Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

voxillerAvatar border
TS
voxiller
KENAPA PELAUT RELA KELAPARAN SEDANGKAN DISEKITARNYA BANYAK IKAN HASIL TANGKAPANNYA


Kehidupan Bajak Lautku dimulai.

 

jangan buru-buru kalau kamu mikir jadi bajak laut atau pelaut di masa lalu itu keren aku punya fakta pahit kehidupan mereka, nggak melulu tentang menyanyikan yel-yel laut dan memulai pelayaran Epic melintasi 7 samudra untuk menemukan mata air awet muda atau gua penuh emas berada di laut sepanjang waktu sebenarnya nggak seseru itu dan aku punya 5 alasan kuat untuk membuktikannya.


 

Yuk kita selami nih.

 

bayangkan kamu super bersemangat, kamu sudah lama menunggu Hari ini datang dan akhirnya resmi sudah kamu akan menjadi pelaut sejati, sangkap memintamu bersiap karena besok kamu akan berlayar dalam perjalanan yang diperkirakan memakan waktu sekitar 6 bulan, kalau kamu beruntung ya,  karena badai dan putri duyung bernyanyi bisa memper rumitnya kamu, kemudian kamu pun mengemas barangmu nah Mari hentikan angan-anganmu sebentar karena ini dia masalah pertamamu maksudku berkemas tadi adalah hanya mengemas sedikit pakaian para pelaut cuma punya satu setel pakaian yang hampir tidak pernah mereka cuci selama pelayaran alasannya mereka meyakini kotoran dan minyak akan melindungi mereka dari angin dan hujan.


 

oke mari kembali berandai-andai.

 

kamu berpamitan dengan keluargamu dan pergi ke pelabuhan dimana rumah barumu menunggu, salah satu awak kapalmu menyambutmu digeladak dengan kurang hangat dan menunjukkan dimana kamu bakal tidur, ini membuatmu mulai meragukan pilihanmu untuk menjadi pelaut,  Karena setelah melihatnya, kamu yakin ini tak akan menjadi pengalaman yang setara hotel bintang 5.

 


jadi ini dia masalah keduamu

 

kapalmu penuh dan sesak dulu para pelaut harus rela hidup di dalam kondisi seperti ini, Baik mereka bekerja untuk nama besar seperti Christopher Columbus atau tidak. Nina dan pinta adalah dua kapal Columbus dan kapal layar terbaik pada masanya, Namun kedua kapal ini tetap sangat kecil sehingga para awaknya tidak punya tempat tidur.

 

ini membawa kita ke masalah ketiga

 

harus tidur berimpitan di geladak yang penuh sesak tanpa dapat bergerak,  Tidak Begitu baik untuk kondisi kesehatan para pelaut dan pergi ke bawah geladak untuk menghindari dengkuran awak kapal lain bukanlah pilihan karena tak ada udara segar di sana.

Selain itu kamu pasti menemukan tikus di sana Jadi kebersihan diri dan kalau kamu bertanya-tanya bagaimana tikus bisa sampai di sana alasannya adalah karena mereka sebenarnya perenang yang andal.

Selain itu para pelaut selalu di laut tak peduli musim atau cuacanya sehingga mereka sering kedinginan dan basah yang juga membuat mereka sulit menjaga kesehatan dan kekuatan, berbicara kesehatan


 

kita lanjut ke masalah keempat

 

Yaitu makanan dan kelaparan saat itu pelaut nggak punya kulkas mini berisi beragam bumbu seperti pada kompartemen di kapal pesiar mewah masa kini, Jadi mereka harus menemukan cara untuk menyimpan cukup makanan yang bisa bertahan berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun, jadi pilihan makanan mereka terbatas dan jelas nggak kayak Makanan yang disiapin koki bintang michellen.

 

Salah satu pilihan makanan paling umum di kapal adalah daging asin yang nggak sekenyal yang kamu bayangkan atau biskuit bernama hartech alias lembaran besi atau Castle cacing dan ada alasan Di balik semua nama kreatif adalah campuran air dan tepung yang dipanggang menjadi biskuit rasa kardus bentuknya mirip batu bata dan satu-satunya cara memakannya adalah dengan dilunakan menggunakan air, Itupun kalau ada teh yang bisa dicelupkan terkadang biskuit laut ini tetap sangat keras kemudian para pelaut harus meninju biskuit ini untuk memecahnya jadi kecil agar bisa dimakan.

