Remake dalam perfilman Indonesia nampaknya menjadi tren setelah kesuksesan beberapa film remake/reboot seperti Pengabdi Setan (2017), Keluarga Cemara (2019), Ratu Ilmu Hitam (2019), Gundala (2018), dan yang lainnya. Ada pun remake film Indonesia yang akan datang ada Jin dan Jun, Ali Topan Anak Jalanan, dan Bayi Ajaib, yang direncanakan akan ditayangkan pada tahun 2023.

Tapi ada juga beberapa film remake Indonesia yang tidak berhasil baik itu dari jumlah penonton dan penilaian dari para kritikus maupun keduanya. Berikut ini adalah film-film tersebut.


1. Warkop DKI Reborn Part 3 dan 4


Film Warkop DKI Reborn 1 dan 2 yang dibintangi oleh Vino Bastian, Abimana Aryasatya, dan Tora Sudiro meskipun menuai pro dan kontra tetapi berhasil mendatangkan jutaan penonton dan menghasilkan reaksi yang berbeda-beda. Terlepas dari itu banyak yang memuji akting Abimana sebagai Dono.

Sedangkan Warkop DKI Reborn part 3 tiba-tiba semua cast kecuali Indro asli diganti oleh semua pemeran baru dan membuat penggemar kecewa. Hasilnya, penonton yang didapatkan pun tidak terlalu banyak. Merupakan sebuah downgrade dari film sebelumnya dan part 4 hanya ditayangkan di Disney Plus Hotstar.

2. Benyamin Biang Kerok (2018)


Sebuah film komedi arahan Hanung Bramantyo yang kontroversial karena menampilkan sosok Benyamin S dengan prilaku yang berbeda yang diperankan oleh Reza Rahadian. Bukannya mirip Benyamin, malah mirip orang aneh.

Film ini dihujat habis-habisan dan gagal mendapatkan banyak penonton. Sekuelnya sendiri juga hanya ditayangkan Disney Plus Hotstar dan mendapatkan review yang jeblok.

3. Bangun Lagi dong Lupus (2013)



Film ini merupakan remake dari Lupus yang populer di era akhir 80an dan juga sempat dihidupkan kembali lewat sinetron pada tahun 2000. Dibintangi oleh Acha Septriasa dan Misdaq Addausy, film ini memang terasa boring dan nanggung. Alih-alih menghidupkan kembali Lupus, film ini lebih terasa mirip FTV yang dibawa ke layar bioskop.

4. Galih dan Ratna (2017)


Film Gita Cinta dari SMA adalah film legendaris Indonesia yang dibintangi oleh Rano Karno dan Yessi Gusman dan menjadi ikon remaja di era 1980an. Film ini diremake pada 2017 dengan judul Galih dan Ratna yang dibintangi oleh Refal Hady dan Sheryl Sheinafia. Film ini sangat kurang promosi dan hasilnya juga biasa saja. Mungkin karena timingnya yang kurang dan eksekusinya yang kurang tepat. Jika saja diproduksi sekarang dengan aktor dan akris kekinian mungkin akan lain ceritanya.

5. Catatan Harian si Boy (2011)


Kalau ini sih bukan remake melainkan sekuel sekaligus reboot yaitu mengisahkan puluhan tahun setelah film terakhir Catatan si Boy-nya Onky Alexander dan mengisahkan generasi baru dengan benang merah yang sama. Sayangnya film ini kurang sukses, selain karena filmnya membosankan juga karena dirilis di waktu yang kurang tepat. Catatan si Boy versi remake kabarnya akan dirilis pada 2023 dengan dibintangi Angga Yunanda.

6. Kuntilanak (2018)


Trilogi Kuntilanak yang dibintangi Julie Estele menjadi film horor ikonik di era 2000an. Trilogi ini direboot dan film pertamanya dirilis pada 2018 dengan sutradara yang sama dengan versi originalnya, Rizal Mantovani. Sayangnya, seperti kebanyakan film Rizal Mantovani lainnya film ini berakhir menjadi film horor yang medioker.

7. Si Manis Jembatan Ancol (2019)


Film horor remake yang sukses adalah Pengabdi Setan, Ratu Ilmu Hitam, dan Suzzanna,Bernapas dalam Kubur. Dari itu, ada satu lagi film horor yang diremake, Si Manis Jembatan Ancol yang diangkat dari urban legend Jakarta.

Film aslinya dirilis pada era 1970an kemudian diremake pada tahun 1994. Dalam remake 2019, film ini bisa dianggap tidak terlalu jelek tapi tidak istimewa namun gagal meraih kesuksesan seperti film remake horor lainnya seperti Suzzanna yang dibintangi oleh Luna Maya.

Ya begitulah gan

Sumber Referensi