Ada perkembangan terbaru dari konflik Rusia dan Ukraina, di mana masing-masing kubu berencana menempatkan sistem pertahanan udara menjelang musim dingin tiba. Saat musuim dingin, medan jalan akan sulit dilewati, sehingga para analis menyebut jika penggunaan rudal jelajah, rudal balistik hingga drone akan masif. Dan untuk menangkal senjata tersebut diperlukan sistem pertahanan udara yang mumpuni.

Dan bicara soal sistem pertahanan udara gan, baru-baru ini Paman Sam mengumumkan bakal mengirim paket bantuan terbaru ke Ukraina berupa sistem pertahanan udara Patriot. Menjadikan paket bantuan paling canggih yang dikirim Paman Sam ke Ukraina, setelah sebelumnya mereka mengirim HIMARS.

Mengutip laporan CNN, Pemerintahan Biden sedang menyelesaikan rencana untuk mengirim sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina yang dapat diumumkan paling cepat minggu ini, menurut dua pejabat AS dan seorang pejabat senior administrasi. Rencana ini masih perlu disetujui oleh Menteri Pertahanan Lloyd Austin sebelum dikirim ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani.



Sebelumnya Ukraina telah meminta AS untuk mengirim sistem pertahanan udara jarak jauh canggih yang efektiv dalam mencegat rudal balistik dan jelajah, karena wilayah mereks berada di bawah rentetan serangan rudal tersebut. Tidak jelas berapa banyak peluncur rudal yang akan dikirim, tetapi baterai Patriot mencakup satu set radar yang mendeteksi dan melacak target, komputer, peralatan pembangkit listrik, stasiun kontrol keterlibatan dan delapan peluncur, masing-masing membawa empat rudal yang siap ditembakkan.

Setelah rencana pengiriman disetujui, Patriot akan dikirim dengan cepat dalam beberapa hari mendatang, dan tentara Ukraina akan dilatih untuk menggunakannya di pangkalan Angkatan Darat AS di Grafenwoehr, Jerman, kata para pejabat AS. Dibutuhkan waktu satu sampai tiga bulan untuk melatih personel baru Patriot tersebut.




Meski Patriot merupakan inventaris senjata yang canggih, akan tetapi butuh banyak personel untuk mengoperasikan serta merawat sistem ini gan. Dan itu akan jadi tantangan yang besar bagi personel Ukraina. David Shank, pensiunan kolonel Angkatan Darat dan mantan komandan Sekolah Artileri Pertahanan Udara Angkatan Darat di Ft. Sill, Oklahoma mengatakan kepada TheDrive.com; jika satu baterai Patriot dengan peluncur rudal lengkap membutuhkan 50 hingga 60 tentara untuk ditempatkan dan kemudian 25 hingga 30 tentara untuk mengoperasikan dan perawatan.

Sekilas tentang Patriot, adalah sistem pertahanan rudal permukaan ke udara yang mampu mencegat rudal balistik dan jelajah serta drone. Baterai Patriot pertama dikerahkan oleh Pasukan AS pada pertengahan 1980-an. Selama Perang Teluk pertama, dan digunakan untuk melawan ancaman rudal balistik Scud milik Irak.

Untuk Patriot generasi terbaru termasuk PAC-2, PAC-3, dan MSE mampu mencegat dan menghancurkan rudal balistik dengan jangkauan 15 hingga 20 km. Komponen radar baterai Patriot mampu mendeteksi dan melacak ancaman udara pada jarak hingga 150 km.




Secara kebetulan, rencana pengiriman Patriot bersamaan dengan dikirimkannya sistem pertahanan udara TOR-M2DT oleh Rusia ke palagan konflik Ukraina. Army Recognitionmengatakan pengiriman ini terjadi pada 13 Desember, setelah dua pangkalan udara Rusia diserang drone oleh Ukraina, belum diketahui ke mana sistem ini akan ditempatkan. Di wilayah yang diduduki atau ke pangkalam udara yang baru saja di serang pada awal Desember lalu.

Yang unik gan, TOR-M2DT merupakan sistem pertahanan udara yang langka. Pasalnya sistem ini biasanya ditempatkan di wilayah dengan suhu cuaca yang dingin (seperti wilayah Arktik). Dan menyambut musim dingin yang segera tiba, tampaknya Rusia telah menggeser sistem pertahanan udara yang langka ini.

TOR-M2DT termasuk sistem rudal pertahanan udara jarak pendek baru yang dikembangkan oleh JSC Izhevsk Electromechanical Plant Kupol Rusia (anak perusahaan dari Almaz-Antey Concern) dan ditampilkan untuk pertama kalin kepada publik selama prade Hari Kemenangan, pada bulan April 2017. TOR-M2DT didasarkan pada kendaraan segala medan beroda rantai DT-30PM yang terdiri dari dua unit kendaraan yang dihubungkan oleh mekanisme kemudi. Kendaraan pertama digunakan untuk menampung kru dan melakukan semua operasi penembakan.



Kendaraan kedua TOR-M2DT mengintegrasikan dua modul 9M334, masing-masing berisi empat rudal darat ke udara 9M331 dan 9M332 dalam empat wadah peluncuran. Turret TOR-M2 juga mencakup radar pencarian 360 derajat dengan jangkauan deteksi 25 km yang dipasang di bagian belakang dan radar pelacakan 60 derajat dengan jangkauan 15 km di bagian depan.

TOR-M2DT dapat menembak target pada jarak 1.000 hingga 12.000 m dan ketinggian dari 10 hingga 10.000 m. Sementara 9M331 adalah rudal permukaan ke udara jarak pendek yang dirancang untuk menyengat pesawat berawak, UAV, dan rudal yang terbang dengan kecepatan maksimum Mach 2. Sementara satu rudal lagi yakni 9M332, adalah versi rudal 9M331 yang dimodifikasi dan digunakan oleh sistem pertahanan udara 9K332 Tor-M2.

TOR-M2DT digerakkan dengan mesin diesel 12 silinder YaMZ-847.10 yang menghasilkan tenaga maksimal 800 hp. Kendaraan dapat digeber sampai kecepatan maksimum 45 km/jam dengan jarak jelajah maksimum 700 km. Kendaraan bisa melintasi jalan dengan sudut kemiringan 15 derajat, melintasi parit selebar 4,5 m dan rintangan vertikal 1,2 m.






Referensi Tulisan: Army Recognition& CNN
Sumber Foto: sudah tertera di atas