 

Selama tetap kering hartek tak akan basi para pelaut masih bisa memakannya Setelah 1 tahun kalau ada yang tersisa tapi biasanya sulit menjaganya tetap kering di dalam Tong kayu lantas makanan ini akan dihinggapi serangga yang akan meninggalkan lubang kecil meski begitu para pelaut tetap akan memakannya untuk tetap dapat sumber protein gimanapun caranya.

 

Sekarang kamu mungkin sudah tahu nggak ada buah atau sayuran di menu pelaut sehingga banyak pelaut kekurangan vitamin jadi bajak laut dan pelaut ompong seperti di film-film yang kamu lihat, semua karena gizi yang buruk dan biskuit sekeras besi tadi jelas nggak membantu juga. Tapi saat para pelaut kehabisan makanan gak dapat gizi seimbang mungkin bukan perhatian utama mereka dulu satu perjalanan bisa memakan waktu lebih lama dari rencana karena kondisi cuaca misalnya nggak ada angin yang mendorong kapal atau ada badai.

 

Dahsyat yang bisa menggoyahkan kapal peserta ombak dan air yang bisa merusak gudang makanan mereka jadi saat situasi seperti itu terjadi para pelaut bisa dengan mudah kehabisan makanan mereka bisa saja melempar jaring ke laut dan menangkap ikan, akan tapi para pelaut nggak makan ikan meski kelaparan, banyak Kapten menyebutkan ini di buku catatan mereka yang pada dasarnya adalah buku harian Kapten, masalahnya bukan para pelaut nggak bisa mendapatkan ikan bahkan berbagai jenis ikan tertangkap di jalan mereka tapi mereka harus membuang semuanya kembali ke laut selama era eksplorasi Antonio 3 feta menyebutkan dalam buku catatannya bahwa awak kapalnya menangkap ikan yang sangat banyak tapi mereka tak memakannya.

 

Di jurnal yang sama dia juga menyebutkan bahwa 40 pelaut kehilangan nyawanya secara alami, para pelaut mengira hanya ikan beracun yang berbahaya jadi Mereka cenderung cuma makan ikan yang mereka Kenal, tapi tuna yang dimasak dengan baik pun bisa beracun dan mereka harus mempelajarinya dengan cara yang sulit tapi bukan berarti mereka nggak punya metode untuk mengecek ikan, pelaut Spanyol misalnya menaruh koin perak di atasnya kalau perak itu berubah warna mereka menganggap ikan itu beracun dan tak bisa dimakan Jadi mereka membuangnya ke laut,  pelaut lain menaruh ikan yang mereka tangkap di geladak dan mengamati Apakah lalat atau serangga lain datang untuk memakannya kalau tak ada yang hinggap berarti ikan itu beracun tapi

kalau ada serangga datang mereka menganggapnya aman dimakan, masalah memakan ikan yang ditangkap di laut lepas sudah ada sejak abad ke-7 sebelum masehi tabib kekaisaran di Tiongkok kuno tahu bahwa memakan ikan adalah alasan kenapa beberapa pelaut kehilangan nyawanya tapi, mereka tak bisa membuktikan ikan itu beracun dan misteri itu tetap tak terpecahkan hingga abad ke-19 pada tahun 1886 seorang dokter asal kuba, akhirnya menemukan bahwa beberapa ikan mengandung racun di jaringan dan ototnya meski dianggap sebagai jenis yang aman dimakan racun semacam itu sebenarnya ditemukan di Plankton beberapa ikan mungkin memakan Plankton ini tapi tidak terpengaruh racunnya racun itu tersimpan di dalam tubuhnya dan saat tumbuh tingkat racun itu juga meningkat dan Racun seperti ini takkan hilang tak peduli berapa lama ikan dimasak.

 

Kalau kamu masih berpikir kehidupan di laut di masa lalu terdengar seru masalah kelima ini akan membuatmu berubah pikiran Katakanlah kamu sudah akrab dengan teman sekamarmu tetap bersih dan sehat serta makan teratur tapi selalu ada resiko tertangkap bajak laut dan mereka nggak meminta barangmu baik-baik Jadi kalau kamu nggak pengen jadi makanan hiu kamu harus mengibarkan bendera putih dan bergabung dengan mereka bukan jalur karir yang kamu mau kan selamat menyikat geladak selama sisa hidupmu ya

Gambar : Google

Narasi : Karangan Pikiran Sendiri

Inspirasi : Klik1 | [url=https://www.rmg.co.uk/stories/topics/life-sea-age-sail#:~:text=Life%20at%20sea%20during%20the,1805%2C%20shared%20many%20common%20experiences.]Klik2[/url]



panjiam06
gpandita
azhuramasda
azhuramasda dan 2 lainnya memberi reputasi
3
2.8K
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan