahan kronis adalah kondisi yang disebabkan oleh tidur yang tidak cukup atau tidak sehat secara terus-menerus selama periode waktu yang lama.

Gangguan tidur primer dapat disebabkan oleh faktor-faktor seperti stres, masalah kesehatan mental, atau konsumsi obat-obatan tertentu. 
Untuk mengobati gangguan tidur primer, dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan, menyarankan terapi, atau memberikan saran tentang perubahan gaya hidup yang dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

Gangguan tidur sekunder
Gangguan tidur sekunder adalah gangguan tidur yang merupakan gejala atau komplikasi dari masalah kesehatan lainnya, bukan penyebab utama dari masalah tidur seseorang. 
Gangguan tidur sekunder dapat disebabkan oleh berbagai penyakit atau kondisi medis, termasuk penyakit jantung, diabetes, masalah tiroid, dan masalah kesehatan mental seperti depresi atau anxiety.

Gejala-gejala gangguan tidur sekunder bisa mirip dengan gangguan tidur primer, seperti: sulit tidur, terbangun secara terus-menerus selama malam hari, atau merasa tidak segar setelah bangun pagi. 

Untuk mengobati gangguan tidur sekunder, dokter harus terlebih dahulu mengobati penyakit atau kondisi medis yang mendasarinya. Mungkin juga diperlukan terapi atau perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kualitas tidur.

Gejala dissomnia

Gejala dyssomnia bisa berbeda-beda tergantung pada jenis gangguan tidurnya. Namun, beberapa gejala umum yang mungkin terjadi pada orang yang mengalami dyssomnia termasuk:

1. Sulit tidur: Orang yang mengalami dyssomnia mungkin merasa sulit untuk tidur atau merasa tidak bisa tidur sama sekali.

2. Terbangun secara terus-menerus selama malam hari: Orang yang mengalami dyssomnia mungkin terbangun secara terus-menerus selama malam hari atau merasa terjaga pada saat tidur.

3. Merasa tidak segar setelah bangun pagi: Orang yang mengalami dyssomnia mungkin merasa tidak segar atau lelah setelah bangun pagi, meskipun telah tidur cukup lama.

4. Merasa lelah sepanjang hari: Orang yang mengalami dyssomnia mungkin merasa lelah atau mudah lelah sepanjang hari, terutama jika tidur mereka tidak berkualitas.

5. Konsentrasi yang buruk: Orang yang mengalami dyssomnia mungkin memiliki konsentrasi yang buruk dan kesulitan untuk fokus pada tugas-tugas sehari-hari.

6. Stres atau masalah emosional: Orang yang mengalami dyssomnia mungkin merasa stres atau mengalami masalah emosional seperti depresi atau anxiety.

Jika Anda mengalami gejala-gejala ini atau merasa tidak memperoleh tidur yang cukup dan berkualitas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan.

Pengobatan dissomnia

Pengobatan dyssomnia tergantung pada jenis gangguan tidurnya dan penyebabnya. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi dyssomnia termasuk:

1. Memperbaiki rutinitas tidur
Menciptakan rutinitas tidur yang teratur, termasuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap hari, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

2. Mengurangi stres
Mengurangi stres dan mengelola masalah emosional dengan cara seperti meditasi, terapi, atau olahraga dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

3. Mengubah gaya hidup
Mengubah gaya hidup seperti mengurangi konsumsi kafein dan alkohol, mengatur diet, dan melakukan olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.

4. Menggunakan obat-obatan
Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengobati dyssomnia, terutama jika masalah tidur disebabkan oleh penyakit atau kondisi medis lainnya.

5. Melakukan terapi
Terapi, terutama terapi perilaku tidur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur dengan mengajarkan teknik-teknik relaksasi dan mengubah pola tidur yang tidak sehat.

Jika Anda mengalami dyssomnia, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan mental untuk mendapatkan bantuan dan saran terbaik tentang cara mengatasinya.


Referensi tulisan: verywellmind.com
msr7
hallowwolf94
drajadgalih
drajadgalih dan 15 lainnya memberi reputasi
14
10.4K
48
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan