Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

XinHua.NewsAvatar border
TS
XinHua.News
Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta Diwacanakan Diperluas ke Daerah Pecinan Lain
Salah satu acara yang masuk kalender event Yogyakarta, yaitu Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) selalu dipadati masyarakat dan wisatawan berbagai daerah dan latar budaya dalam pelaksanannya. PBTY ke XVII yang dihelat 30 Januari hingga 5 Februari 2023 di Kampung Ketandan, Kota Yogyakarta nanti, bisa kembali dihadiri masyarakat dan wisatawan secara langsung setelah pada 2020 dan 2021 hanya digelar secara daring.

Event yang digelar selama sepekan untuk merayakan Tahun Baru Imlek di Yogyakarta itu sejak dihelat pertama 16 tahun silam itu senantiasa dipusatkan di kampung pecinan Ketandan. Ketandan merupakan salah satu ruas di Jalan Malioboro Yogyakarta.


Dengan besarnya antusiasme masarakat pada event itu, Pemerintah DI Yogyakarta pun mengusulkan pelaksanaannya ke depan bisa coba diperluas ke titik pecinan lain di Yogyakarta. “PBTY ini ke depan hendaknya bisa terus dikembangkan ke tempat lain, seperti misalnya di Kampung Kranggan,” kata Wakil Gubernur DI Yogyakarta KGPAA Paku Alam X dalam keterangannya saat bertemu Panitia PBTY ke XVIII di Yogyakarta, Selasa, 15 November 2022.

Kampung Kranggan yang berada di barat Tugu Jogja itu selama ini juga dikenal sebagai salah satu kawasan pecinan di Yogyakarta. Di Kranggan pun terdapat Klenteng Poncowinatan sebagaimana kampung pecinan Ketandan yang berdekatan dengan Klenteng Gondomanan yang sama-sama bersejarah di Kota Yogyakarta.

Menurut Paku Alam, apabila event PBTY bisa diperluas titiknya di dua lokasi pecinan tersebut, maka baik Ketandan dan Kranggan akan sama-sama semakin semarak dikunjungi wisatawan. Dengan sudah terorganisirnya event PBTY selama ini secara rapi dan lancar, panitia tetap seksama dan matang setiap kali mempersiapkan gelaran itu.

“Apalagi setelah pandemi Covid-19 selama dua tahun lebih, masyarakat kini haus akan hiburan, panitia berkoordinasi sebaik-baiknya dengan pihak terkait menyesuaikan lokasi penyelenggaraan,” kata Paku Alam. “Terlebih pada PBTY 2023 nanti penyelenggaraannya di Kampung Ketandan yang dikenal dengan kepadatan pengunjungnya."


Menurut Paku Alam, dalam event yang berlangsung lebih sehari seperti PBTY itu, bisa dibuat mekanisme lebih praktis bagi pengunjung. Misalnya dalam hal tarif parkir dengan tiket masuk event.

Paku Alam mengusulkan tiket parkir kendaraan dan tiket masuk bisa digabungkan. “Pengunjung dapat menunjukkan tiket masuk event untuk pembayaran tarif parkir, sehingga pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk membayar tarif parkir,” kata dia. Panitia penyelenggara, tukang parkir, dengan para pedagang bekerjasama sehingga tidak terlalu membebani pengunjung dengan tarif parkir yang mahal. 

Ketua Pelaksana PBTY Sugiarto menuturkan perhelatan itu diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya setelah dua tahun diterpa pandemi Covid-19. “Selain itu, diharapkan terjadi akulturasi budaya, meningkatkan keakraban serta meningkatkan toleransi sesama warga,” kata dia.

Sugiarto menjelaskan event PBTY sendiri diinisiasi Jogja Chinese Art and Culture Centre (JCACC) yang merupakan wadah gabungan dari 14 Paguyuban Tionghoa yang ada di Yogyakarta. Untuk pengampu PBTY XVII Tahun 2023 adalah Paguyuban Hakka Yogyakarta yang mengambil tema Bangkit Jogjaku, Untuk Indonesia.
“Untuk peringatan Tahun Baru Imlek 2574, gabungan dari paguyuban juga akan menggelar berbagai kegiatan dalam PBTY selama sepekan,” kata Sugiarto.


Pagelaran itu meliputi seni dan budaya, bazar dan pameran dengan melibatkan kurang lebih 200 stand oleh usaha mikro kecil dan menengah di lingkungan DI Yogyakarta serta panggung pentas seni selama tujuh hari berturut-turut. “Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta ini terbuka bagi masyarakat umum karena bertujuan meningkatkan rasa persaudaraan sesama, menjaga dan membangun kebersamaan, juga meningkatkan toleransi,” kata Sugiarto.

[url]https://travel.tempo.co/read/1657191/pekan-budaya-tionghoa-yogyakarta-diwacanakan-diperluas-ke-daerah-pecinan-lain [/url]

diperluas gan
nurade247
bukan.bomat
nomorelies
nomorelies dan 2 lainnya memberi reputasi
3
931
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan