vizum78Avatar border
TS
vizum78
Safari Politik Sebelum Waktu Kampanye Di Mulai. Beretika Atau Tidak Beretika...?


Barusan baca berita di kaskus yang memberitakan bahwa lembaga pengawas pemilu yang mengkritik salah satu partai beserta calon yang mereka ajukan tuk nyapres.
Kritikannya hanya bilang bahwa kurang etis start duluan kampanye politik yang belum waktunya.

Ane mencoba membahasnya dengan dengan sudut pandang ane melalui sisi-sisi yang berbeda.

Pada dasarnya yang di lakuin nih partai dengan calonnya tidak ada potensi melanggar aturan pemilu yang ada bila melihat dari sisi personel yang di usung.
Karena tuh personel memang bukan siapa-siapa dan bukan apa-apa tuk sementara waktu.
Karena memang dia belum terdaftar sebagai calon Presiden dan bukan pula kader partai tersebut.
Jadi apabila ada yang bersikeras meminta sanksi yaaa sulit.

Namun yang di sayangkan justru partai itu sendiri.
Secara garis besar, tuh partai adalah kontestan pemilu yang kemarin dapat banyak kursi di DPR dan secara pasti pula peserta pemilu di tahun 2024.

Cukup di sayangkan tidak memberikan edukasi ke publik bagaimana berkontestasi dalam pemilu.
Safari politik di luar aturan waktu yang di tentukan dan bersifat malu-malu, memang sering di lakukan oleh semua partai.
Namun tindakan safari politik layaknya masa kampanye inilah letak kurang etisnya menurut ane.
Dimana dengan kamuflase apalah, namun jelas-jelas mengajak massa tuk berkumpul dengan jumlah banyak, layaknya masa kampanye mencederai fair play.

Yaaa walaupun di dunia politik yang namanya fair play itu juga sering di langgar.
Namun setidaknya jangan terlalu vulgarlah.
Maap ane pakai kata-kata vulgar.
Ada tanggung jawab edukasi adab dan etika berpolitik yang benar kepada publik.


kalau pun dengan niat memperkenalkan calon jagoannya pun, yaaa kalau mau menjaga adab, tidak melakukan hal-hal yang terlalu berlebihan memajang masif simbol-simbol partai dan sebagainya.

Tapi kalau niatnya sambil menyelam minum air yaaa bagi ane sih sah-sah namun kembali tidak elok saja.

Sanksi hukum memang tidak ada karena game not play yet.
Sanksi sosial, yaa rada sulit sih karena masyarakat yang ikut berpartisipasi banyak juga terbuai bonus-bonus nganulah.emoticon-Malu

Apalagi jargon partai mereka sejak lahir ingin mengembalikan fitrah berdemokrasi yang baik.

Apakah ini cara berdemokrasi yang baik..?.

I do not know what i do not understand.emoticon-Ngakak (S)

Semoga teguran ini jadi bahan perbaikan.

Peluit pertandingan belum di bunyikan.

Jangan main langsung ke lapangan dengan full team dan serasa sudah game di mulai.
Kalau mau latihan-latihan ringan yaa bisalah.

Ane jadi ingat sebuah petuah bijaksana yang mengatakan bahwa sesuatu yang baik dengan jalan yang baik kemungkinan besar menghasilkan result yang baik.
Bila sesuatu yang baik dengan jalan yang tidak baik maka kemungkinan besar menghasilkan result yang tidak baik.

Masyarakat ini penuh dengan corak warna alias pemikiran yang berbeda-beda.
Sebagai partai politik dan ini teruntuk semua partai politik.

Edukasi mereka dengan berpolitik yang baik dengan cara yang baik.
Menjadi pemenang bukan berarti ada kebaikan disana.
Karena sebagai pemenang punya tanggung jawab yang lebih besar dengan janji-janji politik yang kebanyakan bermuara tuk kebaikan bangsa.

Tuk masyarakat...

Ane hanya berharap kita memilih pemimpin berdasarkan kebutuhan bukan popularitas.
Kalau mau cari yang populer mending pilih saja pemimpin selebritis.
Kalau perlu yang sering kontroversial pula.emoticon-Ngakak (S)

Ingat...

Presiden itu bapak rumah tangga bangsa ini.
Kalau kita terbuai jargon-jargon indah atau karena pilihan tokoh-tokoh nganu.
Maka kita perlu bertanya diri sendiri.

Apakah diri sendiri sudah sulit membedakan mana yang baik dan mana yang buruk?.

Terlebih menyangkut kepentingan diri sendiri dan generasi keturunan sendiri.
Taruhannya tidak main-main loh yaaa.
Bangsa sendiri yang jadi taruhannya.

Mencari Presiden berdasarkan kebutuhan adalah modal dasar kita memilih.
Kebutuhan bangsa ini terutama dengan kondisi dunia yang kurang menentu kondisi ekonominya sekarang ini.
Carilah pemimpin yang mau berkerja keras.
Pemikir ulung dan pekerja handal.
Mau berkerja dengan pikiran smartnya dan mau turun ke lapangan dengan ototnya.
Mampu berkerja dengan skala prioritas.

Yaa..... Mampu berkerja skala prioritas merupakan pemimpin dasar kebutuhan kita.
Karena dia tau mana yang harus segera di kerjakan dan terselesaikan di banding pekerjaan lain.

Analoginya seperti ini.

Seorang ayah punya dua anak.
Disaat yang bersamaan kedua anak tersebut meminta dua hal tuk kebutuhan mereka bersekolah.

Yang satu meminta tas baru karena sudah sobek di beberapa titik.
Yang satu meminta sepatu baru karena sudah rusak pula.

Sedangkan sang ayah hanya punya dana sedikit dan sulit memenuhi keduanya.

Lalu pertanyaannya...?

Mana yang harus di belikan baru dan mana yang harus di perbaiki.

Keesokan harinya sang ayah membawa sepasang sepatu baru tuk anaknya.

emoticon-Traveller

Diubah oleh vizum78 16-12-2022 05:45
samsol...
extreme78
extreme78 dan samsol... memberi reputasi
2
785
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan